"Mau marah, tapi emang bener sih. Ibu cantik, awet muda, langsing, putih, bening kayak bihun," canda Tiara membuat Gia melotot.
"Tiara bener-bener, ya! Masa Ibu disamain sama bihun?"
"Bercanda, Bu. Ibu cantik gitu, masa disamain sama bihun, sih? Mata saya bermasalah. Saya aja sering insecure sama ibu."
"Kenapa harus insecure. Kamu cantik, kok. Semua perempuan cantik dan punya daya tarik masing-masing. Coba tanya aja sama Dzaki. Dzaki, Tiara cantik, ya?" tanya Gia membuat pemuda bernama Dzaki itu menoleh kemudian menggeleng.
"Nggak, Bu. Tiara jelek, cantikan juga Ibu," sahut Dzaki membuat Tiara kesal.
"Dzaki sialan! Sini lo!"
Berakhirlah mereka dengan kejar-kejaran seperti tom and jerry. Kelas 11 IPA 7 ini memang terkenal rusuh, sama halnya dengan kelas IPA 5 yang lebih parah, kelasnya Bu Puput.
"Heh, udah-udah. Tiara lepasin dasi Dzaki. Itu orangnya nggak bisa napas!" tegur Gia membuat Tiara melepaskan dasi Dzaki.
"Jangan dibiasain ngumpat, nggak baik." Gia menegur Tiara membuat gadis itu mengangguk dan kembali duduk di tempat semula.
"Ya, udah. Ayo sholat dulu, kecuali yang lagi halangan dan nonis. Filan, Haikal, Dean, Dzaki, Gara jangan bolos sholat lagi."
(Nonis: non islam)
"Bu, Saya lagi halangan," celetuk Dean membuat Gia menatapnya.
"Dean mau Ibu aamiin-in?" tanya Gia membuat pemuda itu menggeleng lalu bangkit.
"Si Dean emang perlu dipertanyakan jenis kelaminnya," celetuk Renata membuat Dean menatapnya sewot siap baku hantam.
"Bu, ini hukuman saya udah beres." Filan menyerahkan sebuah buku kepada Gia.
Gia sontak menatapnya tak percaya. "Waktunya kan sampai besok. Kamu beneran udah beres ngerjain full satu buku?"
Filan mengangguk yakin, "Benerlah, Bu. Masa bohong. Kalo nggak percaya cek aja sendiri," ujarnya mengedipkan sebelah mata lalu pergi kabur menuju mesjid menyusul teman-temannya.
Guru muda itu membuka isi buku, dia hanya bisa mengelus dada melihat kelakuan Filan. Mencoba untuk sabar menghadapi anak-anak didiknya itu.
Alasan pemuda itu menyelesaikan hukuman dengan cepat karena dia menulis setiap kata dengan sangat besar di setiap halaman sampai satu buku. Pemikirannya ada-ada saja, Gia jadi heran, bahkan dia merasa takjub.
Akhir-akhir ini, katanya saat Gia libur beberapa hari. Anak-anak didiknya itu selalu bikin ulah di mana-mana. Bahkan, hampir semua guru yang mengajar di kelas 11 IPA 7 mengadukan kelakuan mereka kepada Gia membuat Gia pusing sendiri.
"Filan tiap hari di kasih makan apa sih, Sara?" tanya Gia menyimpan buku Filan memijit kepalanya yang sudah pusing. Hari ini memang cukup melelahkan dan benar-benar menguji kesabaran.
"Makan nasi, Bu. Masa makan batu," kekeh Sara.
"Kirain Ibu beneran makan batu, otaknya udah keras, sih," gurau Gia membuat mereka tertawa.
"Wah, gila ternyata si Filan udah beres karena nulisnya gini," tawa Tiara menyembur saat melihat buku hukuman Filan.
"Sara, lo kuat banget sahabatan sama si sengklek Filan dari kecil." Renata menepuk-nepuk bahu Sara takjub dengan gadis itu.
Gia hanya menggeleng mendengarnya, ia lalu bangkit dari duduk membawa mukenanya. "Kalian sholat? Ayo," ajak Gia membuat Tiara, Sara dan Haila mengangguk.
YOU ARE READING
BETWEEN US -S2- [On Going]
FanfictionSEQUEL PAINFUL -VIENT STORY SEASON 2- Genre: Fiksi, Fantasi, Action, dan Horror. Algia Narana Vient, gadis dengan sejuta pesona yang sukses membuat seorang badboy sekelas Ardito Wijaya takluk kepada nya. Gia mempunyai banyak keistimewaan, dia gadis...
[EPS 2] 🌵 E M P A T 🌵
Start from the beginning
![BETWEEN US -S2- [On Going]](https://img.wattpad.com/cover/251222371-64-k370612.jpg)