Bab 10

610 86 21
                                    

Hayuuu guys, kondangan wkwk

***

Sesuai prediksi, respons keluarga Rassy ketika mengetahui ada pria yang hendak mengkhitbah putri mereka yang sudah dalam keadaan berbadan dua adalah terkejut bukan main. Anas—ayah Rassy marah besar, ia meluapkan kekesalan dan rasa kecewanya dengan mendiamkan Rassy selama beberapa hari. Bagaimana tidak marah, Anas sudah sangat sering memperingatkan Rassy untuk menjaga pergaulannya. Pria itu pun selalu mewanti-wanti agar sang putri menjaga kehormatannya sebagai perempuan baik-baik. Anas merasa telah gagal mendidik putrinya. Dia malu sekaligus menyalahkan dirinya sendiri atas hal yang menimpa Rassy. Beruntung ada Tasya, sang istri yang selalu sabar dan setia menenangkan suaminya.

Menjelaskan secara perlahan bahwa apa yang menimpa Rassy adalah takdir yang tidak bisa dihindari. Tasya meminta suaminya untuk lebih bijak dan mengambil hikmah dari kejadian yang menimpa putri mereka. Setidaknya, meski aib besar telanjur mencoreng nama besar keluarga akan tetapi pria yang menghamili Rassy tidak lari dari tanggung jawab. Dia menghadap Anas dan Tasya dengan penuh keberanian dan mengakui bahwa kejadian malam itu adalah murni kesalahannya meski tentu saja Rassy tidak sepenuhnya setuju. Gadis itu mengatakan hal yang jujur bahwa dirinya juga ikut andil dalam kesalahan itu. Dia yang tidak mencegah Keandra dan kesimpulannya mereka melakukan itu atas dasar suka sama suka. Pengakuan yang sedikit menggelikan tapi untunglah keluarga mereka bisa menerimanya.

Tak perlu waktu lama dari hari lamaran, kedua keluarga bergegas menyiapkan pernikahan dengan kilat namun mereka mengusahakan semuanya semaksimal mungkin. Baik orang tua Rassy maupun orang tua Keandra sama-sama kompak dalam merencanakan hari bahagia putra-putri mereka meski dalam hal ini sebenarnya keluarga Keandra yang paling dominan. Pernikahan akan dilangsungkan di kota Bandung, ijab kabul dan resepsi diadakan di hotel milik keluarga Keandra. Berita tentang pernikahan Keandra dan Rassyfa menjadi trending topik paling panas yang dibicarakan para penduduk hotel.

Ada yang benar-benar terkejut mendengar kabar itu, ada pula yang sudah memprediksi bahwa Rassy dan Keandra memang memiliki hubungan spesial sehingga kabar pernikahan itu tidak terlalu mengejutkan bagi mereka. Selain keluarga dan kerabat dekat, sahabat dari kedua mempelai pun menjadi pihak yang paling berbahagia dengan pernikahan ini. Doni dan Ryan bahagia bukan kepalang, mereka tidak menyangka saja keusilan yang mereka buat benar-benar bisa mengantarkan sang sahabat ke jenjang pernikahan. Keduanya berharap pernikahan Keandra ini bisa langgeng sampai maut memisahkan, sudah cukup pria itu tersakiti oleh seorang perempuan. Sedangkan di pihak Rassy, Alessa dan Vincent pun tidak kalah kegirangannya. Mereka mendukung penuh pernikahan ini meski kelihatannya sang mempelai wanita masih mau tidak mau menikah dengan Keandra.

"Senyum Chy, muka lo nyeremin banget, sih. Ini hari bahagia lo, inget bentar lagi lo bakal jadi Nyonya Keandra Malik Husein. Mujur bener nasib lo, cewek barbar jodohnya pria soleh tajir melintir. Bisa pensiun dini lo, Chy."

Rassyfa tampak cantik dalam balutan kebaya tradisional berwarna putih dan kain batik yang membalut bagian bawahnya. Rambut panjang gadis itu dinaikkan ala hiasan pengantin ditambah mahkota siger Sunda yang terbuat dari campuran logam seberat 1,5 kg. Dalam adat Sunda mahkota siger tersebut melambangkan harapan akan rasa hormat, kearifan, dan kebijaksanaan dalam pernikahan. Penampilan Rassy sangat berbeda dari hari-hari biasanya, Alessa dan Vincent saja sampai pangling. Saat ini mereka masih berada di ruang hias selagi menunggu panggilan untuk acara ijab kabul.

"Bacot! Semua ini gara-gara lo ya Poni! Kalau saja waktu itu lo enggak salah nomor meja mungkin gue enggak bakal ngaku hamil di hadapan orang tua Chef Keandra."

"Anjay, ajaib banget gue sampai bisa bikin lo dinikahin Chef Keandra. Tapi setahu gue ini ya, lo kan skidypapap sama Chef atas kemauan lo sendiri. Hamil juga beneran, kagak ngadi-ngadi. Terus letak kesalahan gue di mana? Masalah salah nomor meja itu mah anggap saja bonus. Ternyata bener ya kata agama, ucapan adalah doa. Hati-hati dalam berucap makanya, bener enggak, Cha?"

Love at First Night (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang