"Pagi Gizha ku cantik" Sapa Devita riang ketika sahabatnya menduduki bangku disebelahnya

"Pagi Dev " Gizha tersenyum tipis

"Udah belajar ? Gue takut nilai gue turun, uang jajan bakal dikurangin Nyokap

"Udah kok"

"Gizha gak belajar juga udah jenius" timpal Samuel di belakang

"Ia Gizha kan gak bego kayak, lo" Seru Devita menatap Samuel kesal

"Lo juga bego"

"Udah kalian berdua sama-sama bego" Seru Mario

"LO JUGA" seru Samuel dan Devita bersamaan dengan nada keras. Mereka berdua langsung menjadi perhatian teman-teman kelas yang lain

"Diam, kalau mau ribut di Hutan" timpal Wisnu yang sedari tadi fokus dengan buku pelajarannya

Samuel dan Devita langsung kicep, mereka saling memandang dengan tatapan horor satu sama lain.

"Rasain" cibir Mario pelan

"Lo juga, diam"

Devita dan Samuel menahan tawanya melihat Mario yang langsung mati kutu ketika di tegur Gizha. Mereka senang jika Mario seperti ini. Karena hanya Gizha yang bisa membuat seorang Mario Pranaja tunduk

▪️▪️▪️
Kini lima remaja yang sudah bersahabat sejak bangku sekolah dasar itu duduk di salah satu meja di kantin yang kelihatan ramai sambil menunggu pesanan. Mereka menjadi tontonan penghuni kantin yang lain. Bukan sombong tapi mereka berlima punya wajah yang tampan dan cantik serta dari keluarga yang kaya raya, terlebih sang Primadona sekolah Gizha yang selalu tampak cantik dari hari ke hari

"Weekend jalan yok, berlima aja. Udah lama kita gak kumpul bareng" Usul Samuel

"Boleh ke mana? Tanya Gizha

"Ke Pantai aja" Ujar Devita

"Bosan ah, pantai terus" keluh Mario

"Villa gue di puncak kosong weekend nanti kita bisa kesana" Ujar Wisnu

"Nah Villa aja, biar gratis"

"Muka gratisan lo, Sam. Padahal kaya" Cibir Mario

" Hemat gue, Mar"

"Gimana Villa aja nih ? " Tanya Devita menatap sahabatnya satu persatu menunggu persetujuan

"Oke" jawab mereka serentak

Pesanan mereka sampai, semua langsung sibuk dengan pesanannya masing-masing.

Saat asik dengan makanan mereka tiba-tiba seseorang datang dan langsung duduk disamping Mario

"Hay sayang" Sapa Amora. Mantan Mario waktu SMP dan masih mengejar Mario lagi hingga sekarang. Padahal mereka putus karena Amora yang selingkuh

"Apaan sih, lo. Jauh-jauh sana" Ujar Mario tampak risih, namun matanya melirik ke arah Gizha yang tampak acuh

"Aku tuh kangen sama kamu"

"Gue gak"

"Kamu bohong. Malam ngedate yuk" ajak Amora.

Ia tidak sadar bahwa sahabat-sahabat Mario sudah menatapnya dengan tatapan tajam terkecuali Gizha yang tetap santai dengan baksonya

"Bisa pergi gak, lo ganggu acara makan kita" Ucap Devita yang jengah dengan gadis didepannya ini

"Gue gak ada urusan sama lo" Jawab Amora tajam

"Tapi lo ganggu" timpal Samuel

"Gue kesini buat samperin pacar gue ya, bukan buat kalian"

"Siapa pacar lo ? Ga sudi gue" Ujar Mario yang mulai jengah

"Kita belum putus ya sayang"

"Lo bukan siapa-siapa gue lagi"

"Kita masih pacaran"

"Kita udah putus lama, jadi jangan mimpi. Gue gabakal balikan sama ular kayak lo"

"Tapi aku masih sayang sama kamu" Ujar Amora dengan nada manjanya dan berusaha untuk menggenggam tangan Mario

"Pergi lo. Ganggu"  Seru Wisnu yang sedari tadi diam

"Sayang teman-teman kamu kenapa sih, gak suka banget sama aku" Aduh Amora pada Mario yang sudah tampak sangat kesal

"Pergi sebelum gue usir, lo secara kasar"

Penghuni kantin sudah menatap kearah mereka sedari tadi. Pasalnya Amora memang sangat terobesi pada Mario sedangkan Mario sangat benci pada Amora. Seminggu kemarin Amora baru saja berlibur ke Jepang dan kemarin ia baru pulang . Biasanya Amora akan mencari masalah dengan siapa saja yang berusaha mendekati Mario. Tapi tidak dengan Gizha dan Devita. Ia tidak ingin mencari masalah terlebih pada Gizha.

"Aku gak akan pergi sebelum kamu setuju untuk ngedate sama aku nanti malam" ancam Amora

Wisnu dan yang lain sudah tampak sangat jengah.

Gizha berdiri dari duduknya. Dan menatap Amora serta Mario sekilas

"Duluan" Ujar Gizha sangat datar dan pelan. Raut wajahnya dan tatapan matanya sangat sulit ditebak. Ia lalu pergi dari kantin

Banyak yang beranggapan bahwa Gizha cemburu pada Mario dan Amora.

"Gue duluan"

"Gue juga, gak betah gue ada ular"

Satu persatu sahabatnya pergi meninggalkan Mario yang tampak diam

Sungguh tatapan dan raut wajah itu membuat Mario takut. Ia takut jika Gizha berpikir yang  macam-macam dan menjauh darinya. Tidak Mario tidak ingin itu terjadi

Tanpa kata Mario pergi dari kantin menyusul yang lain meninggalkan Amora yang masih menggerutu kesal ditempatnya

"Liat aja, gue bakal dapatin lo lagi, Mario" Ujar Amora dengan senyum liciknya

Prolog Untuk GizhaWhere stories live. Discover now