Mature Content! 21+
Sequel Black Rose | Bisa dibaca terpisah
[ Follow dulu sebelum membaca!]
Scarlett baru menyadari ketika dia terbangun, ia telah menemukan sosok yang berbeda. Willem Govert bukanlah Willem yang tidur bersamanya. Diatas kapal pesia...
Part berisi adegan warning! Siapkan kipas, atau apapun itu saat membacanya.
Happy Reading
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Playlist : The weekend ~ Earned it (Ost Fifty Shades of Grey)
***
Scarlett melepas pakaiannya tanpa ragu, tanpa berpaling sedikit pun dari sorot mata Willem yang menurutnya siap menerkam. Pria itu memutarinya, menjelajahi setiap inchi bagian tubuhnya tanpa terlewatkan sedikitpun. Tadinya Scarlett hampir polos, tersisa pakaian dalam saja, sebelum Willem berkata...
"All without exception." Tegas dan tak terbantahkan.
Kemudian Scarlett melepaskan seluruh kain yang melekat di tubuhnya tanpa terkecuali. Scarlett polos. Naked. Dan pria itu bebas melihat tubuhnya.
Willem berhenti di belakangnya, melihat punggung mulus milik Scarlett. Bersih dan putih. Nyaris tak ada satupun noda disana. Diam-diam Willem meneguk ludah. Diperhatikan seintens itu ada rasa malu timbul dalam diri Scarlett. Meski mereka pernah berhubungan intim, entah mengapa, kali ini suasana lebih terasa mencekam.
"Setelah ini apa?" Scarlett terpaksa mengeluarkan suara. Jujur saja, ia penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.
Willem tersenyum tipis. "Bersujud!" Itu bukan jawaban. Melainkan sebuah perintah yang harus Scarlett turuti.
Scarlett menurunkan kedua kakinya dan melipatnya ke belakang. Tak berselang detik, sebuah kain hitam menghalangi pengelihatannya.
"Apa ini?"
"Bagian terpenting dalam permainan. Rileks, Candy," bisik Willem yang membuat bulu kuduk Scarlett meremang.
Satu detik..
Dua detik...
Suasana tiba-tiba hening. Hanya sebuah langkah kaki yang terdengar menjauh. Scarlett diam dalam kebisuan. Jantungnya berdegup kencang, ketika bunyi suatu benda mengusik pendengarannya. Scarlett coba menangkap bunyi dari benda tersebut.
"Willem," panggil Scarlett.
Langkah kaki itu berjalan mendekat. Kemudian sesuatu yang dingin menyentuh punggung Scarlett. Willem memegang riding crop--sebuah cambuk kulit tanpa bulu yang biasa digunakan untuk berkuda. Ujung lebar cambuk itu bergerak naik turun, dengan gerakan lambat di punggung Scarlett. Membuat Scarlett merasa sesak untuk pertama kalinya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
