17. Kalah?

12 1 0
                                    


Alangkah Baiknya sok atuh di vote:)

******

"Sandy lo kemana sih gak biasanya lo keluyuran sampe jam segini" Ujar Diandra cemas sambil melihat jam ataupun notif dari adiknya di handphone nya.

"kalo emang lo mau nginep dirumah temen lo setidaknya lo izin, kan jadi bikin gue khawatir kalo gini" Ujar Diandra kesal melihat kelakuan adiknya.

Diandra kembali kekamar yang sebelumnya Diandra berada di teras rumah, saat Diandra melewati kamar adiknya ntah angin apa yang membawa ia masuk kekamar adiknya.Satu kata untuk kamar Sandy adalah bersih jarang sekali kamar seorang lelaki bisa dikatai layak karna banyak barang barang yang disusun secara asal namun berbeda dengan Sandy .

Diandra tertegun melihat bingkai poto yg berisi ia sandy dan kedua orangnya.
Diandra mengingat masa masa ia bersama keluarganya sebelum kejadian itu datang.

Flashback on

"Ibuu, hahahaa stop ibuu hahaha" tawa Diandra pecah dan sedikit menangis akibat gelitikan sang ibu.

"ibuu sudah cukup ara gak kuat ketawa lagi" Ucap Diandra kecil.

"yasudah makanya jangan malas bangun pagi, buruan kamu sholat subuh trus sarapan dan setelah itu sekolah" Ucap ibu Diadra.

"okee bu" setelah itu Diandra mengecup perut sang ibu yang berisi calon adiknya.

"adik sehat sehat yah" ucap Diandra lalu pergi kekamar mandi untuk melaksanakan kewajibannya.

ibu Diandra tersenyum hangat dan mengelus perut buncitnya yang sudah berusia 6 bulan.

*****

"Yaaa ibu kenapa adik ara cowok" Ucap Diandra kecil kesal karna adiknya terlahir cowok bukan cewek karna katanya ia ingin mengajak adiknya bermain barbie kalau cewek.

"Kenapa kak, kamu gak suka sama adik kamu?" Tanya sang ayah sambil menggendong anak pertamanya.

"bukan ayah tapi nanti ara main sama siapa" Ucap Diandra kecil sambil memajukan bibirnya.

"emang kalau adik kamu cewek langsung diajak main?" Tanya ayah.

namun Diandra kecil hanya mengerjapkan kedua matanya.

sang ayah dan ibu tertawa melihat anaknya yang gemas inii.

"yasudah nanti kamu ajak main saja adik mu ini" Ucap ayah dan Diandra kecil hanya mengangguk anggukan kepala saja

Flashback of

Diandra menyeka air matanya ia sangat merindukan keluarganya, ia sangat merindukan keharmonisan, tawa bahagia dikeluarganya namun sekarang hanya angan-angan yang tak mungkin untuk jadi kenyataan.

Diandra berjalan menuju meja belajar Sandy, Diandra melihat sebuah amplop diatas tumpukan buku namun sedikit Sandy selipkan.

Diandra membukanya dan amplop tersebut berisi

'batas pelunasan uang ujian 3 Hari lagi dari tanggal ** sampai tanggal ** jika sampai tanggal tersebut belum ada pembayaran sama sekali maka dengan berat hati
siswa bernama Sandy Algeo
di paksakan tidak mengikuti ujian dan kemungkinakan tidak akan naik kekelas berikutnya,
tertanda'

Diandra terdiam kenapa ia bodoh sekali kenapa ia melupakan ini, karna Diandra sangat lelah untuk sekolahnya akhir akhir ini karna banyak sekali ulangan sampai sampai ia melupakan kewajibannya sebagai seorang kakak untuk adiknya.

Diandra terdiam memikirkan dimana ia akan mendapatkan uang itu?

seketika Diandra mengingat tawaran di taman beberapa hari yang lalu.

Flashback on

"gue bisa bantu lo"

"Aaaa seriusan?"

"Tapi ada syaratnya"

"apa itu?"

"Tapi lo gak boleh nolak"

"Iya apaan dulu?"

"lo harus jadi pembantu gue selama 3 bulan sesuai dengan uang yang lo pinjem 3 juta 3 bulan"

Flashback of

Apakah tawaran itu masih berlaku seingat Diandra hanya di beri waktu 3 namun kini sudah seminggu, karna ia pun lupa.

"coba gue tanya besok ajadeh" gumam Diandra.

*****

"Deon, Sialan" gumam Gara saat mengetahui lawan balapannya malam ini.

"so, masi mau lanjutin balapan ini?" Tanya Deon dengan seringai liciknya.

"Gak mungkin lo gak kenal kan?" Tanya Deon sekali lagi pada Gara yang sudah mengontrol emosi nya.

lawan Gara pada balapan tersebut adalah Sandy Algeo, ya Sandy adalah adiknya Diandra yang menjadi perwakilan Tiger untuk balapan malah ini melawan rival besarnya.

Tentu saja Gara tau bahwa Sandy adalah adik Diandra karna ia sering memperhatikan Diandra yang di antar oleh Sandy ke sekolahnya.

Dan, pikiran Gara melayang kejadian waktu ditaman beberapa hari yang lalu.

"Uang sekolah?"
"nunggak?"
"mengikuti balapan?"
"demi?"

Argghh.

Tapi Gara tidak tau apakah sudah terbayarkan atau belum karna mungkin mereka lupa membahasnya.

Tapi untuk apa Sandy yang terkenal cowok kalem atau bisa disebut rumahan, mengikuti kegiatan liar tersebut?,Pasti ada yang tidak beres.

Tidak lama seorang cewek berpakain seksi menghampiri ditengah tengah motor tersebut dan sudah siap melemparkan kain hitamnya,sebelum itu Deon mendatangi motor Gara dan berkata...

"kalah atau mengalah" Ucap Deon sambil mengacungkan jempol terbaliknya.

"kalah atau mengalah?"

teman-teman Gara hanya diam saja, mereka bingung apa yang dibahas ketua nya dan musuhnya,mereka tidak mengenali lawan mainnya sama sekali.

1

drumm

2

Drum drum drum

3, Goo

kain hitam sudah terlempar yang artinya balapan sudah mulai.

posisi awal memang Sandy menduduki paling depan namun tidak tertinggal jauh oleh Gara.

Gara berusaha untuk mengejar Sandy yang sudah tertinggal jauh.

Deon tersenyum miring ia sudah menebak siapa yang akan menang.

Bian, Kenzo, Bayu, Julian, dan Bima sangat cemas pasalnya jarang sekali bos nya tertinggal jauh oleh lawannya, mereka jadi ragu apakah ketua nya akan menang kali ini.

"Kalah atau mengalah" kata itu selalu berputar di otaknya apakah ia akan mengalah, tapi jika ia mengalah teman teman dan anak antrax yang terancam dan harga dirinya menjadi ketua bakal hancur dan teman temannya pasti akan kecewa.

Gara berusaha mengejar lawannya sampai ditikungan ini adalah tempat yang pas.

Gara memajukan motornya dengan kecepatan penuh, dan tak juga dengan Sandy yang berusaha maju lebih jauh, sehingga.

BRAKHH

*****

Hai semuanya apa kabar?
Semoga hari mu menyenangkan yah:)

Oh yah, makasih udah ada yg mau baca ceritaku:)

Sampai ketemu di part selanjutnya 👋

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 23, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ALDA (ON GOING)Where stories live. Discover now