15. Malam Pertama

2.9K 229 94
                                    

Sarada duduk di sisi ranjang sembari menunggu Boruto yang tak kunjung datang. Perutnya mulai berbunyi minta diisi, Sarada putuskan menelepon layanan kamar dan memesan makanan.

Tubuhnya masih dililit gaun pernikahan. Nanti ia bisa meminta tolong Boruto untuk melepasnya, seperti kata periasnya dan Tante Ino tadi. Aish, walaupun Sarada tahu kalau itu jelas sebuah ledekan!

Boruto datang sambil membawa tas kertas berisi pakaian dalam Sarada dengan ukuran yang benar. Ada pembalut juga di situ. Sarada menerima tas kertas itu dengan senang hati, walau sedikit meringis malu.

"Itu saya beliin pembalut sekalian. Kalo selama lima hari kita di sini kamu tiba-tiba bocor 'kan enggak lucu," kata Boruto frontal, membuat Sarada mendengkus pasrah.

"Iya, makasih."

"Kamu butuh sesuatu lagi?" tanya Boruto, melihat raut tak nyaman Sarada. Sarada menghela napas panjang, telunjuknya mengarah pada dirinya sendiri.

"Bisa bantu aku lepas gaun ini, enggak? Resletingnya di belakang, susah banget bukanya," pinta Sarada sembari menunduk malu, membuat Boruto menghela napas panjang.

"Tapi nanti waktu aku ganti baju kamu keluar dulu, abis, itu bathupnya ada di dalem kamar," tambah Sarada lagi, malu-malu melirik Boruto yang duduk di sebelahnya.

Mendengar ucapan Sarada, Boruto berdeham kencang. Wajahnya memanas tak karuan saat safirnya melirik bathup dengan kelopak mawar yang ada di kamar mereka. Sarada menyadari pandangan Boruto, gadis itu menghela napas panjang.

"Kamu tunggu di balkon aja nanti, aku ganti bajunya enggak lama, kok!" Sarada buru-buru berbalik memunggungi Boruto, menunjuk resleting gaun yang ada di punggungnya. Boruto menatap punggung Sarada yang terbalut gaun dengan wajah merah sempurna, otaknya sudah membayangkan beribu hal aneh yang biasa dilakukan sepasang suami istri saat malam pertama.

"Bolt, tolong itu resletingku, ya! Aku enggak bisa ngelepas ..." pinta Sarada, sudah bodoamat dengan wajahnya yang memanas sempurna. Boruto mengembuskan napas kasar, tangannya tergerak untuk menyibak rambut pendek Sarada yang menutupi lehernya, untuk menemukan ujung resleting gaun dan membukanya ke bawah dalam sekali tarikan.

Boruto memejamkan matanya, tidak mau melihat pemandangan yang bisa membuatnya menegang. Berdeham pelan, Boruto buru-buru memalingkan muka dan menjauh dari Sarada yang duduk di atas kasurnya.

"Udah, Sarada. Sudah saya buka, saya keluar sekarang, ya!" Boruto lekas berdiri, melangkah menuju pintu balkon membiarkan istrinya berganti baju. Sarada mengembuskan napas lega setelah memastikan Boruto pergi keluar dan tak mengintip, gadis itu langsung menyambar tas kertas berisi pakaian ganti yang sudah Boruto belikan.

Untung Boruto pengertian.

Sarada sudah selesai mengganti bajunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sarada sudah selesai mengganti bajunya. Piyama bergambar Hello Kitty lengan pendek melekat di tubuhnya. Layanan kamar juga sudah datang, kini ia dan Boruto sibuk menyantap makanan di ranjang.

Unpredictable Marriage | BoruSaraWhere stories live. Discover now