Chapter 5

1.2K 29 1
                                    


_Sebenarnya ada yang lebih indah dari pada pelangi, yaitu senja disore hari meski hanya memiliki beberapa warna tapi dia selalu hadir disetiap harinya._

-Jonathan_

"Kak Meisya bunda manggil kakak!." Ucap salah seorang anak remaja laki-laki kepada Meisya yang masih memperhatikan dua orang bebeda umur itu.

"Ah iya sebentar lagi." Merasa Aneh anak remaja itu mengikuti arah pandang Meisya yang tertuju pada seorang anak dibalik pohon.

"Dia suka menyendiri dan aneh tidak mau berbicara dengan siapapun, aku masuk dulu ya kak." Meisya hanya mengangguk kemudian mulai berjalan mendekati pohon.

Tak lupa ia mengambil sebuah boneka beruang berwarna coklat dari dalam plastik. "Hey kamari, siapa namamu?." Anak itu tidak menjawab dan malah lebih menyembunyikan tubuhnya kepohon.

Meisya tersenyum dan menjulurkan boneka beruang itu kepada anak laki-laki itu, awalnya Meisya tak menyadari jika anak itu memiliki tato dibagian leher dekat telinganya karena tertutupi oleh rambut anak itu yang sedikit panjang.

Jika saja bukan karena angin mungkin Meisya tidak akan pernah mengetahuinya. "Hay my name is Tedy and what is your name?." Meisya berkata seraya dengan suara imut seraya menggerakkan boneka beruang itu seperti sedang berbicara.

"My name is William." Dan akhirnya anak itu mau berbicara juga meski hanya mencicit, ternyata benar dugaan Meisya melihat wajah dan warna kulit anak itu saja ia sudah tau jika William adalah orang luar.

Meisya menurunkan boneka beruang itu kemudian tersenyum sambil menatap mata bulat anak laki-laki itu yang berwarna hazel. "William where are your parents? and how did you get here?." Tanya Meisya yang lebih mendekatkan dirinya pada anak yang berusia sekitar 5 tahun itu.

"I don't know, can you take me home?." Dengan wajah polosnya William menjawab pertanyaan Meisya membuat gadis itu sedikit bertanya-tanya.

Tak ingin mengecewakan Wiliam akhirnya Meisya mengangguk, anak itu tersenyum bahagia lalu memeluk Meisya erat dan mengucapkan terimakasih.

Dengan pelan Meisya mengelus punggung anak itu dan tak melihat pria itu lagi dibalik pohon entah pergi kemana. "This is for you, do you like it?." Dan William mengangguk sebagai jawaban.

Akhirnya Meisya menggendong William dan berjalan masuk kedalam panti asuhan sambil membawa kantong plastik ditangan kanannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhirnya Meisya menggendong William dan berjalan masuk kedalam panti asuhan sambil membawa kantong plastik ditangan kanannya.

Tatapan William mengarah kepada seseorang dibalik pohon dengan tangan memegang boneka pemberian Meisya. Melihat Meisya yang menggendong William membuat Nina terkejut sekaligus tak pernah menyangka.

MISI PENGGANTI ✂Where stories live. Discover now