Di sebuah ruangan yang cukup luas, dan nyaman, terlihat seorang wanita bersurai blonde dengan sebuah tanda di dahinya berbentuk belah ketupat yang mirip seperti tompel? Tengah duduk di kursi ruangan nya sambil membaca setumpuk kertas.
'Aku tahu jika bocah itu terlihat sedang menahan sesuatu saat pertarungan waktu itu, tapi seorang kapten Anbu? Dia benar-benar hebat karena telah mengelabui seorang sannin dengan wajah bodohnya' Pikir Godaime hokage a.k.a Tsunade Senju.
Dahinya berkerut dan matanya menyipit saat mendapatkan fakta yang cukup membuatnya terkejut.
Setelah pengangkatannya sebagai Godaime hokage tadi siang, wanita itu meminta sekertaris nya a.k.a Shizune untuk mengambil data-data pribadi para ninja.
Hingga berakhirlah ia disini, duduk di ruangannya sambil membaca kertas-kertas yang berisi data pribadi para ninja di desanya, ditemani dengan sekertaris nya yang sedari tadi sibuk merapikan kertas-kertas yang telah ia baca.
"Ada apa, Tsunade-sama?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Shizune yang sedari tadi berdiri merapikan kertas-kertas yang berserakan.
"Tidak papa, lanjutkan saja pekerjaanmu"
Shizune hanya mengangkat bahunya acuh mendengar jawaban yang kurang memuaskan itu.
'Bagaimana jika memberikan misi ini untuk melihat seberapa hebat kemampuannya?' Tsunade melirik kertas di sampingnya dengan senyuman yang entah apa maksudnya itu?
"Neko"
"Yah, Godaime-sama"
"Panggil Tim 7 kemari"
"Baik"
Beberapa saat kemudian...
"BRAKK!!"
"Nenek Tsunade! ada apa memanggil kami-dattebayo?" Ujar Naruto dengan suara yang keras, sambil berjalan masuk kedalam ruangan hokage di ikuti dengan rekan setimnya.
Sakura kesal berapa kali ia harus kembali mengajari Naruto tentang sopan santun saat memasuki ruangan Hokage? Dan untuk meluapkan emosinya tangannya dengan cepat melayangkan sebuah pukulan ke atas kepala si kuning itu.
BUGHH
"Sopan lah sedikit kepada Hokage, bodoh!"
"B-baik" Jawab Naruto takut.
Kakashi menghela napas melihat pertengkaran mereka, sedangkan Sasuke memilih mengabaikan keduanya.
"Jadi, ada apa memanggil kami, Godaime-sama?" Tanya Kakashi.
Tsunade terdiam beberapa saat sebelum akhirnya berbicara dengan serius, "Aku ingin kalian menjalankan sebuah misi rank-S"
"Wahh, keren!" Naruto berteriak semangat.
Kakashi terkejut, "Tunggu, Hokage-sama misi ini terlalu berat untuk dilakukan seorang Genin" .
"Kau benar Kakashi, tapi alasan aku memberikan misi ini kepada tim genin adalah untuk mengecoh desa lain. Kau mengerti kan? Saat ini desa dalam mode siap tempur, desa lain bisa saja menyerang Konoha disaat kita lengah" Jawab Tsunade
Naruto, Sasuke, dan Sakura tertegun mendengar apa yang di ucapkan Tsunade, mereka tak menyangka bahwa penyerangan kemarin akan berdampak sebesar ini.
"Selain untuk mengecoh desa lain, alasan lain aku mengirim kalian adalah karena kalian cukup berkontribusi besar dalam menghentikan amukan Jinchuuriki ichibi di hutan desa saat penyerangan kemarin"
Walaupun sebenarnya Kakashi khawatir dengan para anak didiknya, tapi tak bisa di pungkiri bahwa sebenarnya jauh di lubuk hatinya dia merasa bangga dengan pencapaian murid nya. Kakashi terdiam menimbang-nimbang apakah ia harus menerima misi ini atau tidak. Tatapannya kemudian beralih ke anak didiknya yang kini juga tengah menatapnya seolah meyakinkan gurunya bahwa mereka bisa
Kakashi menghela napas kasar, 'Mungkin sudah waktunya' Pikirnya. Lagipula anak-anak tidak akan berkembang jika terus melakukan misi remeh. Sesekali mereka harus terdesak untuk mengeluarkan kemampuan mereka yang sebenarnya.
"Baiklah, saya mengerti. Jadi, misi seperti apa yang harus kami lakukan?" Ujar Kakashi
Tsunade tersenyum puas. "Ambil ini," Tangannya memberikan sebuah gulungan kepada Kakashi.
"Pergilah ke perbatasan Konoha, di sana kalian akan menemukan sebuah desa terpencil lalu carilah alamat ini," Tsunade kemudian memberikan secarik kertas kepada Kakashi.
"Akan ada seseorang yang akan menunggu kalian di sana, orang itu akan memberikan kalian sebuah gulungan begitu kalian menunjukkan gulungan ini" Penjelasan Tsunade.
"Baik, Hokage-sama" Ucap Kakashi.
'Hanya mengantar gulungan tapi selevel rank-S? Sebenarnya gulungan apa itu?' pikir Sasuke heran.
"Walaupun terdengar mudah, tapi ingatlah jangan pernah meremehkan misi semudah apapun. Dan juga aku tak pernah bermain-main saat aku bilang bahwa ini adalah misi rank-S" Tsunade berujar serius.
"Baik, Hokage-sama" Ucap mereka.
"Baguslah jika kalian mengerti, sekarang pergi lah dari ruanganku!"
"Baik, Hokage-sama"
Mereka menunduk hormat kepada Tsunade sebelum berbalik keluar.
Namun belum sampai di daun pintu, suara Tsunade menghentikan langkah mereka.
"Uzumaki Naruto tetaplah di ruanganku, ada hal penting yang harus ku bicarakan denganmu" Nada bicara Tsunade berubah, tatapan tajam ia layangkan kepada Naruto.
Tapp
Langkahnya terhenti, Naruto berbalik menatap Tsunade dengan tatapan yang sulit di artikan sebelum menganggukkan kepalanya tipis, Naruto kembali berbalik ke arah rekan setimnya.
"Kalian duluan saja, aku akan segera menyusul" Naruto berujar semangat tak lupa dengan senyum khasnya.
Mereka mengangguk mengerti, "Kami akan menunggu di depan" Ucap sang guru.
"Baik" Jawab Naruto.
Pintu tertutup, ruangan hokage kini hanya menyisakan Naruto dan Tsunade beserta sekertaris nya.
"Shizune"
"Yah, Tsunade-sama"
"kau juga keluarlah"
"Baik, Tsunade-sama"
Tanpa bertanya apa pun Shizune segera keluar dari ruangan hokage walaupun dirinya sebenarnya penasaran dengan pembicaraan penting mereka.
T. B. C
Senin-01-05-2023
YOU ARE READING
The Other Side is Different
AdventureSemua ini berawal dari penyerangan yang dilakukan oleh Sunagakure dan Otogakure yang dipimpin oleh Orochimaru, hingga pengangkatan Tsunade sebagai Godaime Hokage yang memiliki lika-liku perjalanan. Hingga berbagai misteri terungkap saat mereka tim 7...
