* * * * * *

CHAPTER 10: GEDUNG APARTEMEN DEVAN 1

Kriingg kriingg
Today's study time has finished. See you later.

"Saya akhiri pelajaran hari ini, selamat siang semua."

"Siang, Bu."

Seluruh murid kelas XI IPA 1 merapikan buku-buku yang ada di meja. Memasuk kan nya kembali ke dalam tas. Satu persatu pergi meninggalkan kelas.

"Udah? Ayok," ajak Lauren. Gadis itu berjalan mendahului mereka bertiga, saat sampai di depan pintu, Lauren berhenti sejenak.

"Kenapa, Ren?" tanya Aurel.

"Ada mereka," jawabnya seraya menunjuk pintu keluar dengan dagu.

Alexa, Aurel, dan Clara saling bertatapan. Alexa melangkah menyusul Lauren yang sudah di depan pintu. Saat keluar, Alexa melihat Devan yang berdiri dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana dengan punggung yang disandarkan di dinding, di belakangnya ada ke-enam sahabatnya.

"Udah lama nunggunya?" tanya Alexa mendekati Devan.

Devan menoleh, tersenyum saat mendapati gadisnya yang berjalan ke arahnya. " Belum," jawab Devan.

Mereka semua berjalan menuju parkiran. Sepanjang koridor, banyak yang memperhatikan mereka, dimana-mana selalu menjadi pusat perhatian. Devan merangkul bahu gadisnya.

"Mau naik mobil atau motor?" tanya Devan saat sampai di parkiran.

"Kamu waktu berangkat naik apa?" Alexa bertanya balik.

"Tadi berangkat naik motor, tapi kalau kamu mau naik mobil nanti aku bisa nyuruh orang rumah bawain mobil ke sini," tutur Devan.

"Cowok cuek kalau udah bucin, damage nya nembus dimensi lain," celetuk Arya.

"Nggak mikirin temen! Kita-kita cuma dianggep makhluk halus," sindir Vano sambil melirik Devan.

"Orang bucin jangan diganggu, kena gaplok rasain lo," kata Kenzo, mengingatkan Arya dan Vano. Ini yang lagi bucin Devan loh, ketua geng, sindir dikit bacok.

"Kalau nyindir pakai bahasa Arab, kek. Biar barokah dikit," sahut Farrel.

"Jadi pulang nggak?" Aurel jengah dengan perdebatan mereka.

"Iya tuh, masa adu bacot di parkiran, nggak elit banget," cibir Clara.

"Yaudah ayok balik."

Kenzo, Rayyan, Farrel, Vano, Daniel, dan Arya mengendarai motor masing-masing. Sedangkan Aurel, Clara, dan Lauren menggunakan satu mobil. Mereka memang berangkat bersama tadi, menggunakan mobil Aurel. Mereka semua meninggalkan Devan dan Alexa.

"Jadi kamu mau naik apa?" Devan kembali bertanya.

"Naik motor aja, biar cepet, ditinggal kan sama mereka. Kamu sih lama," omel Alexa, sebenarnya Devan tidak perlu berlebihan seperti itu, hal itu malah menghambat waktu.

"Iya, maaf." Alexa mengangguk sebagai balasan.

Devan mengeluarkan motornya dari parkiran, menaikinya lalu memakai helm full face nya. Menyuruh Alexa untuk naik. "Udah?" tanya Devan kepada Alexa yang berada di belakangnya.

DEVANDRA [PRE ORDER]Where stories live. Discover now