Chapter 13

1K 30 1
                                    


_Kakak sejahat apapun orang lain terhadap kita jangan sampai kau masuk kedalam permainannya yang ingin melihat kita sengsara._

_Adam_

          Meisya sedang memilih-milih bajunya yang akan ia kenakan untuk hari ini di walk in closetnya hingga ia memilih sebuah hoodie putih polos dan celana berwarna senada, terlihat sangat santai saat Meisya mengenakannya meski matanya sedikit sembab.

Gadis itu duduk dishofa dengan banyak orang yang memperhatikannya, dengan duduk yang tidak sopan Meisya balik menatap mereka.

"Sekarang jelaskan!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sekarang jelaskan!." Meisya berkata entah kepada siapa ia berbicara karena sebenarnya ia juga tak tau siapa yang sebenarnya lebih banyak mengetahui rahasia ini.

Bahkan ibunya sampai mendatangkan dokter Tomas yang dipercayai oleh ibu kandungnya, dengan sejujur-jujurnya Tomas menceritakan semua yang ia ketahui 18 tahun silam.

Mulai dari Meisya dan Rhena lahir hingga permohonan Melisa agar Meisya dititipkan pada sahabatnya yaitu Remon yang sudah lama ingin memiliki seorang anak. Dengan siasat Melisa, Tomas membantu Melisa untuk merekayasa jika Meisya sudah tiada agar Desita percaya.

Semua orang mendengarkan cerita itu dengan seksama, Desita mengampuni Rhena karena anak itu memiliki kalainan jantung. Denis tak bisa berbuat banyak saat tau fakta yang sebenarnya bahkan pria itu menangis merasa gagal melindungi sang istri dan anak.

Hingga pengasingan Rhenapun terjadi saat usianya 10 tahun, Desita mengancam akan membahayakan Rhena jika Denis tak mengasingkannya ditempat yang jauh dan tak pernah menemuinya. Dengan begitu Desita tidak akan mengganggu Rhena lagfi dan membiarkan anak itu hidup damai.

Terlihat genangan air mata muncul dipelupuk mata Meisya, ia mengingat bagaimana sengsaranya Rhena kala itu tapi dengan cepat ia menghapusnya.

"Hah baiklah semuanya sudah sangat jelas tapi aku sudah menjadi putri dari keluarga Antonio sekarang." Meisya berujar yang membuat Denis sedikit terkejut karena Meisya lebih memilih keluarga angkatnya. 

"Tapi Meisya-."

"Bukankah dengan mengetahui aku masih hidup itu sudah sebuah berkah untukmu? Bahkan kau tidak mengetahui jika ibuku mengandung dua bayi kembar cih!." Perkataan Meisya sangat menampar Denis saat ini.

Benar, bahkan mengetahui Meisya masih hidup adalah sebuah berkah untuknya yang masih bisa bertemu. "Dan kau medusa aku tidak tau kau masih mempunyai hati atau tidak tapi yang pasti aku akan sangat malu jika menjadi dirimu." Dan lagi-lagi ucapan pedas Meisya langsung menusuk hati. 

MISI PENGGANTI ✂Where stories live. Discover now