ANGKASA || 28

364 54 6
                                    

• • •

Bukan siapa-siapa, kok berharap lebih?

• • •

Setelah meninggalkan Angkasa, Geisha pergi ke kelas, kiranya Angkasa akan mengejarnya namun nihil Angkasa tak mengejarnya sama sekali bahkan batang hidungnya saja tidak kelihatan.

Niat Geisha tadi hanya bercanda, ingin mengetahui apakah dirinya penting untuk Angkasa. Ternyata tidak sepenting itu. Ahaha siapa lo berharap di prioritaskan?? ledek otaknya.

"Ck!"

Geisha masuk ke kelas dengan kaki yang menghentak-hentak.

"NYEBELIN!!!" pekiknya.

"Diam Jubaidah, berisik tau teriak-teriak gak jelas," sembur Edo.

Geisha menatap Edo tajam tanpa berniat membalas, ia sedang malas berdebat.

"Tumben tuh anak," ucap Edo lirih, heran melihat Geisha biasanya cewek itu akan membalasnya, namun sekarang tidak. Ada apa? tanyanya dalam hati.

Geisha berjalan mendekati Nisa yang duduk di pojok kelas.

"Kenapa lo, hoy! Dateng-dateng udah teriak-teriak gak jelas," ujar Nisa.

"Kepo."

"Dih, orang nanya juga."

"Masa nih ya, kak Kasa gak ngejar gue, padahal gue berharap dia ngejar gue kalo gue ngambek, dia prioritaskan gue, ternyata- ah sudahlah," jelas Geisha.

"Hellowww.... Emang lo sepenting itu apa buat kak Angkasa, sadar diri dong. Lo bukan siapa-siapanya, kenapa berharap lebih," sindir Nisa.

Plak!!!!!

Geisha terasa tertampar dengan sangat kuat, sakit epribadihhh!!!!

"Anjir lo, kalo ngomong suka bener," sahut Geisha menerima kenyataan kalau itu memang benar.

"Gue mesti berjuang sangat keras demi sebuah status yang jelas," ucap Geisha dengan tekad yang kuat. Tidak akan menyerah sampai tujuannya tercapai.

"Idih." Nisa menatap Geisha jijik, kenapa dia punya sahabat seperti ini, tapi itu harus di syukurkan.

"Ck, lo juga mau hubungan yang jelas sama kak Brian 'kan. Udahlah gue tau kalo lo suka sama kak Brian."

"Sok tau lo," ketus Nisa.

"Sudahlah prend gue tau kok, gak akan ada yang bisa lo tutupin dari gue, sorot mata lo itu gak bisa bohong," ujar Geisha.

Nisa menatap Geisha sembari mengerutkan alisnya.

"Gak apa-apa kok, kita memperjuangkan yang udah ada di depan mata. Dari pada yang baca, memperjuangkan yang virtual, udah beda kota, ada juga yang beda perasaan bahkan ada yang beda agama, eh ujung-ujungnaya di ghosting."

"Kasian mereka," lanjut Geisha.

"Lo nyindir gue," ujar seseorang di belakang Geisha sembari menunjuk dirinya.

Geisha menoleh ke belakang bersama juga dengan Nisa.

"Lo ngerasa ke sindir, anjing Sehun?" ketus Geisha.

"Apa lo bilang?"

"Anjingnya Sehun," sahut Geisha santai.

"Nama gue itu Vivi Anjila, kenapa lo panggil gue anjing sehun, bangke!" ujar Vivi tak terima.

"Lah apa salahnya, Vivi kan nama anjingnya Sehun, terus nama lo ada a n j sama aja jadi anjing. Jadi anjingnya Sehun," ledek Geisha.

"Enak lo jadi peliharaannya artis idol Korea."

GEI;KASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang