❤11❤

305 36 8
                                    

💎💎💎

Aeri berjalan menyusuri koridor, seperti biasa gadis itu datang ke sekolah pagi ini. Dia melirik gerombolan yang menjerit di lapangan dan saat menemukan sosok Haechan di sana dia tahu penyebab kegaduhan itu.

"Dengan mereka semua, apa dia masih membutuhkanku?"

Aeri berlalu begitu saja, berjalan menuju kelasnya.

Di dalam kelas dia menemukan Jimin yang duduk di kursi, dengan cepat Aeri mendekat. "Jimin-ah."

Gadis itu melirik Aeri cepat. "Selamat pagi, apa tidurmu nyenyak semalam?"

Aeri hanya mengangguk.

"Pestanya sangat indah, tapi aku sedikit kesal karena tidak bisa bersamamu."

Ya benar, semalam Aeri terlalu sibuk menemui beberapa teman orang tuanya dan juga masalah Haechan yang membuatnya melupakan Jimin. "Mian."

Jimin tersenyum menatap sang sahabat yang meliriknya tak enak. "Gwenchana, aku juga bersenang-senang dengan yang lainnya."

Aeri mengangguk senang mendengarnya. "Syukurlah."

"Oh iya, aku dengar semalam kau bersama Lee Jisung, lalu bagaimana dengan Lee Haechan?"

Aeri menghela napas berat, gadis itu bahkan bersandar di bahu Jimin. "Aku tidak tahu. Semalam aku baru tahu kalau dia adalah anak dari teman sekolah Eomma."

"Bagus jika begitu."

"Ada fakta lain yang membuatku sedikit takut."

Jimin dengan segera menarik diri membuat kepala Aeri terhuyung.

"Apa?"

Aeri menatap sedih sang sahabat. "Lee Haechan adalah anak dari rival Eomma, apa menurutmu Eomma akan setuju dengan hubungan kami?"

"Hubungan kami?"

Aeri diam menyadari ucapannya barusan.

"Apa sekarang kau sudah menerima Lee Haechan?"

"Anio."

"Lalu?"

Aeri kesal sendiri, dia menundukan wajah dan menyembunyikannya di balik meja. "Molla!"

Jimin tersenyum menyadari jika sahabatnya itu kini mulai mengakui perasaannya.

.

.

Jam makan siang sudah dimulai, Aeri dan Jimin terlihat bergegas menuju kantin sekolah. Saat di ujung lorong mata kedua gadis itu mendapati Haechan yang berdiri dengan ponsel yang menempel di sisi telinga.

"Itu dia laki-laki pujaanmu."

Aeri cemberut melirik Jimin. "Sudahlah kita pergi saja."

"Eh tunggu dulu." Jimin menahan lengan Aeri. "Lee Haechan!"

Aeri terkejut saat Jimin memanggil nama itu, membuat sang laki-laki melirik keduanya. Namun Haechan tak menggubris, dia masih sibuk dengan panggilannya.

My Star ( My SUN Sequel ) CompleteWhere stories live. Discover now