20

381 73 5
                                    

JANGAN LUPA VOTE & COMMENT NYAA..👌

•••


"Chanyeol, cepat lepaskan aku! Aku tidak punya waktu untuk meladeni orang seperti mu!"

"Kau tau, aku juga dapat merasakannya. Saat Aera tiba-tiba memeluk ku, aku merasakan sesuatu yang belum pernah ku rasakan sebelumnya. Entah kenapa, pelukan itu memberikan ku sebuah ketenangan. Dan aku baru menyadari nya, itu terjadi karena dia adalah darah daging ku"

"Cukup Chan! Hentikan omong kosong mu itu!"

Tapi Chanyeol tidak mau kalah. Walaupun dia sudah mengetahui bahwa Aera adalah putrinya, dia tetap ingin mendengarnya langsung dari bibir Rose.

"Apa sulitnya mengatakan kebenaran, hah ? Lagi pula ini bukan sesuatu yang buruk. Kau hanya perlu mengatakan bahwa Aera memanglah putri ku"

"Tidak! Dia bukan putri mu"

"Dia putri ku"

"Tidak!"

"Dia putri ku. Dia darah daging ku. Dia...milik ku juga. Dan aku berhak atas Aera, karena itu aku akan mengajak Aera tinggal bersama ku"

"DIAM!!! BERHENTI BICARA!" Sungguh, Rose menjadi sangat panik dan takut saat mendengar kalimat terakhir itu. Chanyeol pergi membawa Aera jauh darinya, itulah ketakutan terbesarnya saat ini.
"Kau tidak berhak atas Aera, Chanyeol! Kau tidak berhak!"

"Aku berhak, karena Aera adalah putri ku juga"

Rose menggeleng. "Dia memang berasal dari benih mu, tapi bukan berarti kau bisa membawanya dari ku, Chanyeol"

Dengan jawaban seperti itu, semuanya sudah terbukti. "Ya, kau mengatakannya. Aera adalah putri ku"

Rose menggeleng. "Dia bukan putri mu"

"Rose-"

"Kau tidak pantas menjadi ayahnya"

Chanyeol menghela nafas. Jika seperti ini, pembicaraan mereka tidak akan ada akhirnya. Maka dia memutuskan untuk menanyakan hal lain.

"Kenapa kau menyembunyikan hal sebesar ini dari ku ? Seharusnya kau bilang kalau kau hamil"

"Untuk apa ? Itu tidaklah penting"

"Tentu itu penting"

Rose berdecak. "Cepat lepaskan aku!"

"Jawab dulu pertanyaan ku"

"Tak ada gunanya walaupun aku menjawab"

"Sekali saja, dan aku tidak akan bertanya lagi. Jadi jawablah dengan jujur"

Tetapi Rose tidak mau menjawab dan langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Rose, kenapa kau tidak mengatakannya pada ku sejak awal ?"

Rose tersenyum sinis. "Walaupun aku mengatakannya sejak awal, memangnya apa yang akan kau lakukan, hah ? Kau pasti akan tetap memutus hubungan dengan ku kan ? Kau sama sekali tidak peduli pada ku!"

Chanyeol menggeleng. "Tidak. Jika aku tau, maka aku akan bertanggung jawab. Aku akan mempertahankan hubungan kita"

Rose berdecih. Ia pun kembali berusaha melepas cengkraman kuat di pergelangan tangannya itu. "Cepat lepaskan aku"

"Tidak Rose. Aku tidak akan melepaskan mu sebelum kau mengatakannya dengan jujur"

"Tidak ada yang perlu aku katakan pada mu"

"Tolong Rose, ini tidaklah sulit. Kau hanya perlu mengatakan alasannya"

Rose berdecak. "Lepaskan aku!"

STRUGGLEWhere stories live. Discover now