9) Mistake

3 2 0
                                    

Kini Jaehyun serta orang tua Belle sudah berada di ruang praktik Dokter Kim. Orang tua Belle serta Jaehyun telah terduduk di hadapan Dokter Kim yang terlihat gelisah.

"Ada apa, Dokter Kim? Mengapa Anda memanggil kami?" tanya ayah Belle.

"Sebelumnya aku dan tim dokterku ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada kalian," ujar Dokter Kim bersamaan dengan setetes keringat jatuh dari pelipisnya.

"Ada apa, Dokter?" tanya Jaehyun yang mulai takut.

"Kami melakukan kesalahan saat tes kesehatan. Belle tidak mengalami stroke," lanjut Dokter Kim.

"Apa maksud Anda?" tanya ibu Belle.

"Belle sebenarnya mengalami multiple sclerosis, bukan stroke. Sehingga selama hampir setahun ini, kami melakukan kesalahan saat pengobatan. Untuk kejadian tadi, sebenarnya Belle mengalami overdosis karena obat yang salah. Kami akan segera mengganti obat-obatan yang dikonsumsi oleh Belle," jawab Dokter Kim sambil menunduk.

"Apa maksud Anda? Mengapa kalian begitu lalai? Kalian telah menjalani pendidikan yang begitu panjang. Namun, kalian bahkan gagal untuk memberi diagnosis kepada seorang pasien? Bodoh! Kalian bodoh!" ucap ibu Belle dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Sayang, tenanglah," kata ayah Belle untuk menenangkan sang istri.

"Kami akan menuntut kalian," ucap Jaehyun.

"Jae, tidak perlu," ujar ayah Belle.

"Dokter Kim, kami tidak akan menuntutmu. Namun, jika kau gagal dalam menyelamatkan anakku, kami tidak akan segan-segan dalam membawamu ke pengadilan," tutur ayah Belle dengan tegas.

Dokter Kim hanya menunduk lalu mengangguk. "Terima kasih, Tuan," kata Dokter Kim yang tidak berani menatap ketiga orang yang duduk di hadapannya.

— • —

Belle mengedipkan matanya yang terasa sangat perih. Ia baru saja terbangun. Ia melihat Dokter Kim serta Jaehyun sedang menatapnya dengan terkejut. Dokter Kim langsung memeriksa semua alat medis yang dipasangkan ke tubuh Belle.

"Selamat datang kembali, Belle," ucap Dokter Kim.

"Apa yang terjadi padaku?" tanya Belle dengan lemas.

"Kau mengalami koma selama 9 hari," jawab Dokter Kim.

"Oh," ujar Belle sambil menganggukkan kepalanya.

Tiba-tiba Dokter Kim membungkukkan badannya di hadapan Belle. "Ada apa, Doyoung? Jangan membungkukkan badanmu di hadapanku. Aku 4 tahun lebih muda darimu," ucap Belle.

"Atas nama timku, aku meminta maaf sebesar-besarnya kepada Nona Isabelle Estrelle Aveline atas kelalaian yang telah kami lakukan dalam proses diagnosis," jawab Dokter Kim lalu kembali berdiri tegap.

"Kau salah mendiagnosis aku?" tanya Belle.

Dokter Kim mengangguk. "Kau sebenarnya menderita multiple sclerosis, bukan stroke," jawab Dokter Kim sambil menunduk.

Belle langsung mengelus lengan Dokter Kim. "Tidak apa-apa, Doyoung," kata Belle dengan tulus.

"Terima kasih banyak, Belle," tutur Dokter Kim.

"Doyoung, apa kau bisa pergi keluar sebentar? Aku ingin berbicara secara pribadi bersama Jaehyun," kata Belle.

Dokter Kim mengangguk lalu pergi keluar dari ruang rawat inap Belle.

"Ada apa, Belle?" tanya Jaehyun.

"Aku mendapat mimpi bahwa aku akan segera meninggal," jawab Belle.

"Hey, tidak akan," tutur Jaehyun sambil mendekap sang kekasih. "Jangan takut," lanjutnya.

"Kau tahu, Jae, semua hal di dunia ini hanya sementara. Aku datang untuk pergi. Aku lahir untuk meninggal. Aku datang kepadamu hanya untuk meninggalkanmu. Jadi, aku meminta maaf sebesar-besarnya karena telah datang ke hidupmu. Aku menyesal karena eksistensiku dalam hidupmu hanya akan menunda luka yang dalam," kata Belle sambil menangis.

"Tidak, Belle. Jangan berpikir negatif," tegur Jaehyun.

"Jae, aku akan kembali ke pelukan Tuhan. Maksudku, bukan hanya aku. Namun, kita semua, karena sebenarnya kita semua ini milik Tuhan. Tentu kita akan kembali ke dekapannya," lanjut Belle.

"Isabelle, stop. Sebenarnya mimpi apa yang kau dapat?"

"Aku bermimpi aku berada di atas langit. Aku melihat puluhan malaikat dengan baju yang berkilau. Namun, ada satu yang paling terang. Ia berada di tengah. Aku tidak dapat melihat wajahnya karena cahayanya terlalu terang. Ia berkata padaku bahwa ia mencintaiku dan berjanji akan mendekapku dalam waktu dekat. Aku yakin ia adalah Tuhan."

"Isabelle, kau akan tetap bersamaku," ucap Jaehyun tidak terima.

Belle tersenyum.

Namun, Jaehyun bertanya-tanya.






















Mengapa sorot mata Belle begitu berbeda?

Mon Chéri | JJHWhere stories live. Discover now