ANGKASA || 19

379 64 3
                                    

• • •

Cemburu?

• • •

Jam menunjukan pukul 14:36 wib.

Hari ini hari terakhir Geisha melakukan skornya, besok ia akan kembali bersekolah seperti biasa.

Geisha selalu di rumah ia tak pernah keluar sekalipun, kecuali jika ia sedang membeli suatu yang ia butuhkan.

Tentang seseorang yang mengirim pesan pernyataan suka kemarin sangat membuat Geisha penasaran. Ia tak lagi mengirim pesan. Aaaa, kenapa itu sangat menganggu pikiran Geisha. Sudahlah lupakan saja!

Hubungan Geisha dengan Angkasa hanya lewat online. Pastinya Geisha yang memulai, Geisha juga yang selalu mencari topik agar mereka tak berhenti mengirim pesan. Terkadang Angkasa hanya membalasnya, "ya", "oh", "enggak", membuat Geisha harus memutar balikan otaknya untuk mencari topik lagi dan lagi.

Jujur saja Geisha sangat merindukan Angkasa, sangat, sangat dan sangat. Melepas rindu hanya dengan video call itu tak memuaskan bagi Geisha, ia tak dapat melihat wajah tampan Angkasa, hanya bisa mendengarkan suaranya saja. Lebih baik pindah ke telepon saja ngapain video call!

Pernah di hari ke 3 Geisha tidak masuk sekolah, Geisha mengajak Angkasa untuk melakukan video call dan Angkasa hanya menunjukan langit kamarnya. Percuma saja bukan?

Geisha selalu tahu kegiatan apa yang di lakukan Angkasa di sekolah, ia mempunyai mata-mata, siapa lagi jika bukan Nisa.

Nisa selalu memberitahu Geisha apa saja kegiatan Angkasa, seperti dia lagi sama siapa, terus dia lagi di mana, kira-kira seperti itu. Nisa seperti paparazi namun tidak menggunakan kamera.

Seperti saat ini Nisa berada di rumah Geisha menceritakan apa saja yang di lakukan oleh Angkasa di sekolah.

"Terus-terus kak Kasanya gimana di deketin sama adek kelas itu?"

"Ya, dia sih ngehindar palingan cuman di tatap aja terus dianya pergi gitu aja," sahut Nisa.

"Ada kejadian yang mengeregetkan gak?" tanya Geisha penasaran.

"Gak ada, semuanya seperti biasa aja. Tapi akhir-akhir ini sekolah menjadi tenang gak ada yang rusuh, tapi gak tahu besok sekolah masih tenang atau kembali menjadi kapal yang terombang-ambing," sindir Nisa.

"Lo nyindir gue?"

"Lo ngerasa tersindir?"

"Yah, gue sedikit ngerasa."

"Emang buat lo, gue emang nyindir lo, jubaidah!" akunya.

"Gue di sekolah kayak orang tolol, ngendep-ngendep ngikutin kak Angkasa," kesal nisa.

"Tidak boleh begitu sahabat, terima nasib lo ya," ucap Geisha.

Nisa memutar bola mata malas. "Aishh."

"Lo emang sahabat terbaik gue, makasih banget lho karena udah mau bantu gue."

"Itu gak gratis ya," ucap Nisa.

"Maksud lo? Lo mau gue bayar gitu?"

"Bukan gitu maksud gue, lo harus traktir gue di kantin, semau gue selama 5 hari, gak ada penolakan."

"Lo mau gue bangkrut, anjir."

"Harus itu."

"Iya iya, apa sih yang enggak buat sahabat gue ini." Geisha hendak memeluk Nisa, namun tertahan karena ucapan Nisa.

GEI;KASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang