19 : giving up

124 32 149
                                    

Jangan lupa vote sama komen ya!!

•••••

Beomgyu melajukan motornya tanpa arah dan akhirnya dia memberhentikan motornya di sebuah mini market

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beomgyu melajukan motornya tanpa arah dan akhirnya dia memberhentikan motornya di sebuah mini market. Pria bermarga choi itu melangkah kan tungkainya ke sana dan mulai mendorong pintu mini market tersebut.

Dia pun melangkahkan langkahnya ke ke arah kasir dan menghampiri salah satu karyawan disana, "Mba?"

Pegawai tersebut yang awalnya sedang sibuk dengan barangnya pun berhenti dan menatap ke sumber suara, "Ah iya kak? Ada yang bisa dibantu?"

"Saya mau rokoknya 1 kotak sama korek api ya." Ucap beomgyu sambil merogoh-rogoh uang dikantong jaket kulitnya. 

Pegawai tersebut melongo kaget, tertegun mendengar itu karena beomgyu terlihat seperti anak yang masih dibawah umur tapi dia tetap mengambil barang tersebut, "Barangnya ini saja ya kak?" Tanya karyawan itu memastikan.

Sang empu mengangguk, "Oke harganya 20 ribu kak." Dengan cepat dia mengeluarkan 2 lembar uang 10 ribu dan menyerahkannya ke karyawan tersebut. 

Beomgyu mengambil rokok dan korek api tersebut kemudian langsung meninggalkan mini market dan menyalakan motornya lagi. Dan lagi-lagi dia melaju tanpa arah dan tujuan yang jelas, dan akhirnya dia tiba di suatu taman yang sebenarnya letaknya tidak seberapa jauh dari rumah. Beomgyu memarkirkan motor dan meninggalkannya sambil melangkah lemas. 

Dia pun mulai mengeluarkan 1 batang rokok dari kotaknya dan mulai menyalakan putung rokok tersebut dengan korek api. Pada saat sang korek mulai mendekati putung tindakannya tertahan oleh seseorang.

Kerah beomgyu langsung ditarik dengan keras, dari yang awalnya badan beomgyu menghadap depan pun berbalik ke sosok yang mencengkram kerahnya, "Lo mau mati cepet hah?!" Tanya heeseung dengan nada yang meninggi. Iya heeseung letak rumahnya engga jauh dari rumah beomgyu, jadi ga salah kalau mereka bertemu sekarang. 

Beomgyu terkekeh pelan mendengar itu dan dia melepaskan cengkraman itu menggunakan tangannya, "Kalau bisa gitu ya lebih baik." Ucap beomgyu kelewat santai. 

Mata heeseung melotot mendengar itu, dia tak habis pikir gue akan mengatakan hal yang seperti itu, "Lo kenapa sih gyu? Cerita aja." Balas dia dengan suara yang sudah kembali tenang. 

"Sejak kapan juga lo nyebat?" Tanya sahabat SMPnya lagi.

"Ini baru mau nyoba," Ucap pria bermarga choi membuat heeseung kembali naik pitam. Dia mulai kembali mengepalkan tangannya dan menonjok pipi beomgyu.

Bugh

"Bodoh lo gyu!"

Beomgyu yang kaget dengan sikap itu pun jatuh tersungkur di tanah. Dia hanya bisa meringis dan mengusap darah yang mengalir dari bibirnya itu. Dia pun mulai berdiri dan kembali menyeimbangkan badannya, kemudian tersenyum tipis.

"Makasih udah nonjok gue seung, gue tadi lagi hilang akal aja," Ucap beomgyu sambil menepuk pundak heeseung pelan.

Heeseung pun hanya bisa menghela nafasnya berat, "Maaf gue kelepasan," Balas heeseung dengan nada bersalah.

Beomgyu menggeleng dan terkekeh, "Gapapa, setidaknya lo nyegah gue nyebat," Ujar beomgyu membuat heeseung beralih menatap dia dan tertawa mendengar itu.

Setelah mereka tertawa suasana pun hening, hanya ada suara jangkrik yang menyelimuti keheningan tersebut. Tapi tiba-tiba beomgyu mengucapkan sesuatu, "Tentang kenapa gue mau nyebat, itu pasti ada alasannya dan gue engga bisa cerita sekarang seung.. maaf," Ucap beomgyu sambil menundukkan kepalanya karena merasa bersalah.

"Gapapa," Balas heeseung dengan santai dan tenang.

Heeseung mengangguk paham, dia tidak memaksa temannya bercerita lagi karena dia juga tau batasan untunglah, "Tapi gyu.. gue butuh penjelasan lo, kenapa lo masih deket sama diellza? Sadar gyu lo udah putus sama dia."

Beomgyu langsung menatap dia dengan tatapan yang sulit diartikan, "Kenapa? Lo cemburu?" Tanya dia to the point. 

Heeseung bergeming, dia tidak bisa mengeluarkan satu kata pun, bibir dia seketika kelu. Walaupun emang benar dia mempunyai perasaan ke diellza, tapi dia tidak mau jujur ke diellza. Karena dia tahu diellza masih belum bisa membuka hatinya itu.

Dia tahu diellza masih menyayangi mantannya— beomgyu yang notabene sahabatnya sendiri.

Beomgyu terkekeh melihat sahabatnya yang tidak menjawab pertanyaan itu kemudian dia menepuk pundak heeseung, "Kalau lo sayang sama dia, kejar aja seung, jaga dia baik-baik." Lanjut beomgyu dan tersenyum ke arah heeseung.

Dia menggeleng, "Mau gimana pun gue berjuang gyu, dia masih gabisa lupain lo gyu." Dia menatap temannya itu sambil tersenyum kecut dengan kenyataan yang ada.

"Gue yakin lo bisa seung, udah ya? Gue mau pulang dulu," Ucap beomgyu sambil berjalan meninggalkan heeseung yang masih bergeming mendengar perkataannya tadi.

Pada saat perjalanan pulang, beomgyu hanya bisa memikirkan kata-katanya ke heeseung tadi. Beomgyu bilang seolah-olah sudah merelakan mantannya diellza? Padahal jelas beomgyu masih mengharapkan dan menyayangi mantannya itu. 

Kenapa pihak keberuntungan tidak berpihak ke beomgyu? Kenapa dia harus dijodohkan? Kenapa dia tida bisa menolak? Rasanya ia ingin menyerahkan dirinya saja, karena dia sangat lah seorang pecundang bodoh yang selalu diatur seperti boneka. 

"Gue harap lo bahagia ya za?" 

"Jujur gue masih belom ngerelain lo sama heeseung." 

"Tapi mau gimana lagi? Pasti dia bisa bikin lo bahagia, soalnya gue hanyalah seorang anak yang brengsek dan tidak berani jujur ke lo za.."

"Kalau lo bahagia, gue juga bahagia kok.." 

-TBC-

n.b : ada yang nunggu semesta ga sih?! aku hampir 1 minggu an ga up WKWKWK maap sebagai gantinya aku double up ya!

✓ Semesta | Choi BeomgyuWhere stories live. Discover now