Chapter 3

879 82 2
                                    

Happy reading
___

"Nyesel gue ngajuin magang di perusahaan nya si singa" gerutuan Icel sambil mengemudikan mobil nya.

Oke mulai sekarang Icel manggil Lio itu Lion or singa.

"Tapi ganteng banget lumayan buat cuci mata, semoga masih jomblo" ucap Icel lalu senyum-senyum sendiri.

"Fix mulai besok gue harus sediain stok kesabaran yang banyak waktu berhadapan sama singa" ucap Icel lalu menambahkan kecepatan mobilnya.

Sesampai nya di rumah.

"Ini syukuran nya sekarang ta?" gumam nya setelah meminum air dingin.

"KAKAK" teriak adek laki-laki Icel yang berusia 16 tahun.

"APA DEK?" teriak Icel.

"Mana traktiran nya, katanya kalo udah di terima kakak mau neraktir adek" ucap adek Icel yang baru duduk di depannya.

"Belum tau di terima apa gak nya" ucap Icel.

"Pasti di terima lah secara kan kakak berprestasi" ucap adek Icel yang mencoba merayu sang kakak.

"Emang mau di traktir apa hm?" tanya Icel.

"Dinner di cafe yang terkenal itu loh adek pengen banget kesana" ucap adek Icel.

Icel tidak bisa menolak keinginan nya, semampu nya ia akan menuruti semua yang diinginkan oleh adek satu-satunya itu, dari kecil adek nya tidak mendapat kasih sayang dari orang tua mereka makanya Icel sangat menyayangi adeknya untuk menggantikan peran kedua orangtuanya.

Arfian Geano dipanggil Arfi, sikapnya penurut dan pengertian, sangat menjauhi pergaulan bebas dan tidak merokok, dia berusaha menjadi laki-laki yang baik untuk melindungi sang kakak.

"Yaudah nanti jam 8 malam kita kesana" ucap Icel yang langsung mendapat pelukan hangat dari Arfi.

"Makasih kak" ucap Arfi, Icel hanya mengangguk lalu berpamitan mau istirahat dulu di kamar nya.

Malam harinya.

20.00

"Kamu yang nyetir ya" ucap Icel yang sudah rapi dengan pakaian nya.

"Bukan sampai ke cafe tapi malah ke Rahmatullah" ucap Arfi membuat Icel tertawa, ia tau adek nya itu masih amatir jika mengendarai mobil.

"Udah ah ayo, pintu nya jangan lupa di kunci" ucap Icel sambil memakai sandalnya, bukan sandal swallow.

Setelah mengunci pintu dan memastikan tidak ada yang tertinggal mereka langsung tancap gas menuju cafe tersebut.

Cafe.

Mereka berjalan beriringan bak sepasang kekasih yang sedang dinner ataupun ngedate.

"Selamat datang, mau pesan apa kak?" tanya mbak pelayan.

"Seblak ada gak mbak?" ucap Icel membuat Arfi mendengus.

"Maaf tidak ada kak" ucap mbak itu sambil tersenyum.

"Yaudah spaghetti bolognese 1 sama cappucino coffee 1" ucap Icel.

"Mas nya?"

"Samain aja mbak" ucap Arfi.

"Baik, tidak ada tambahan lagi?" tanya nya.

Arfi dan Icel kompak menggeleng.

"Tunggu sekitar 15-25 menit ya kak" ucap mbak pelayan itu lalu pergi menyiapkan makanan mereka.

CEO IDAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang