11 : remember

167 51 288
                                    

Jangan lupa vote sama komen!!

•••••

'Duet?!'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Duet?!'

Mampus hati gue.

Gue masih bergeming dan memproses apa yang terjadi barusan, rasanya otak ini mau menolak untuk keselamatan hati gue. Tapi dari lubuk hati gue yang paling dalam, gue ingin menerima tawaran tersebut. Kan bisa lebih deket sama dia ya ga? Tapi hati gue jadi korban.

Seperti biasa otak menolak karena menurut logika, gue bisa saja semakin gagal move on. Tapi hati tentu tidak menolak, karena mengandalkan perasaan gue sendiri.

Pada saat gue masih sibuk dengan pikiran gue sendiri ternyata pria di sebelah gue sudah mengambil keputusan, "Saya setuju bu, lo sendiri gimana za?" Tanya dia sambil menyenggol pelan lengan gue dengan menggunakan badannya itu.

Gue langsung mengerjap kaget, "E-eh i-iya saya s-setuju juga bu." Gagap gue sambil tersenyum kikuk ke arah bu lina.

'Sial kenapa gue terima tawarannya?!' Batin gue merutuki diri sendiri. Emang mulut ini sering tidak sinkron dengan apa yang seharusnya di otak.

Harusnya gue menolaknya.

Senyum merekah di wajah bu lina, "Baik kalau begitu saya akan menunggu penampilan kalian, oh ya kalian masing-masing bawain 1 lagu ya! Pasti anak-anak sekolah nunggu kalian nyanyi sendiri juga, jadi semangat ya!" 

Beomgyu mengangguk dengan semangat tapi bukan dengan gue yang sedang mengangguk pasrah sambil merutuki diri gue sendiri, karena sudah meng-iyakan ajakan itu. Kemudian gue dan beomgyu meninggalkan ruang guru tersebut.

Setelah kita benar-benar keluar dari ruang guru, gue pun membuka suara dan beralih menatap dia dengan tatapan kesal, "Kenapa lo nge-iyain ajakan bu lina sih?" Cetus gue kesal.

"Ya emang kenapa? Emang lo gamau nih?" 

Pertanyaan itu bagaikan petir di siang bolong. Beomgyu tidak berubah selama ini, sepertinya dia tidak pernah menyaring perkataannya terlebih dahulu. Sangat lah to the point.

Gue langsung menggeleng dan memalingkan wajah gue dari dia, "Y-ya bukan gitu, tapi ah gatau lah!" Gue mengacak ngacak rambut gue frustasi dan dia terkekeh gemas melihat gue yang seperti ini.

Bohong kalau gue bilang gue engga ingin tampil bersama beomgyu. Tentu  gue sangat ingin tampil bersamanya, walaupun hati gue yang jadi korban. Tapi kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan bukan?

Iya kan?

Kemudian dia tiba-tiba memberhentikan langkahnya dan menarik lengan gue supaya gue ikut berhenti juga. Gue langsung menatap dia dengan tatapan heran, "Kenapa lagi?!" Tanya gue dengan nada jutek.

Dia mengulas senyum hangat di wajahnya seperti dahulu. Senyuman itu, senyuman yang sangat gue rindukan.

Kemudian pria itu menunduk untuk menyamakan tingginya dengan gue, dia pun mendekatkan wajahnya, "Lo lucu, masih sama kayak kita pacaran dulu." Kemudian dia mengacak ngacak rambut gue. Iya tindakan itu berhasil membuat jantung gue berdegup lebih cepat dari biasanya.

Bentar kenapa dia kayak gini? Kan udah putus?

Pipi gue memanas dengan cepat gue memalingkan wajah dari hadapan dia dan memasang muka kesal, "Iya gue tau gue lucu, lo aja yang baru sadar pas kita udah putus!" Sarkas gue kesal kemudian meninggalkan dia yang masih tertawa melihat gue yang salting dan mengomel.

"Maafin gue ya za.." Gumam beomgyu pada saat gue mulai menjauh dari pandangan dia.

•••••

Waktu sudah menunjukkan pukul 3, artinya sudah waktunya gue pulang ke rumah dan menidurkan diri gue di kasur tercinta. Tapi semua itu musnah karena beomgyu mau bahas masalah tampil untuk bazaar nanti. Dengan kesal gue menerima ajakan dia dan menggunakan mobilnya itu kita pergi ke suatu tempat.

Moon cafe— Cafe dimana kita sering kunjungi pada saat PDKT-pacaran, gue benar-benar heran sama dia. Ya gimana ga heran coba? Orang dia yang mutusin tapi dia bawa gue ke tempat yang penuh dengan kenangan indah kita berdua.

"Lo pesen yang kayak biasa kan za?" Tanya beomgyu sambil melihat menu cafe tersebut.

Gue mengangguk kemudian manik gue membola mendengar pertanyaan dia itu, "Emang lo masih inget?" Tanya gue iseng.

Dia mengangguk yakin, "Mba mau green tea lattenya 1, vanilla cakenya 2 sama americano nya 1," Ucap dia ke pelayan cafe tersebut.

deg

Dia inget persis?! Iya itu pesanan yang pasti dipesan sama kita dari jaman PDKT-pacaran. Well ga boleh baperan kan gue? Tapi gimana engga baper ya kan? Udah tau hati gue dari kapas kalo udah menyangkut masalah beomgyu.

"Za? Lo kenapa bengong sendiri?" Tanya beomgyu sambil melambai-lambaikan tangannya di depan muka gue.

Gue menyadarkan diri gue, "E-eh iya ehehe sorry, jadinya kita mau lagu apa?" Tanya gue sambil membuka hp untuk mencari lagu.

Dia tampak berpikir sebentar, "Mmm lagu yang awalnya udah duet aja gimana? Biar kita engga susah bagi bagiannya nanti." Usul dia membuat gue mengangguk angguk setuju.

"Okey, mau lagu apa gyu?"

"I know what you did last summer mau?"

deg

Kok dia masih inget?!

-TBC-

N.b : hayoo ada apa dengan lagu 'i know what you did last summer'?!!? Btw maaf yaa aku ganti ganti cover mulu ಠಗಠ bingung abisnya.

Gimana yang sekarang? Bagus engga si? Atau malah aneh? ಥ‿ಥ janji deh engga ganti lagi— em semoga ಥ‿ಥ

By the way mau ngasih tmi aja wkwkwk aku nulis semesta sampe ikut galau karena terlalu mendalami peran diellza ಥ‿ಥ

Padahal gatau siapa yang mau digalauin :) eheq

Tetaplah galau walau tak ada yang menyakitimu!

Engga-engga canda jangan galau mulu ya! Harus happy! Wkwkwkwk okee ditunggu chap selanjutnyaa!

✓ Semesta | Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang