-The Other Side is different-
SEBUAH ruangan terlihat, ruangan gelap dengan beberapa lilin menjadi satu-satunya sumber pencahayaan di ruangan itu. Di tengah ruangan terdapat meja panjang dengan kursi-kursi yang mengelilinginya.
Di setiap kursi di isi oleh orang-orang dengan topeng binatang yang berbeda-beda. Mereka saling berbicara dengan serius seperti sedang mengadakan rapat. Namun di sela-sela pembicaraan yang serius, suara dentuman terdengar. Mengalihkan atensi setiap orang di ruangan itu
BOOMM
"S-suara apa itu?"
Belum sempat mencerna apa yang terjadi, seorang pria bertopeng burung
tiba-tiba muncul tepat di depan meja.
"K-KAPTEN D-DESA DISERANG" Pria itu berteriak dengan nafas yang memburu.
Orang-orang itu berdiri dari duduknya tak terkecuali sang kapten yang dimaksud.
Mereka terkejut mendengar apa yang pria itu ucapkan, saat ini mereka tengah mengadakan rapat membahas untuk meningkatkan penjagaan desa pada saat Ujian Chunin babak ketiga yang tengah berlangsung, mereka telah membagi divisi-disivi penjaga yang nantinya akan di sebar di penjuru desa.
"Kumpulkan seluruh anggota Anbu untuk segera mengamankan para warga sipil" Ujar Sang Kapten dengan lantang.
"Baik, Kapten" Jawab pria bertopeng lalu menghilang dengan kumpulan asap yang mengikuti nya.
Sedangkan Orang-orang bertopeng binatang lainnya dengan sigap bergegas pergi begitu mendengat titah Siang Kapten. Jujur, mereka sangat terkejut mendengar kabar ini, mereka lengah. Padahal mereka yakin telah memastikan bahwa desa sangat aman sebelum mereka mengadakan rapat ini lagipula mereka juga telah menugaskan beberapa anggota untuk berjaga di seluruh penjuru desa. Sial! Mereka kebobolan!
"Tunggu"
Sang Kapten bersuara, mereka berhenti. Tatapan bingung mereka arahkan pada sumber suara. Mengapa SangKapten menahan mereka, bukankah mereka harus segera bergerak?
"Ada apa, Kapten?" Salah satu dari bertanya.
"Kalian akan pergi bersamaku ke tempat Hokage-sama berada"
Mengetahui maksud Sang Kapten mereka mengangguk, "Baik"
Seperkian detik kemudian semua orang yang berada di ruangan itu menghilang tanpa jejak.
Di sisi lain
"-To"
"Naru-"
"-ruto"
Iris berwarna blue saffir yang menenangkan itu mengerjap pelan kala mendengar suara yang memanggil namanya.
"NARUTO!!"
Kedua bola mata itu melotot terkejut mendengar teriakan gadis yang berteriak tepat di hadapannya.
"S-sakura-chan" Naruto bangkit dari posisinya dan beralih menatap mata gadis sakura itu.
"A-apa, apa yang terjadi?" Tanyanya bingung, bukankah tadi mereka sedang menonton pertandingan antara Sasuke dan Gaara?
Sringg!!
Suara senjata tajam yang saling bergesekan terdengar, membuatnya mengalihkan pandangan pada sumber suara. Tatapannya pun jatuh pada Kakashi yang kini sedang menahan kunai seorang ninja dari desa lain.
"Tak ada waktu untuk menjelaskan saat ini Konoha sedang diserang oleh desa lain" Ujar Kakashi setelah berhasil mengalahkan lawannya.
"Shikamaru berhentilah berpura-pura tidur"
"Hoamm" Shikamaru menguap malas, sedikit kesal karena aktingnya ketahuan
Sringg
Melihat Kakashi yang lengah membuat seorang ninja dengan ikat kepala berlambang simbol musik menyerang Kakashi. Berkat pengalamannya, Kakashi dengan sigap menahan serangan ninja iu dengan kunai miliknya.
