[EPS 2] 🌵 E M P A T 🌵

789 133 53
                                        

Mohon koreksi...makasih🥰
.
.
.
.

"Kenapa ada noda lipstik? Kamu ciuman sama sekretaris kamu?" tanya Gia membuat Dito menggeleng keras di seberang sana.

"Nggak gitu, Sayang. Denger dulu penjelasan aku."

Gia terdiam menunggu penjelasan Dito seraya memakan makanan siang yang diantarkan supir sang mama. Tapi pria itu terdiam menunggu balasan dari Gia.

"Kok diem aja? Nggak mau jelasin? Udah adzan dzuhur, Gia mau sholat dulu. Waktu Gia nggak banyak, loh." Gia bersahut menatap jam tangannya lalu membereskan peralatan makan.

Mendengar itu, Dito menjelaskan dengan detail kejadian yang dia alami. Di mulai dari perkenalan, beberapa kejadian yang membuatnya kesal, dan kejadian terakhir. Tumpahan teh dan noda lipstik.

"Sekretaris Mas genit. Dia suka sama Mas, ya?"

"Mana aku tau, aku nggak peduli. Aku cuma suka, cinta sama kamu doang."

"Tapi dia agresif banget menurut Gia. Mas kok nggak peka, sih? Dia suka sama Mas tau. Kalo udah jatuh cinta kan bahaya. Nanti timbul skandal Mas sama sekretaris Mas gimana?"

"Kamu ngomong apa, sih? Skandal apaan? Kebanyakan nonton sinetron jadi otaknya tercemar."

"Masa depan nggak ada yang tau. Sekretaris Mas cantik? Seksi? Menggoda nggak?" tanya Gia membuat Dito menatapnya datar.

"Nggak. Masih cantikan kamu, dia kalah menggoda dan seksi dari kamu. Kamu kan paling cantik, paling seksi, paling meng...."

"Oke-oke stop! Pulangnya jangan jemput Gia."

"Loh kenapa? Aku kan udah jel...."

"Biar Gia yang jemput Mas. Oke setuju! Jangan protes. Gia mau sholat dzuhur dulu, Mas juga jangan lupa sholat sama makan siang. Jauh-jauh dari sekretaris Mas. Gia orangnya cemburuan."

"Iya, My love. Nanti kabarin kalo udah mau pulang."

"Iya, Gia tutup, ya. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Setelah menutup telepon, Gia meminum air minumnya. Dia sedikit tersentak kaget karena melihat dua orang siswi yang tampak menatapnya dengan pandangan sendu.

"Sara, Renata kenapa natap Ibu kayak gitu? Ibu jadi takut."

"Suami Ibu selingkuh sama sekretarisnya?" tanya Renata heboh membuat teman-teman yang lain mendengarnya dan ikut heboh.

Gia menghela napas pelan. "Kamu nguping? Nggak sopan."

"Saya kan punya kuping, Bu. Lagian suara Ibu marah-marah kedengeran sampai telinga kita. Ya, 'kan Ra?" tanya Renata membuat Sara mengangguk.

"Suami Ibu Nara beneran selingkuh? Ibu bales aja selingkuh sama saya, Bu," celetuk Haikal membuat mereka menyoraki Haikal.

Gia hanya tertawa mendengar perkataan konyol Haikal. Mana mungkin Gia dengan brondong.

"Haikal, Lala bilangin Bunda, loh," ujar Haila. Kembaran Haikal.

Gia meredakan tawa dan menggeleng mendengar perkataan sang murid. "Nggak, suami ibu nggak selingkuh. Amit-amit. Kamu jangan doain yang nggak-nggak dong, Rena."

"Ih, Bu Nara. Saya kan cuman nanya karena nggak sengaja denger bukan doain."

"Nggak bener itu, mana mungkin suami Ibu mau berpaling dari Ibu. Ibu kan cantik, awet muda gini," gurau Gia membuat mereka menatapnya dengan berbagai macam ekspresi. Gia memang terkenal dengan julukan guru terPD. Tapi semua ucapannya memang benar kenyataan.

BETWEEN  US -S2- [On Going]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora