[02] Cinta Pertama

3K 235 1K
                                    

VOTE & COMMENT YA BUDDY <3

HAPPY READING

☁☁☁

"Luna!" seru seseorang yang membuat si empunya nama membalikkan badannya ke belakang. Tampak seorang lelaki gempal yang tengah berlari kecil mendekatinya. Luna memasang wajah ramah walaupun kepalanya masih berdenyut.

"Hai Kak!" sapa balik Luna.

"Hai juga. Kamu mau pulang?" tanya Pangeran. Ya, orang yang mendekati Luna tak lain tak bukan adalah Pangeran, si bayinya Arga. Lunaisa mengangguk mengiyakan. "Mau bareng?"

"Ah, nggak usah Kak. Aku mau naik tayo aja, hehe ...." Luna yang cengengesan membuat Pangeran merekahkan senyuman. Selepas mengangguk, Luna dan Pangeran berjalan berdampingan menuju gerbang. Melewati lahan parkir, mereka melihat Arga, Kenzo, dan Jessy yang sedang menunggu sesuatu.

"Aik! Si Josh mana sih?" dan bagi kalian para pembaca, kalau sudah ada kata-kata aik, itu berarti Arga yang berucap.

"Boker dulu 'kan dia?" Jessy malah balik bertanya pada Kenzo.

"Lo berdua tau sendiri kalau Josh itu betah diam di toilet. Boker lah, mandi lah, pipis lah, bahkan galau pun dia pilih diam di toilet sampai berjam-jam," tutur Kenzo dibalas anggukan kecil oleh kedua sahabatnya.

"Eh, itu Josh!" seru Jessy menunjuk orang yang dimaksud. Joshua berjalan santai sambil mengibas-ngibaskan tangannya supaya cepat kering.

"Aik! Lama bener sih lo."

"Hehe ... sorry, gue udah jatuh cinta sama bau pesing soalnya," alibi Joshua padahal 'kan sebenarnya dia ... ah, lupakan.  

Mendengar penuturan Joshua, Jessy memasang mimik sebal ingin muntah. "Jijik ewh."

"Yah, mau gimana lagi kalau udah jatuh cinta?"

"Aik! Dari tadi lo ngomongin cinta. Cinta nggak selalu membuat lo bahagia!" bantah Arga. Karena telinganya tidak ingin mendengar kata-kata cinta lagi, Arga segera menaiki motornya lalu memakai pelindung kepala. Ah, cinta ... membuat Arga teringat akan gadis si pemilik gigi ompong. Itu cinta pertamanya Arga, jadi susah dilupakan.

"Ayo tuan panjang umur kita pulang!" ajak Kenzo. Joshua merotasikan bola matanya malas lalu tak lama ia menaiki motornya sendiri. Sementara Jessy sedari tadi sudah bertengger manis di belakang Kenzo, karena Arga tidak mau membonceng gadis manapun itu kecuali cinta pertamanya.

Hendak melewati gerbang, Arga menghentikan laju motornya tepat di samping dua orang yang paling Arga benci. Siapa lagi kalau bukan Luna dan Pangeran? Pasangan hasil ship kaum penggemar Arga.

"Aik! Bayiku udah dewasa, udah kenal cinta. Kalau kawin jangan lupa diabadikan ya bayi ... bye bye." Arga melambaikan tangan kemudian kembali melajukan motor diikuti sahabat-sahabatnya. Dan Luna yang melihat itu hanya bisa membuang napas kecewa. Lagi dan lagi Arga tidak merasa bersalah telah mempermalukannya di depan orang-orang.

"Kamu yakin gak mau bareng? 'Kan, lumayan bisa hemat uang," ucap Pangeran. Luna tetap menggeleng, walaupun rumah mereka berada di perumahan yang sama, tapi Luna tetap saja tidak ingin merepotkan.

Pangeran membuang napas pasrah. "Oke deh kalau gitu. Aku duluan ya? Dah Luna!" Pangeran memasuki mobilnya.

"Dah Kak." selepas mobil Pangeran melaju, Luna mengucap syukur karena ia tidak perlu menunggu lama kedatangan bis. Mobil yang memuat banyak orang itu sudah terlihat dari radius lima meter. Luna langsung saja menaikinya begitu bis berhenti di depan halte.

My Bad Boy Arga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang