ANGKASA || 25

363 50 7
                                    

• • •

Mencoba atau menyerah?

-angkasa-

• • •

Geisha mencari Angkasa di sekeliling perpustakaan dan akhirnya ia menemukannya. Angkasa yang sedang fokus membaca buka dengan earphone di telinganya.

Geisha mendekat. "Kak Kasa," panggilnya.

Angkasa masih fokus membaca bukunya tanpa sadar jika seseorang memanggilnya.

Geisha beralih duduk di kursi yang berada di depan Angkasa. Memandangi wajah tampan cowok itu, ah dia memang sangat tampan.

Angkasa masih juga belum menyadari kehadiran seseorang di dekatnya. tidak menyadari atau pura-pura tidak menyadari?

Tangan Geisha bergerak untuk mengambil earphone di telinga Angkasa.

Angkasa masih fokus dengan bukunya. "Geisha!" gumam Angkasa. Oh, ia mengetahui kalo itu Geisha.

"Kakak fokus banget sih baca bukunya," ujar Geisha.

Angkasa meletakan bukunya di antara tumpukan buku lainnya. Memandangi Geisha yang juga memandanginya.

"Lo mau apa?"

"Gak mau apa-apa, cuma ingin temenin kakak aja," sahut Geisha.

"Tumben banget sepi ya kak perpustakaannya."

"Mungkin lagi di kantin, ada diskon makan bakso."

"Oooo.... Pantesan aja di kantin tadi rami."

"Kakak tau dari mana? Bukanya kakak enggak ke kantin." sambung Geisha.

"Tadi ada yang bilang," jawab Angkasa.

"Kan kakak pake earphone masa sih bisa denger." Geisha memicingkan matanya menyapa Angkasa curiga, lalu ia memasang earphone di telinganya. Ada, di earphone ada suaranya. Tapi kenapa Angkasa bisa tau?

"Apa?" ketus Angkasa.

"Kakak tau dari siapa?"

"Tau sendiri."

"Masa sih?"

Angkasa menarik hidung Geisha, lalu sedikit mencubit pelan. "Cerewet banget sih," katanya.

"Gak penting juga gue tau dari mana."

"E-eh iya juga kak," ucap Geisha gugup, mampus salting!

"Mau keluar dari sini? Atau mau tetap di sini?" ujar Angkasa.

"Keluar aja ya kak," jawab Geisha.

Angkasa mengangguk. Berdiri untuk mengembalikan buku di tempatnya, dengan Geisha yang mengikutinya dari belakang.

Geisha memperhatikan tempat di mana Angkasa meletakan bukanya, untuk apa? Pikir Geisha. Ya udahlah lupakan.

Mereka berjalan berdampingan tak seperti biasanya. Biasanya Angkasa yang akan berjalan terlebih dahulu karena langkah kakinnya besar sedangkan Geisha berusaha untuk mengejarnya dengan langkah sebisanya.

"Kakak gak laper?" tanya Geisha.

"Enggak. kalo lo mau makan, kita ke kantin aja," usul Angkasa.

Geisha mengangguk, ia memang lapar sendari tadi.

Mereka duduk di kantin, keadaan kantin mulai sepi tak seramai tadi, mungkin saja baksonya juga sudah ludes terjual. Kata mamang jualannya, anaknya baru saja lulus kuliah jadi dia menurunkan harga baksonya.

GEI;KASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang