XIV - Dito & Praktisi Hoodoo

Start from the beginning
                                    

Hoodoo adalah jenis sihir tradisional Afrika yang telah berkembang sebagai perpaduan dari berbagai jenis budaya dan tradisi magis. Para praktisi Hoodoo memberdayakan diri mereka sendiri dengan mengakses para dewa serta makhluk alkitab dan menggabungkan kekuatan gaib lainnya seperti praktik magis Eropa yang dikenal sebagai Grimoire. Hoodoo dibawa ke Amerika Serikat oleh migrasi budak Afrika dan lebih populer di Amerika Selatan.

Kalau kamu penasaran darimana Bulik Ire mendapatkan kemampuan sebagai praktisi Hoodoo, sebenarnya Bulik Ire bukan keturunan asli orang Indonesia. Keluarga serta leluhurnya merupakan keturunan asli Afrika, yang lalu mereka berpencar keberbagai negara, menetap bahkan menikah dengan orang dari negara yang sedang mereka tempati.

Bulik Ire sendiripun memiliki darah campuran dari kedua orang tuanya. Kamu ingat waktu aku pernah bilang Bulik Ire pernah menjanda 5x? Salah satu mantan suami Bulik Ire adalah Paklik dari seseorang yang tubuhnya aku inangi ini," ujar Dito sambil tersenyum penuh arti.

"Apa maksud kamu dari seseorang yang tubuhnya kamu inangi? Siapa kamu sebenarnya Dit?" tanya Adken semakin penasaran dengan Dito.

"Nanti saya jelaskan, tapi kembali dulu kepembahasan tentang Hoodoo. Hoodoo dikembangkan dengan menggunakan kekuatan gaib untuk meningkatkan atau memperbaiki kehidupan sehari-hari. Hoodoo adalah semacam kekuatan pribadi praktisinya yang dapat membantu dirinya sendiri atau orang lain melalui pengetahuan mereka tentang herbal, mineral, bagian hewani, cairan tubuh, dan harta benda.

Kekuatan serta pengetahuan praktisinya ini dapat digunakan dalam semua aspek kehidupan, termasuk keberuntungan, cinta, kejahatan, dan pengekangan musuh. Namun keajaiban ilmu Hoodoo ini dapat digunakan sesuai dengan porsi masing-masing orangnya. Yang dilihat berdasarkan kecenderungan, keinginan, minat, dan kebiasaan orang tersebut.

Contohnya kamu Ken, kamu cenderung memimpikan tentang sebuah patung yang saat kamu cium dengan penuh cinta akan berubah menjadi manusia. Lalu kamu memiliki keinginan untuk mengetahui apa sih arti dari mimpi kamu itu, kenapa mimpi itu terus menghantuimu selama dua hari berturut-turut. Dan kamu berminat untuk menelusuri mimpi itu secara nyata.

Maka dari itu kamu dituntun Bulik Ire kesebuah kesalahan dimasa lalu, yaitu pengutukan seorang anak manusia menjadi patung. Kamu adalah seseorang yang diutus untuk memutuskan kutukan tersebut agar dapat bertemu dengan cinta sejatimu.

Selain membawa peningkatan dalam diri seseorang, Hoodoo juga dapat membuat penurunan dalam kehidupan seseorang tersebut. Maksudnya, Hoodoo dapat digunakan secara negatif untuk menyakiti, mengutuk, atau membalas dendam dari orang-orang yang memengaruhi kehidupan korbannya.

Ritual magis yang dijalani juga berbeda dengan ritual untuk kebahagiaan. Ritual Hoodoo yang negatif ini menggunakan aspek seperti jamu, bagian tubuh hewan, mineral, harta benda, dan cairan tubuh seperti urin, darah menstruasi, dan air mani.

Dengan Hoodoo, orang-orang juga dapat berkomunikasi dengan melihat dan berbicara dengan orang-orang terkasih mereka yang telah mati. Hoodoo juga dapat mengutuk orang tertentu dengan menggunakan boneka. Maka dari itu sebenarnya praktisi Hoodoo bisa disebut juga sebagai dukun kalau di Indonesia, walaupun cara dan kepercayaan mereka sangat berbeda. Saya tidak bermaksud untuk membohongi kamu saat saya sebut Bulik Ire itu dukun, Ken.

Kembali ketopik masalah seseorang yang tubuhnya aku inangi ini. Aku, yang kamu jumpai pertama kali dipenginapan dekat istana Jayashree, aku yang sedang berbicara dengan kamu saat ini, bukanlah pemilik asli dari tubuh ini Ken.

Aku adalah sesosok makhluk yang sangat setia dengan tuanku. Aku adalah sesosok makhluk yang akan melakukan apapun demi memuaskan ambisi tuanku. Aku adalah sesosok makhluk yang akan menjaga tuanku dan memeberikan usul terbaik untuk segala masalahnya. Aku dan tuanku dulu tidak pernah terpisah, namun karena sebuah kesalahan, kami terpaksa dipisahkan oleh takdir.

Tuanku, dia bernama Sakarabu. Dan aku adalah Balan," jelas Dito dengan penuh penekanan disetiap kalimatnya.

Adken membelalakkan matanya terkejut. Jadi selama ini Balan yang tidak diketahui kelanjutan kisahnya, entah pergi kemana ia setelah tuannya tewas terbunuh, menggunakan tubuh manusia sebagai inangnya?

"Kamu apakan roh asli yang memiliki tubuh ini? Apakah ini semacam tumbal pesugihan?" tanya Adken kembali.

Dito atau yang kita ketahui saat ini adalah Balan, tertawa.

"Ndak Adken, aku ndak sekejam itu loh pakai jasad orang sebagai tumbal. Jadi begini, pada saat terbunuhnya Sakarabu, itu adalah tanda sebagai terputusnya tali kekang antara aku dan dirinya. Tapi masalahnya, aku merasa jiwa kita tidak benar-benar terlepas dari benang merah.

Aku mencoba untuk mengabdikan diri kepada orang lain, aku mencoba untuk mencari tuan lain, namun tidak bisa. Dari sana aku tahu bahwa kematian Sakarabu bukanlah akhir dari segalanya. Kami masih terikat Ken. Itu artinya kehidupan Sakarabu masih akan terus berlanjut kemasa yang akan datang.

Mungkin karena kutukan itu, kutukan yang ia buat membuat dirinya harus bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan. Kutukan itu adalah penghalang jiwa Sakarabu untuk benar-benar pergi keakhirat. Suatu hari, entah kapan itu lebih tepatnya, jiwa Sakarabu akan kembali dan memutus seluruh takdir yang menghalanginya mati dengan tenang.

Entah akan terlahir menjadi siapa ia, akan seperti apa rupanya, akan seperti apa sifatnya, tidak ada yang tahu termasuk aku. Namun aku akan terus menunggu hingga saat-saat itu tiba. Lalu datanglah kakek dan nenek dari Bulik Ire, mereka dapat berkomunikasi denganku. Pada saat itu mereka menawarkan sebuah perjanjian dengan keluarga mereka.

Bukan sebagai tuan dan budak, karena hal itu sudah pasti tidak bisa. Namun aku bisa menggantikan kehidupan seseorang yang sudah mati, namun tidak diinginkan untuk mati. Ini berbeda dengan tumbal ya Ken, kalau tumbal itu kan makhluk hidup yang dibunuh untuk sebuah kepentingan.

Jadi pada saat itu salah satu anak dari kakek dan neneknya Bulik Ire ada yang sudah mati, namun mereka ingin anak mereka tetap hidup, maka dari itu aku diminta untuk menghuni jasad anaknya itu. Dengan sebuah syarat, walaupun aku hidup sebagai manusia, aku tidak ingin menikah dan memiliki keturunan. Mereka menyanggupi itu dan terjadilah kesepakatan diantara kita.

Seiring berjalannya waktu, aku terus berpindah dari jasad satu ke jasad yang lainnya. Karena saat aku menginangi tubuh seseorang, orang tersebut tidak akan mengalami penuaan. Maka jika waktunya tepat, orang tersebut tetap harus dimatikan agar orang lain tidak curiga. Sebenarnya ritual ini bukan untuk menghidupkan orang mati untuk terus hidup selamanya, namun hanya memperpanjang sedikit usia orang yang seharusnya telah mati.

Sampai pada saat ini, aku menginangi tubuh seorang pemuda bernama Pradito Tresnayoga, dia adalah keponakan dari salah satu mantan suaminya Bulik Ire. Tentu saja keluarga mereka tahu tentang jejak leluhur Bulik Ire seperti apa, dan mereka bisa menerimanya dengan tangan terbuka. Dito yang asli sudah meninggal 4 tahun lalu tepat saat kelulusan SMA-nya.

Keluarga mereka tidak terima dengan kematian Dito, sehingga aku bertugas untuk mengisi jasadnya agar seolah-olah hidup kembali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keluarga mereka tidak terima dengan kematian Dito, sehingga aku bertugas untuk mengisi jasadnya agar seolah-olah hidup kembali. Dan disinilah aku sekarang, menjalani hidup sebagai Pradito Tresnayoga, mahasiswa DKV Nerlangga University.

Dan apakah kamu percaya kalau aku bilang kamu adalah Sakarabu yang selama ini aku nantikan kebangkitannya?" ujar Dito dengan tersenyum penuh misteri.

🌵⚘🌵

Legenda Patung Jayashree [TAMAT]Where stories live. Discover now