❤14❤

371 50 8
                                    

💎💎💎

Aeri tak bisa menahan tawanya saat melihat Haechan yang kembali berlari menuju kamarnya.

"Anak itu, maaf ya Aeri, Haechan tidak biasanya seperti itu." Tiffany menatap tak enak Aeri yang sejak tadi tak berhenti tertawa.

"Sudahlah Eomma, sebaiknya sekarang Eonnie ke kamarku saja. Bagaimana?" Haeun melirik penasaran Aeri.

"Bolehkah?" Aeri menatap Tiffany meminta izin.

"Tentu saja sayang. Kalau begitu Eomma akan meminta pelayan untuk mengantar makanannya ke kamarmu."

Haeun yang mendapat izin dengan segera berdiri dari duduknya. "Kajja Eonnie."

Aeri ikut bangkit dengan segera. "Aku permisi Ahjumma."

"Ne."

Keduanya dengan segera meninggalkan Tiffany. Sosok itu tersenyum singkat sebelum akhirnya melirik arah kamar Haechan. "Apa yang ada dalam pikirannya. Aish!" Tiffany bangkit dengan segera dan berjalan menuju arah dapur.

.

.

Aeri melirik sekeliling, dia terpesona akan suasana kamar Haeun. Meski masih SMP, kamar itu terlihat sangat rapi. Seperti bukan kamar seorang remaja.

"Miane Eonnie, Oppa biasanya tidak seperti itu. Dia sangat rapi dan juga pembersih, benar aku tidak bohong."

Aeri terkejut mendengar penuturan Haeun. Dia menatap gadis yang duduk di dekatnya itu. "Kenapa kau menjelaskannya?"

"Aku hanya takut jika karena kejadian tadi Eonnie akan menjauhi Oppa."

Aeri makin terkejut mendengar lanjutannya. "Kenapa kau takut?"

Haeun menatap wajah itu serius. "Aku menyukaimu Eonnie, dan aku ingin kau dan Oppa bisa semakin dekat."

"Kau menyukaiku? Apa kau tidak takut jika aku bisa saja merebutnya?"

Haeun tertawa karena pertanyaan itu. "Aku tidak masalah dengan itu karena aku yakin, Eonnie tidak akan mungkin menjauhkan aku dari Oppa."

Aeri tersenyum senang. Apa seperti ini rasanya mempunyai seorang adik? Aeri sudah tidak sabar menunggu hal itu terjadi.

Suara pintu diketuk membuat keduanya melirik. "Masuk."

Pintu terbuka dan tanpa disangka yang masuk adalah Haechan. Laki-laki itu masuk dengan segera. Aeri tersenyum melihat penampilan Haechan yang terlihat lebih rapi meski dengan rambut yang masih setengah basah.

"Oppa?"

Haechan menatap Aeri cepat. "Aeri-ya, bisa ikut aku sebentar."

"Eoh? Kemana?"

"Oppa mau apa?"

"Sebentar saja." Haechan menatap memohon pada gadis itu.

"Em baiklah." Aeri melirik Haeun seketika. "Aku keluar sebentar ya."

"Tapi..."

Haechan dengan segera memegang pergelangan tangan Aeri, membawa gadis itu keluar dari kamar.

Aeri hanya bisa menurut saat Haechan membawanya menaiki tangga. Mata gadis itu melirik sekitar. "Haechan-ah, kita akan kemana?"

"Kamarku."

"Kamarmu?" Aeri terkejut bukan main. "Kau mau apa? Jangan macam-macam!" Aeri sedikit berteriak namun hanya dibalas tawa oleh Haechan.

Keduanya berhenti, Haechan dengan segera membuka pintu. Keduanya pun masuk ke dalam ruangan dengan nuansa biru laut itu.

My Star ( My SUN Sequel ) CompleteWhere stories live. Discover now