26 : the end

250 32 198
                                    

Notes: oke sebelum mulai, kalau bisa baca chap ini sambil dengerin lagu 'akhir tak bahagia' punya misellia ok? Ada di mulmed kok lagunya! Tapi lebih enak puter sendiri aja! Puter terus ya lagunya soalnya chapnya bakal panjang wkwkwk (serapin chap kali ini!!)
Okee happy reading!





















•••••

Berharap tidak sia-sia, namun berakhir tak bahagia.

Akhirnya waktu yang gue tunggu-tunggu pun tiba, waktu pulang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya waktu yang gue tunggu-tunggu pun tiba, waktu pulang sekolah. Iya gue ingin cepat kembali ke rumah dan segera merebahkan diri dikasur gue untuk menghilangkan semua pikiran kacau gue hari ini. Tapi semua harapan itu musnah dalam waktu sekejap.

Langit-langit mulai bergemuruh, petir menyambar dengan keras. Sebenarnya langit sudah mulai mendung sejak tadi, dan sekarang langit semakin gelap dan mulai merintikkan airnya perlahan demi perlahan. Anak-anak disekitar gue langsung mengeluarkan payungnya. 

Sedangkan gue? Gue tidak bawa payung, yang lain juga sudah pulang. Emang sial banget, hari ini dewa keberuntungan benar-benar sedang tidak berpihak ke gue.

Dengan cepat gue berteduh di dekat pintu keluar sekolah, dan pada saat gue sedang berteduh gue melihat sosok insan yang sangat ingin gue hindari hari ini. Iya beomgyu yang sedang bersama yeona, mereka terlihat sangat mesra, tidak seperti dijodohkan. Secara refleks gue mengepalkan tangan dengan erat dan meremas baju seragam gue.

"That should be me.. disampingnya beomgyu.." Lirih gue pelan saat melihat beomgyu sedang menggandeng lengan yeona sambil memayunginya menuju mobil.

Sangat romantis. Nafas gue memburu melihat itu, hati gue pun semakin sesak.

Karena gue sudah tidak sanggup melihat adegan tersebut, dengan nekat gue berlari menerobos hujan yang deras. Tubuh mungil gue membasah dengan cepat, hoodie yang gue pakai pun sekarang sudah membasahi seluruh tubuh gue. 

Gue berjalan dengan lemas menuju halte, dan selama perjalanan gue hanya bisa menunduk sambil meratapi nasib. Kenangan indah bersama beomgyu terlintas begitu saja. Iya sepertinya hujan pun mendukung suasana hati gue sekarang. Kenangan indah kita berdua tak henti-hentinya terputar di otak gue. Gue tersenyum miris mengingat itu.

Tetapi tiba-tiba rintikan hujan itu tidak membasahi tubuh gue lagi, seperti ada yang memayungi gue dari belakang. Sontak gue membalikkan badan untuk mengetahui siapa yang melakukan hal itu, dan ternyata dia adalah, 

"B-beomgyu?" 

Gue hanya bisa membatu ditempat melihat hal itu, dia menatap gue dengan perasaan bersalah tidak seperti tadi pagi dia menatap gue dengan tatapan yang dingin. Tanpa basa-basi dia langsung menarik gue ke mobilnya yang hangat itu. Kemudian mengambil paperbag yang berisi handuk dan sebuah hoodie. Beomgyu pun segera memberikan paperbag itu ke arah gue.

✓ Semesta | Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang