Misako

6 4 1
                                    

“Aku ingin mencurinya!”

Jaka menahan diri untuk tidak menoleh, mencecar, bahkan menampar Misako ketika kalimat itu meluncur dengan ringannya dari bibir Misako.

“Formulir beasiswa itu milikku, Jak,” rengek Misako setelahnya. “Aku yang juara pertama olimpiade sains, aku yang berhak akan beasiswa itu, tapi kenapa malah anak kepala dinas itu yang menerimanya?”

Jaka tahu, apa yang dikatakan oleh Misako memang benar. Ada ketidakadilan di lingkungan sekolah. Bukan hanya Misako yang mendapat tindakan seperti itu, semua murid pun sama, termasuk dirinya.

Namun, rencana gila yang dibuat oleh Misako yang menurut Jaka tidak benar. Bukan seperti itu caranya mengambil hak yang sudah direbut orang. Itu sama saja dengan merendahkan posisi orang-orang yang tidak punya kuasa akan sebuah keadilan.

“Aku─”

Jaka menahan lengan Misako saat gadis itu sudah ancang-ancang berdiri. “Jangan, Mis.” Dengan wajah memelas, Jaka memohon pada Misako.

Hari ini, Misako akhirnya menurut pada Jaka. Namun, hal yang tidak pernah mereka tahu, keputusan saat itu membuat Misako malah melakukan hal yang lebih buruk ketimbang mencuri formulir beasiswa.

Tujuh tahun kemudian, Misako berhasil mencuri. Bukan, kini bukan lagi soal olimpiade yang dia ambil dari Arumi, melainkan suami anak kepala dinas saat keduanya masih duduk di bangku kelas 11.

"Aku sudah mencurinya, Jaka."

Misako tersenyum sambil menempelkan kepala di pundak lelaki yang sudah berisi itu.

Round and RoundWhere stories live. Discover now