24 : with another girl

154 27 166
                                    

Maaf.

•••••

Hari sudah berganti, karena bazaar sudah selesai, kegiatan pembelajaran kembali dilaksanakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari sudah berganti, karena bazaar sudah selesai, kegiatan pembelajaran kembali dilaksanakan. Seperti biasa gue mempersiapkan diri untuk ke sekolah dan pada saat gue sampai di koridor sekolah tiba-tiba yeonjun langsung menarik lengan gue dengan wajah yang panik, gue hanya bisa menatap dia dengan tatapan heran, "Kenapa jun?" Tanya gue.

"L-lo h-harus kuat ya za?" Ucap dia tiba-tiba membuat gue semakin heran. 

"Hah? Emang ada apa—" Gue belum sempat menyelesaikan kata-kata gue karena ada sesosok yang mengalihkan atensi gue, pandangan gue beralih menatap pasangan yang sudah ada di belakang yeonjun.

Gue sangat mengenali sosok pria yang sedang menggandeng pasangannya. Dia berjalan dengan menggandeng mesra tangan pasangannya itu. Hati gue tersayat melihat itu. 

"B-b-beomgyu?" Tanya gue tidak percaya dengan apa yang sedang gue lihat dengan mata sendiri, buliran air mata mulai berkumpul di pelupuk mata gue.

Beomgyu menatap gue sekilas dengan tatapan yang dingin. Sorot matanya berubah 180 derajat dalam waktu satu hari— ah tidak, bahkan waktu belum menunjukkan 24 jam setelah gue tampil bersama beomgyu, air mata mulai menetes membasahi pipi gue.

Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke wanita disebelahnya, Kim Yeora. Wanita blasteran korea yang juga merupakan primadona sekolah, mereka tampak berjalan melewati gue dengan yeonjun begitu saja. Hati gue semakin sakit melihat itu, rasanya seperti sedang dicabik-cabik. 

Tak lama kemudian gue merasa ada dekapan hangat yang menenangkan gue. Pria yang bernama yeonjun membawa gue ke pelukannya yang hangat, "Ssst, i'm sorry za.." Dia memeluk gue sambil mengelus pundak gue untuk menenangkan gue yang sudah menangis karena sahabatnya. 

Gue terisak kecil di pelukannya, berharap bahwa yang mendengar isakan ini hanya yeonjun. Karena diingat kita masih di koridor sekolah, gue yakin banyak insan yang sedang membicarakan kita berdua. Tapi gue tidak menggubris itu karena saat ini gue hanya ingin menumpahkan kesedihan gue.

"J-jun i-it's h-hurt," Isak gue yang masih berada di pelukannya itu. 

"Ssst it's okay." Yeonjun melepaskan pelukannya dan menghapus sisa air mata yang masih tertinggal di pipi gue dengan menggunakan ibu jarinya itu.

"Ikut gue dulu ya? Oh ini, pake topi gue dulu." Dia langsung melepaskan topi yang sedang dia pakai dan memakaikannya ke kepala gue. Dia sedikit menurunkan topinya di kepala gue, supaya orang-orang tidak melihat kondisi gue yang sedang kacau.

Dia pun langsung menarik gue ke taman belakang sekolah dan meninggalkan koridor sekolah yang masih ramai dengan berita itu, dan pada saat di taman belakang sekolah sudah ada geng gue kecuali beomgyu. Helen dan misel langsung berlari memeluk gue erat.

"M-maafin kita y-ya za?" Ucap helen dengan nada yang bergetar.

Gue menggeleng dan kembali menangis dipelukan mereka, tangisan kali ini lebih parah daripada yang tadi di koridor sekolah, isakan gue terdengar jelas oleh mereka yang sedang ada di taman sekolah. Beruntunglah hanya ada gue dan teman-teman gue disini, "E-engga lo g-ga salah kok.." Cicit gue kecil di sela-sela isakan tersebut.

Misel hanya bisa mengelus-ngelus pundak belakang gue untuk menenangkan tangisan gue yang semakin parah itu. Kemudian setelah mereka merasa gue tenang, mereka melepaskan pelukannya, "Jun, bin, hyun, kai lo bisa jelasin ke diellza?" Pinta misel dan helen ke mereka. 

Mereka saling menatap dengan ragu kemudian mengangguk setuju untuk menceritakan kejadian tersebut, dan soobin pun membuka suara, "Pertama-tama kita mau minta maaf dulu soalnya kita sembunyiin ini dari lo za.."

"Helen sama misel juga baru tau semalem kok." Dia diam terlebih dahulu sebelum melanjutkan kalimatnya. Kemudian dia menghembuskan nafasnya berat.

"Sebenernya beomgyu itu dijodohin za.." Lanjut soobin membuat lutut gue melemas, gue langsung ditahan oleh yang lain supaya gue tidak kehilangan keseimbangan.

'Beomgyu lo sembunyiin ini semua dari gue?'

-flashback-  ( chap 13 )

Soobin pergi ke tempat yang dimaksud yeonjun, basecamp. Base camp ini sebenarnya rumah kosong punya ayah yeonjun yang sudah tidak dipakai, akhirnya sama mereka dijadikan tempat buat kumpul. Dan pada saat pria berlesung itu sampai sudah ada yeonjun, taehyun dan kai. Dia langsung mendudukan dirinya di sofa yang terletak di ruangan tengah itu. 

"Beomgyu belom?" Tanya soobin ke yang lain. 

Taehyun menggeleng, "Paling bentar lagi sampe dia." 

Dia mengangguk paham dan membuka suara, "Gue yakin beomgyu nyembunyiin sesuatu dari kita kan?" Tanyanya sambil menatap yang lain. 

Mereka mengangguk yakin, "Pasti lah, udah mutusin diellza tiba-tiba gitu alasannya engga jelas lagi." Jawab pria blasteran itu membuat yang lain mengangguk-angguk setuju. 

"Iya gue nyembunyiin sesuatu dari kalian." Jawab beomgyu tiba-tiba, dia sudah ada di pintu masuk dan masih memakai jaket kulitnya karena ia menggunakan motor kesini. Beomgyu mulai melangkahkan tungkainya menuju ke ruang tengah.

Sekarang dia sudah duduk di sofa dan menyenderkan diri dia, "Gue bakal kasih tau hari ini, tapi jangan kasih tau yang cewe-cewe oke?" Ucap dia membuat kita semua menatap beomgyu serius. 

"Gue dijodohin." Perkataan itu berhasil membuat yang lain semua molotot ga percaya, dijodohin? Jaman apa coba ini? 

"Lo engga nolak gyu?" Tanya soobin membuat kai menggeplak lengannya. 

"Lo kayak ga inget sama bokap beomgyu aja," Ucap dia membuat soobin mengangguk-angguk paham. Ya maklum lupa.

Yeonjun tampak memijat pelipisnya, "L-lo dijodohin jadinya lo mutusin dia pake alasan gajelas itu?" Tanya dia memastikan. 

Dia hanya bisa mengangguk lemas kemudian menunduk, "Jadi gue minta tolong ke kalian kalau sudah waktunya, lo harus jaga dia."

Taehyun mengernyit bingung mendengar itu, "Sudah waktunya, maksudnya?" 

"Nanti kalian bakal tau." Final dia membuat yang lain bungkam tidak bisa bertanya-tanya lagi, karena mereka tau pasti beomgyu terpaksa melakukan ini buat papanya. Mereka semua sudah tau dari dulu kalau papanya selalu menuntut beomgyu untuk menuruti apa kata dia.

Dan mereka juga tau jika ayah beomgyu mempunyai banyak koneksi. Jika beomgyu tidak menuruti apa perkataan ayahnya, pasti wanitanya yang menjadi sasaran. 

-flashback end-

Gue menghela nafas berat dan tersenyum miris ke arah mereka, "Yaudah mau gimana lagi kan? Yuk ke kelas," Ajak gue ke yang lain, dan yang lain pun mengikuti gue dari belakang. 

Sejujurnya gue masih tidak menyangka, beomgyu menutupi semuanya dengan baik dari gue. Tidak hanya beomgyu, teman-temannya juga menutupi dengan sempurna. Gue tidak bisa menyalahkan siapa-siapa disini, beomgyu melakukannya dengan terpaksa bukan? Dan teman-temannya juga hanya melakukan permintaan dari dia. 

Dan pada saat gue dikelas gue hanya bisa melamun menatap jendela dengan tatapan kosong. Perasaan gue hari ini sangat berantakan dan kacau, gue hanya bisa merutuki diri sendiri kenapa gue belum bisa melupakannya?

Dan kenapa setelah putus masih ada kenangan indah diantara kita? Lebih parahnya lagi, gue kembali jatuh hati ke dia setelah bazaar. Tapi sekarang malah? 

Gue harus bisa ngelupain dia 'kan? 

Iya, gue harus bisa. 

-TBC-

N.b: maaf. Aku up lagi ya minggu (^^)

✓ Semesta | Choi BeomgyuWhere stories live. Discover now