DUAPULUHLIMA

85 33 109
                                    

"Ra?"

"Iya?"

"Sel?"

"Iya Ra?"

Keduanya terkekeh geli, tampangnya seperti tikus kejebur selokan yang neduh di emperan toko. Aneh biasanya tiap ketemu tawuran sekarang malah sama-sama cupu.

"Dingin gak? sini deketan." Aksel menarik tangan Ara dan menggenggamnya erat.

Gapapa ya Sel, kan udah gak jomblo lagi gak kayak yang baca.

Ara berdecak geli melihat situasi yang begitu aneh ini, "kita berdua jadi sok manis gak sih?"

"Kenapa gue jadi alay gini setelah pacaran?"

Tawa Ara meledak, tangannya mendorong Aksel hingga membuat laki-laki hampir tersungkur. Untung saja sendi lutut nya masih beroperasi, kalau Aksel mengidap rematik apa tidak terpotang-panting dia.

Kita emang udah pacaran, tapi tenaga Lo sama sekali gak berkurang. Dasar sumo betina!

"Besok ada acara gak?"

Ara menerawang, biar terlihat seperti sok sibuk padahal hari-harinya hanyalah hibernasi di kamar. "Hm gak ada."

"Ayo kita pergi!"

"Kemana?"

"Kawin lari!"

Baru aja melewati masa kejombloan eh main kawin aja.

"Anjir gue belum siap!"

"Gak papa Ra, dua anak cukup! ~keluarga berencana sudah waktunya, jangan diragukan lagi!!~(song by: mars KB)"

"Gak papa Ra, dua anak cukup! ~keluarga berencana sudah waktunya, jangan diragukan lagi!!~(song by: mars KB)"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo bosen idup?" tatapan Ara sangatlah--horor.

Aksel menggeleng cepat, candaan level satu saja sudah mempertaruhkan nyawa apalagi nanti kalau sampai ke pelaminan. Bisa-bisa hanya tulang belulang Aksel yang duduk di kursi pernikahan.

"Bercanda, ayo kan kita harus rayain hari jadian kita."

Ara tertawa kemudian mengangguk meng-iyakan ajakan Aksel.

Laki-laki itu mengulurkan tangannya membuat Ara gagal paham.

"Apa?"

"Selamat!"

Ara lantas menjaba tangan Aksel.

"Selamat buat apa?"

"Akhirnya 17 tahun Lo jomblo nungguin si dakj** gugur karena pelet gue selama setahun ini!"

Ara melempar tatapan malas, dia pikir ucapan selamat dapat dorpres atau hadiah apa eh tenyata pujian berkedok menjatuhkan harga diri.

"Lo pikir 17 tahun Lo hidup itu gak jomblo?"

"Gue jomblo tapi banyak yang sayang, kalau lo kan ngenes gak terbalaskan cintanya."

"Mulut Lo ya! Lemes banget!"

Jomblo, Bodo Amat!Where stories live. Discover now