"Kalian segera lah pergi menyusul Sasuke dan para shinobi Suna itu"
"Baik"
"Mendokuse~"
Ketiga genin itu pun berlari kearah lubang besar di dekat mereka dengan Sakura yang menyeret kerah belakang Naruto dan Shikamaru yang berjalan ogah-ogahan mengikuti mereka dari belakang.
~~~
"Kalian semua mendengar ku?" Suara seorang laki-laki memenuhi isi kepala seluruh anggota Anbu.
"Kapten?"
"Yah ini aku, saat ini desa sedang dalam keadaan darurat. Prioritas kita adalah keselamatan para warga sipil, utamakan untuk mengevakuasi wanita, orang tua dan anak-anak"
"Baik, Kapten"
"Bertempurlah hingga titik darah penghabisan kalian dan" Sang Kapten menjeda ucapannya, dia menatap kedepan melihat seorang wanita dengan darah yang mengalir dari dalam topengnya tengah fokus untuk menyalurkan apa yang ia katakan kepada seluruh anggota Anbu. Bisa ia tebak sepertinya darah itu berasal dari hidungnya?
"Ingatlah! Jika kalian mati hari ini kalian harus berbangga karena kalian akan mati dengan terhormat karena telah mengorbankan diri demi desa"
"Siap, Kapten!"
Suara itu menghilang, wanita itu membuka matanya menatap topeng rubah milik Sang Kapten.
"Kau tak apa-apa?"
"Iya"
Wanita kemudian mengalihkan pandangannya ke arah barrier berwarna ungu di depan mereka.
"Bagaimana dengan Hokage-sama?"
"Tak ada yang bisa kita lakukan barrier ini sangat kuat kita hanya bisa berharap bahwa Hokage-sama dapat kembali dengan selamat" Ucap Sang Kapten sambil menatap barrier yang ada di depannya.
'Pak tua'
|||||•
Penyerangan yang di lakukan Otogakure dan Sunagakure yang di pimpin oleh Orochimaru membuat desa benar-benar mengalami kerugian besar walaupun sudah berusaha masih ada beberapa warga sipil yang meninggal, Ular-ular kuchiyose milik Orochimaru berhasil meluluh lantahkan sebagian besar desa. Di tambah Jinchuuriki Ichibi yang mengamuk di hutan desa.
Serta dengan kematian Sang Hokage dan para shinobi-shinobi yang tewas membuat Konoha berada dalam masa berkabung.
Hari ini adalah hari pemakaman sang hokage ketiga dan para shinobi-shinobi lainnya, langit mendung membuat pemakaman semakin hikmat. Seolah-olah langit ikut bersedih akan apa yang terjadi, suara tangisan serta tatapan sendu para penduduk menandakan bahwa mereka benar-benar merasa kehilangan.
Satu persatu orang mulai meninggalkan pemakaman, hari semakin sore. Di tengah suasana sore itu, muncul seseorang berjubah hitam dengan topeng rubah berdiri di depan makam hokage ketiga.
"Kau mengingkari janjimu, Pak tua"
Ucap sosok itu dengan wajah datar, menatap batu nisan di depannya dengan tatapan yang sulit di artikan, tak ada yang tahu apa arti dari tatapan sosok itu. Setelah mengucapkan kalimat singkat, sosok itu menghilang disertai kilatan kuning yang mengikutinya.
T. B. C
~~🍃~~
Masih pemula mohon bimbingannya untuk para suhu 🙏🙏
أنت تقرأ
The Other Side is Different
مغامرةSemua ini berawal dari penyerangan yang dilakukan oleh Sunagakure dan Otogakure yang dipimpin oleh Orochimaru, hingga pengangkatan Tsunade sebagai Godaime Hokage yang memiliki lika-liku perjalanan. Hingga berbagai misteri terungkap saat mereka tim 7...
