[11] Catering Mamanya Luna

1.5K 90 2
                                    

VOTE COMMENT = WAJIB

SHARE = BOLEH & DIANJURKAN

COPY PASTE = BIG NO 😬

HAPPY READING

☁☁☁

"Joshua!" Luna berseru membuat si empunya nama membalikkan badannya. Setengah berlari, Luna melambaikan tangannya yang tengah memegang sebuah buku catatan. "Ini. Makasih ya, kalau bukan karena kamu mungkin ulangan hari ini aku bakal kebingungan."

"Oo sama-sama," balas Joshua dingin. Lelaki dengan wajah menggemaskan itu langsung melenggang tanpa mengucapkan sepatah katapun. Luna mengernyit heran. Sejak bel istirahat Joshua jadi tampak lain. Dia dingin tak seperti biasanya.

"Eh, tunggu! Kamu gak akan—"

"Gak! Hari ini pulang sendiri aja, aku ada urusan. Kalau terlalu mentok minta Arga buat antar kamu," ketusnya. Luna kian tak mengerti akan ucapan Joshua yang menyeret nama Arga di dalamnya.

"Maksud kamu?" tanya Luna meminta penjelasan. Alih-alih menjawabnya Joshua justru malah pergi melajukan motornya dari parkiran sekolah. Luna menatap jejak yang ditinggalkan Joshua dengan seribu pertanyaan yang memutar memenuhi kepalanya. Well, sepertinya hari ini dia harus pulang naik bis.

Dengan terus bertanya-tanya dalam hatinya Luna berjalan menuju halte depan sekolah. Menduduki bangku panjang itu sambil berharap bis bisa sampai dengan cepat.

Sementara dari arah gerbang, Argantara berjalan dongkol sambil sesekali menendang kerikil yang ada di tanah. Perhatiannya tertuju pada seorang gadis mungil yang tengah terduduk sendirian seraya mengayunkan kakinya. Lucu. Dan tanpa banyak pikir lelaki itu menghampiri Luna dan duduk di sebelahnya.

"Arga?"

"Hmm."

"Ngapain di sini, Arga?"

"Nunggu kereta lewat," sahut Arga asal. Luna mencebikkan bibirnya gemas. Lewat ekor mata Arga melihatnya lalu terkekeh. "Gak usah manyun-manyun gitu. Ngarep dicium ya lo?" 

"Dih! Ya kali aku kayak gitu." Luna kian cemberut. Lain halnya dengan Arga yang mulai terpingkal. Entah untuk alasan apa Arga merasa gemas sendiri.

"Udahan ketawanya, Arga!"

"Oke." seketika tawa Arga langsung berhenti. "Eh, tau gak? Sebenarnya gue dongkollllllll banget sama orang yang udah bikin ban motor gue kempes. Gara-gara dia gue gak bisa pulang. Anying gue kesel bener!! Astagfirullah Ya Allah ampuni hamba ...."

Arga melirik tajam ke arah sampingnya tatkala Luna malah sibuk merogoh sesuatu dari dalam tasnya. Tadinya dia akan marah karena Luna tidak mendengarkan curahan hatinya. Tapi ....

"Mau permen?" Luna menawarkan sebuah lolipop pada Arga. Dengan wajah polosnya Arga mengangguk lalu menerima lolipop itu. Membuka bungkusannya kemudian mengemut permen ke dalam mulutnya. Begitu pula dengan Luna. Sambil mengayunkan kakinya gadis itu sedikit bersenandung kecil.

"Bis aku udah datang. Aku duluan ya, Arga. Dadah!" Luna menunjuk mobil panjang yang datang dari arah samping. Begitu bis biru itu berhenti tepat di depan halte, Luna tergesa-gesa menaikinya. Meninggalkan Arga seorang diri dengan ketidaktahuannya tentang rute dari para bis ini.

My Bad Boy Arga Where stories live. Discover now