PB | Part 35

Mulai dari awal
                                        

"Lea, mereka itu misterius, udah jangan banyak cincong, turutin aja kayak yang gue bilang tadi, ngerti?" Risa menatap serius Lea.

Lea mengangguk dengan sedikit kaku.

"Oke, gue usahain nggak bakal terlalu deket sama mereka."

•••

Bel pulang sudah berbunyi sekitar lima menit yang lalu, Lea dan Risa baru saja keluar dari kelas karena mereka tadi sedang mencatat banyak jadi sedikit terlambat untuk pulang.

Aneh, Leni dan Nia sudah pulang terlebih dahulu karena alasan yang berbeda. Leni dengan alasan, ada acara keluarga, dan Nia yang katanya nanti panas kalo nggak cepet pulang.

Lea dan Risa hanya menganggukan kepala saja saat mereka bilang alasan mereka pulang awal adalah itu, yang sedikit aneh itu Nia, panas apanya coba orang sekarang aja lagi mendung.

"Ris, gue duluan ya itu Kak Rexi kayaknya udah nunggu di parkiran," ucap Lea sembari melihat ke arah parkiran.

Risa mengangguk. "Iya gue juga mau pamit, supir gue udah jemput. Hati-hati ya, eh, jangan lupa pedekate." Risa memelankan ucapan terakhirnya kemudain tertawa terbahak-bahak.

Lea melotot, apa tadi? Pedekate, tidak mungkin melihat matanya yang tajam saja Lea sudah bergidik ngeri. Apalagi pedekate, itu sangat tidak mungkin baginya.

Lea pun berjalan mendekati Rexi yang telah menunggunya di parkiran, sementara Risa sudah pergi setelah tertawa tadi.

Entah mengapa disaat sudah sampai di dekat Rexi Lea berkeringat dingin serta gugup secara tiba-tiba.

Lea meneguk salivanya dengan pelan.

"Gugup banget, kaya mau ketemu idola aja." gumamnya pelan.

Lea mendekati Rexi yang terlihat sedang pokus bermain dengan handphone-nya, syukurlah parkiran sudah sepi jika tidak Lea pasti menjadi perhatian siswa dan siswi lagi.

Saat sudah berada di belakang Rexi pun Lea masih menggigit pipi dalamnya dengan gemas, untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Em, ehem," Lea berdehem pelan, membuat Rexi yang tadinya hanya pokus dengan handphone-nya pun menoleh ke belakang.

Lea tersenyum tipis. "Kak, Kak Rexi disuruh nganterin aku pulang kan?" tanya Lea pelan.

Jangan tanya kenapa Lea menggunakan aku-kamu, karena itu biar sopan tentunya.

Rexi mengangguk kemudian menyerahkan helm-nya kepada Lea.

Lea menerima itu dengan sedikit gemetar pada tanganya membuat Rexi yang menyadari sikap gugup Lea hampir mengulum bibir untuk senyum namun ia tahan.

Lea memakai helm yang sedikit lebih besar di kepalanya, saat akan naik Lea dicegah oleh Rexi, dalam hati Lea bertanya, kenapa? Apa gue nggak boleh naik.

"Sini," ucap Rexi dengan suara beratnya.

Lea yang bingung pun mendekat, ternyata Rexi melepas jaket hitamnya kemudian memasangkannya pada pinggang ramping Lea dengan wajah datarnya.

Lea berkedip-kedip pelan. Sedangkan Rexi yang sudah selesai memasangkan jaket pun mengangkat alisnya saat melihat Lea berkedip dengan pelan.

'Lucu.' batin Rexi.

"Naik." Lea tersadar dari lamunannya kemudian naik ke motor sport Rexi.

Setelah naik pun Lea jadi melotot karena Rexi melingkarkan lengan Lea ke pinggangnya.

"Sabar, ini ujian hati." gumam Lea pelan. Rasanya jantung Lea seperti copot karena berdetak dengan tidak beraturan.

Setelah Rexi men-stater motornya Rexi menoleh ke belakang.

"Udah?"

Lea mengangguk karena ia tidak bisa berkata-kata lagi. Di dalam helm-nya Rexi tersenyum tipis.

"Gemesin."

•••

Saat ini Lea sedang berada di kamarnya, astaga kenapa Lea teringat wajah dan perlakuan Rexi tadi disaat dia mengantarnya pulang.

Pipi Lea memanas saat kembali mengingat dan mengingat kejadian itu. Ya, kejadian tadi itu, loh.

Tapi Lea ingat sesuatu, tadi dia menemukan sebuah kotak di laci meja di kelasnya di saat akan pulang.

Kotak yang diatas diberi nama pemilik untuk siapa. Lea kira itu untuk Risa ataupun Leni dan Nia. Tapi ternyata kotak itu untuknya, terbukti dari nama yang berada di atas kotak itu yang bertuliskan, untuk Lea.

Lea yang penasaran tadi di saat sekolah dengan isinya apa, pun membawa kotak itu pulang dengan ia taruh di tas sekolahnya.

Lea menyobek bungkus kertas tersebut dengan tidak sabaran, karena tadi Lea sempat sedikit mengocok-ngocok kotak tersebut dan isinya sedikit berat membuat Lea penasaran setengah mati.

Saat bungkusan kotak tersebut sudah tidak ada, Lea membuka kotak tersebut yang ternyata kardus yang berukuran tidak terlalu kecil dan tidak sedang, baru akan membuka Lea mencium anyir.

Bau darah. Lea menatap ragu kearah kotak itu. "Sebenernya apa sih, isinya." Lea bergumam, kemudian dengan bismillah, ia membuka kotak tersebut yang ternyata isinya ... bangkai tikus yang masih segar, sepertinya baru dipotong dengan kepala yang copot dari tubuhnya, kemudian mata tikus tersebut melotot.

Lea refleks melempar kotak tersebut.

"Huek, apaan tuh hii ...," Lea bergidik ngeri.

Lea teringat sesuatu, ya, ini teror lagi. Entah yang keberapa. Lea lupa, yang jelas ini udah nggak bener. Lea harus waspada karena Lea yakin ada orang yang tidak suka dengannya.

Lea melihat kearah kotak itu lagi, ternyata ada surat yang terselip disamping bangkai tersebut.

Lea melihat tulisan tersebut dengan seksama."Lo udah gue peringatin kenapa nggak lo turutin? Apa lo mau mati megenaskan kayak tikus itu?" Lea membaca dengan perasaan dongkol.

Dengan segera, Lea menutup kotak itu kembali dan membakarnya di tempat sampah yang berada di balkon kamarnya, setelah selesai Lea kembali ke kamar dengan perasaan gelisah.

"Ayolah, Lea lo harus cari tau siapa dalang dari ini semua. Bentar, kenapa gue sedikit curiga sama Nia dan Leni?"

•••

TBC.

Note Mbak :

Balik lagi, kangen ya? Mau Mbak cepat up lagi? Mau nggak?

Kalo mau, Mbak minta 1,5K vote sama 200 komen lah, buat part selanjutnya. Insya allah nanti cepet up kalo udah sampe targetnya. Hehe.

Curhat dong, apa sih yang kalian rasain baca ini cerita dari part 1-35?

Seneng kah, sedih, ruwet atau gimana?

Kalo ada typo bilang, kalo ada salah juga bilang, kalo kalian udah bosen ama ini cerita juga boleh kok kalo kalian mau ninggalin hehe.

Oh iya, jaga kesehatan dan semangat belajarnya karena sebentar lagi buat yang sekolah kayaknya masuk sekolah deh, hehe. Jadi, harus bener-bener jaga kesehatan kalian, oke?!

Instagram : @aifaa_umi03
@wattpad.aifaumi03

Untuk instagram Lea dan kawan-kawan sebenernya ada guys, kalo kepo atau mau folow, silahkan cek di @wattpad.aifaumi03 cek-nya di yang diikuti oleh akun itu ya.

Kapan-kapan aku kasih deh, foto akun instagram mereka, bareng sama visual ya! Hehe. Atau sekalian nanti pas ini udah tamat.

See you on next part.

Lop yu 💙

AZALEA (ON GOING!) PROSES REVISI TOTAL! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang