Mature Content! 21+
Sequel Black Rose | Bisa dibaca terpisah
[ Follow dulu sebelum membaca!]
Scarlett baru menyadari ketika dia terbangun, ia telah menemukan sosok yang berbeda. Willem Govert bukanlah Willem yang tidur bersamanya. Diatas kapal pesia...
Siapa yang kangen Willem? Yok ngaku! Setelah sekian lama bersemedi akhirnya back lagi😆
Part panjang! 2K lebih!!! Pastikan kalian sudah menekan 🌟 dan Komen banyak-banyak disini
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Playlist : Becky G ft Natti Natasha ~ Sin Pijama
Happy Malming
***
Kimberly memasuki ruang ganti untuk melihat keberadaan Scarlett. Wanita itu sudah berganti pakaian menggunakan dalaman Victoria's Secret untuk pemotretan kali ini. Kimberly berdecak kagum melihat penampilan Scarlett.
"Wah, aku tidak percaya ini. Scarlett, ini sungguh dirimu?" Kimberly berdiri di belakangnya, memandang Scarlett lewat pantulan cermin. Cantik. Binar takjub tak luput dari pandangannya. Rambut panjang dengan ikal dibawahnya dibiarkan tergerai bebas. Polesan make up wanita itu juga natural. Aura kecantikannya menguar, memikat pasang mata.
"Yeah, aku akui kau memang cantik. Bahkan mengalahkan sang dewi kecantikan Aphrodite. Tapi jangan besar kepala, kau harus lebih banyak bersyukur kepada Tuhan karena memberikan paras cantik sejak kau lahir," imbuh Kimberly. Tangannya menata rambut bawah ikal Scarlett.
"Kau benar. Aku bersyukur kepada Tuhan karena Daddy ku selalu menghasilkan bibit unggul. Dan jadilah kita," canda Scarlett tertawa. Karena jika di pikir-pikir ayahnya memang selalu menghasilkan bibit unggul. Dimulai dari Alex--kakak tertuanya yang tampan, berkharisma, dan sukses di usia muda. Lalu Jaxon--adik laki-lakiknya--yang juga tampan, memiliki pesona garis keras, dan IQ diatas rata-rata.
Sementara dirinya, ia mewarisi kecantikan dari ibunya, Ara. Tidak kaget, jika dari kecil Scarlett sudah mendapatkan julukan The most beautiful girl in the world.
"By the way, tad aku melihat wanita itu dan manajernya di luar. Aku heran, kenapa wanita itu selalu memasang wajah cemberut. Saat bertemu dengan pria yang ada di dalam, baru wanita itu tersenyum. Fake smile," cibir Kimberly.
"Siapa lagi kalau bukan Casey. Primadona Seattle itu begitu sombong dan angkuh. Pantas saja ia berulang kali casting selalu gagal. Siapa yang mau memilihnya jika etika dibawah rata-rata. Cantik saja tidak cukup menarik perhatian masyarakat. Well, percuma cantik kalau tabiatnya sangat buruk," hina Kimberly, mulutnya berkomat-kamit.
"Aku heran bagaimana bisa dia menjadi bagian dari model VS. Aku yakin sekali kalau dia mengandalkan tubuh untuk masuk ke dalam sini. Entah siapa yang dibayarnya. Melihat gelagatnya seakan-akan dia adalah ratu dan kita pelayannya. Dasar wanita sombong!" cetusnya lagi.
