Bab 8

929 92 37
                                    

3500 kata nih, buat kalian yang rela nungguin cerita gaje ini dan komentar di setiap part-nya. Makasih yaaa😘

***
Alessa mengetuk pintu kamar Rassy dengan satu tangan memegang nampan berisi teh hangat untuk sahabatnya itu. Ia khawatir dengan keadaan Rassy yang tampak aneh sejak pulang diantar Keandra beberapa saat lalu. Perempuan itu jadi lebih banyak diam dan mengurung diri di kamar. Saat diajak interaksi oleh Alessa pun Rassy cenderung abai dan sering tidak fokus. Alessa yakin sesuatu yang tidak beres telah terjadi antara sahabatnya itu dengan Keandra.

Sekadar informasi, kedua sahabat itu memang tinggal di apartemen yang sama sejak dua tahun lalu. Sebenarnya apartemen itu milik Rassyfa, yang merupakan hadiah kelulusan saat perempuan yang kini berusia 27 tahun itu meraih gelar sarjana. Sejak lulus kuliah, Rassyfa memang memutuskan untuk tinggal sendiri dan jauh dari orang tuanya yang kini berdomisili di Surabaya. Dulu sebelum punya apartemen, Rassy menyewa indekos yang dia bayar pertahun. Benar, Rassy memang memiliki jiwa bebas dan mandiri.

Sekali pun ia bisa saja tinggal bersama sang nenek dan sepupu-sepupunya tapi Rassy merasa tinggal sendiri lebih nyaman. Anas—ayah Rassy—lahir di kota Surabaya, ia baru pindah ke Bandung pasca menikah dengan Tasya—ibu Rassy. Dulu ayahnya adalah pegawai non PNS di salah satu instansi pemerintahan di kota Bandung.

Seiring berjalannya waktu dan konsistensi sang ayah di dunia politik dan pemerintahan, dua tahun lalu ia terpilih sebagai pejabat daerah di kota kelahirannya sehingga kini kedua orang tua Rassy resmi pindah lagi ke Surabaya. Rassy menolak untuk ikut, karena selain dia yang sudah terlalu cinta dengan kota Kembang, dia juga mustahil meninggalkan kota tempatnya berkarier.

Meski sebenarnya, dia bisa saja memulai karier baru di Surabaya tapi Rassy telanjur nyaman dengan kehidupannya sekarang. Tidak masalah jika dia harus tinggal terpisah dengan kedua orang tuanya. Toh, Rassy juga bukan anak manja. Justru dia merasa senang karena berada jauh dari pengawasan kedua orang tuanya. Ya, kalian tahu sendiri bukan bagaimana pergaulan seorang Rassyfa Anastasya.

“Chy, aku masuk, ya?”

Alessa membuka pintu setelah mendengar gumaman pelan Rassy yang mengizinkan gadis itu untuk masuk. Alessa menyimpan nampan minuman itu di atas nakas kemudian duduk di bibir ranjang Rassy. Wanita itu sedang telungkup sambil menenggelamkan dagunya di atas guling yang dijadikan penopang.

“Kamu nggak apa-apa, Chy?”

“Aku mau mati, Cha.”

Alessa melotot kaget, ia memegang kedua bahu Rassy lalu membimbingnya untuk duduk tegap.

“Istigfar, Chy, astagfirullah. Kamu kalau ngomong jangan sembarangan. Enggak baik.”

“Aku malu banget, Cha, kejadian tadi itu bener-bener bikin aku kehilangan harga diri.”

“Maksud kamu apa? Kejadian apa?”

“Tolong cariin palu buat aku, Cha. Abis itu pukul kepala aku sekeras mungkin biar aku bisa lupa ingatan. Oh, kalau enggak, mending kita ngikutin saran Vincent saja. Pindah yuk ke Zimbabwe, biar aku bisa terbebas dari beban moral ini.”
Alessa menghela napas berat, ia mengambil minuman tadi lantas menyuruh Rassyfa meminumnya pelan-pelan. Setelah sedikit lebih tenang, Alessa meminta Rassy untuk menceritakan kejadian yang membuat wanita itu syok berat begini.

“Cuma karena itu kamu sampai frustrasi begini?”

“Cuma? Cuma kamu bilang, Cha? Tadi itu adalah momen paling memalukan seumur hidup aku. Rasanya seperti ada yang lempar kotoran ke wajahku. Aku nggak sanggup buat ketemu Keandra lagi. Pokoknya aku mau resign saja.”

“Jangan Cha, percaya sama aku kalau chef Andra bakal memaklumi kejadian tadi.”

“Mana mungkin, Cha. Aku kayak sudah nggak ada harga dirinya banget di depan dia. Udah mah ya, dia yang ngambil keperawanan aku, dia liat aku ngompol di celana, terus parahnya dia satu tempat kerja sama aku. Coba bayangin akan sememalukan apa hari-hariku berikutnya? Aku yakin, saat ini dia pasti lagi ngetawain kebodohan aku, dia ngejek aku abis-abisan dan nganggap aku sebagai perempuan paling bego sedunia.”

Love at First Night (TAMAT) Where stories live. Discover now