22. | Dalang Dibalik Cerita

Comincia dall'inizio
                                    

"Kamu bisa ngomongin Loly menjijikan, sampah, murahan, barang bekas gak terpakai atau benda hina sekalipun, tapi nyatanya kamu masih mengaku kalo Loly tanggung jawab kamu. Kamu akuin Loly didepan penghulu, para saksi, mama, papa, bunda, bang Arkan kalo Loly ini istri sah kamu. Kamu cium kening Loly, tatap Loly, anterin Loly dan semaktkan cincin kita dijari Loly apa gak ngebuat kamu sadar sama perasaan sendiri?" Lirih Laura akhirnya tumpah hari ini.

"Mau bukti?" Laura menyenderkan punggungnya diujung bangkar, "Kedatangan kamu kesini aja udah memperjelas semua omongan Loly, Ska."

Alanska tak bergeming. Apa yang salah diucapan Laura? Mengapa ia merasa tertampar kenyataan? Apa Alanska salah?

Alanska mensinis, "Gue pertegas sekali lagi. Lo bukan La-lu-na."

"Sekalipun Laluna ada disini, tapi dia gak bisa jadi istri kamu kayak aku sekarang" Lemparan Laura begitu mantap membuat Alanska bungkam.

"Kenapa lo keras kepala banget buat ngejer gue?"

"Ya karena suka ngapain diem aja? Cuma orang gila yang modal chattingan doang udah bilang berjuang, heleh.."

"Jangan bercanda!"

"Ska ngebosesenin ya serius mulu gak kayak Nantha apa-apa ngelucu, apa-apa ngegombal walaupun garing tap-"

"Jangan bawa-bawa cowok lain kalo lagi sama gue." Tindas Alanska menghembus nafas jengah.

"Kenapa?" Pancing Laura.

"Gue sensi sama semua nama cowok dimuka bumi," Alibi.

"Sensi sama papa sama bang Arkan juga?"

"Kecuali papa sama bang Arkan" Timbal Alanska.

Laura semakin mengulumkan bibir menahan tawa, "Gapin, Julian boleh dong?"

"Gak."

"Kalo ka Revlandi, Lintang, Bisma sama Sat-"

"GAK BOLEH YA GAK BOLEH! DENGER GAK SIH?!"

Laura mengangguk cukup paham dalam hati, untuk saat ini gengsi lelakinya telah satu persatu tersingkir meski Alanska tetap keras kepala. Laura bisa diterbangkan dan dijatuhkan kapan saja namun sayang ia tak kan bisa membenci lelaki itu karena perasaannya telah difase terdalam dimuka bumi setelah ia mengetahui satu rahasia besar yang membuatnyan begitu ingin terus bersama Alanska. Walau terkadang perkataan dari mulu pedas itu sering menusuk jantungnya bahkan sampai ubun-ubun.

Laura mencoba lagi, "Kalo nanti Ska udah sadar sama perasaan Ska sendiri, Ska mau kan perjuangin Loly?"

"Loly selalu bermimpi buat ngelahirin anak-anak monyet buat kamu hihihi"

"Stres! Gak mau gue anak monyet."

"Kalo ngelahirin anak tetangga, mau?"

"Gue penggal kepala tetangganya, mau?"

Tuing

From: 082xxxxxxxxx
Untuk hari ini oke. Tapi gak untuk nafas dia dihari selanjutnya.

PRANG! Alanska melempar apple 10 berinci 0,6 itu ke tembok dengan gampangnya.

Laura tersentak kaget bukan main, ia menatap takut kearah Alanska dengan mimik bertanya. Alanska menatap Laura balik dengan tatapan tak terduga.

"LO HARUS TINGGALIN GUE RA HARUS!"

'Gue gak akan ngebiarin lo terluka, Laura.' batin Alanska.

*****

SATU jam sudah dilewati Arkan dan Nantha untuk mencari Laura karena kamar rawat gadis itu telah tak menampakkan batang dirinya lagi. Kekhawatiran menjumpai Arkan setelah anak suruhannya tak kunjung memberi kabar baik mengenai adik tersayangnya. Arkan panik sekaligus cemas mengkhawatirkan Laura. Tak akan ia biarkan adik kecil dilukai secuil pun.

ALANSKADove le storie prendono vita. Scoprilo ora