Bella menarik nafas panjang, mencoba mencegah agar tidak menangis. Sungguh dirinya saat ini sangat ketakutan.

      Brak!

      Pintu mobil di tutup Alex dengan keras. Lelaki itu menjadi sopir kali ini. Mesin mobil pun mulai menyala dan mulai berjalan perlahan.

      "Kau akan ku kirim ke Amerika bersama Daniel. Kau akan hidup disana dengan Daniel. Aku tau, wanita tak tahu malu seperti mu, tidak akan pernah bertobat!" kata paman Ethan datar.

      Bella menegak ludahnya kasar sambil melirik ke arah anak nya. Dia tahu tak tahu pasti, apa tujuan paman Ethan mengirimnya ke Amerika. Yang pasti, Bella yakin hidupnya pasti akan lebih menderita dari pada sebelumnya.

      Dipertengahan jalan, Alex mengrenyit heran melihat seorang berpakaian putih berlari, seperti mengejar mobil nya.

      "Paman, Sepertinya ada yang mengerjar mobil kita." kata Alex.

      Paman Ethan dan Daniel enggan mempedulikan orang yang mengejar mobil. "Lebih cepat!"

      Bella menunduk menggigit bibirnya. Ia tahu pasti yang mengejar adalah Ervan. Bella sangat bersalah pada Ervan. Dengan seenaknya, dirinya berlalu pergi tanpa pamit dan berterimah kasih. "Maafkan aku Ervan."

      Daniel melirik sengit Bella, dia pun tahu. Pasti selingkuhan Bella lah yang mengejar. "Cih, menjijikan."

      Ervan berhenti mengejar mobil, dengan nafas sudah tak teraturan. Dia berteriak menyebut nama Bella. Matanya pun mengeluarkan air mata.

      "BELLA!"

       "BELL!"

      Ervan meremat tanganya secara kasar, dengan perasaan kesal, dia meninju angin. Baru saja dirinya dapat melihat cintanya kembali, sekarang cinta nya pergi lagi seperti dulu.

      "Aku akan mencarimu Bella. Aku akan memperjuangkan cintaku, aku akan melepaskan mu dari jeratan suami biadab mu itu!"

_____

[DANIEL POV]

     Setelah beberapa jam melintasi langit. Kini aku bernafas lega, akhirnya sampai di sebuah mansion sederhana yang telah paman Ethan berikan untuk tempat tinggal ku dan wanita iblis itu.

     Ku lihat Alex, mendorong kasar Bella masuk kedalam mansion. Aku tidak merasa iba sama sekali, malahan aku senang, semua orang sangat membenci Bella.

     Tapi yang membuat kesenanganku luntur adalah, aku harus duduk diatas kursi roda sialan ini. Meskipun ini adalah kursi roda otomatis, tapi siapa yang suka juga duduk seperti orang idiot dan melewatkan untuk menyiksa Bella.

     "Aku akan mengirim dokter untuk memantau kesehatan mu. Agar kau cepat sembuh dan cepat membunuh Bella." kata Paman Ethan padaku.

     Aku mengangguk sambil menikmati angin damai didepan mansion. Paman Ethan memilih memberiku mansion berada sedikit jauh dari kota. Mungkin sekitar setengah jam, jika ingin menuju area kota.

     "Aku bisa saja membunuh Bella saat ini paman. Tapi aku masih ingin bermain."

     "Jangan terlalu banyak bermain Daniel, karena kau tau, tidak ada yang bisa menentukan hati berlabu."

DESTROYEDWhere stories live. Discover now