24

318 67 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

•••


Di dalam taksi, Rose dan Aera hanya saling diam dan tak ada yang mau bicara.

Gadis kecil itu sedikit melirik Rose yang terlihat jelas raut wajah marahnya. "Ibu"

Rose mendengar, tapi dia tidak peduli. Kini hatinya sudah terlanjur kesal dan marah.

"Ibu" panggil Aera lagi, tapi Rose masih diam tak merespon.

Bahkan setelah sampai, Rose tak berniat untuk bicara dengan Aera dan mereka segera turun.

Ia menarik tangan gadis kecil itu dengan langkah cepat dan menghampiri Chanyeol yang sudah menunggu.

Melihat itu Chanyeol tentu bingung. Ada apa dengan Rose dan Aera ?

Saat sudah berada di hadapan Chanyel, Rose langsung melepaskan tangan Aera, kemudian memberikan tas nya kepada pria itu.

"Kau ingin tinggal bersama ayah mu kan ? Kalau begitu silahkan saja! Kau tidak perlu memikirkan ibu lagi. Tinggal saja bersama orang yang kau inginkan, Aera. Ibu tak peduli"

Chanyeol benar-benar tak mengerti. Kenapa Rose bicara seperti itu pada Aera ? Apakah mereka bertengkar ?

"Ibu, aku--"

"Jaga putri mu dengan baik!" Ucap Rose kepada Chanyeol dengan penuh penekanan. Dan tepat setelah mengatakan itu, dirinya langsung pergi begitu saja.

"Ibu !" Panggil Aera yang lagi-lagi di abaikan.

Rose tak langsung pergi naik taksi. Tapi dia memilih untuk berjalan terus hingga berbelok ke arah sebuah gang.

Aera, dia jadi merasa sangat bersalah. Dia sadar bahwa dirinya sudah bicara hal yang tak seharusnya ia katakan. Dan ibu nya marah karena hal itu.

"Aera, kau mau tinggal bersama ayah ?" Tanya Chanyeol.

Gadis kecil itu hanya diam. Dia sedang memikirkan bahwa dirinya sudah menyakiti hati sang ibu. Ia pun menatap Chanyeol. "Ayah, ibu marah pada ku"

"Memangnya ada apa ? Kalian bertengkar ?"

Aera mengangguk pelan. "Aku sudah mengatakan hal buruk pada ibu"

"Lalu, sekarang kau mau bagaimana ?"

"Aku mau bersama ibu saja, ayah, berikan tas ku" jawab Aera sembari menatap Chanyeol yang bertekuk lutut untuk menyamakan tinggi mereka.

Lantas Chanyeol memberikan tas itu dan membiarkan Aera memakainya.

"Maaf ayah, aku tidak bisa meninggalkan ibu"

Sedangkan ditempatnya saat ini, Rose menyender sedang pada sebuah tembok kemudian berjongkok. Ia menunduk sembari menutupi wajahnya.

Setelah beberapa meter memasuki gang sepi itu, Rose tak benar-benar langsung pergi.

Air mata yang sejak tadi ia tahan pun mulai menetes.

"Hiks..."

"Ada apa dengan ku ? Kenapa aku bersikap seperti itu ?"

Rose benar-benar merutuki dirinya sendiri. Dan dia tidak mengerti apa yang terjadi sehingga dia bisa bicara buruk pada putri kecilnya itu.

Dirinya memang marah dan kesal pada ucapan Aera. Bahkan rasa sakit di hatinya pun masih ada.

Tapi Rose adalah seorang ibu. Dia sadar bahwa dia juga salah. Jika dirinya bicara baik-baik dengan Aera, maka Aera pun tidak akan bersikap demikian.

"Chanyeol sudah membawa putri ku pergi..." Lirihnya.

STRUGGLEWhere stories live. Discover now