🌼 Dua

17 11 3
                                    

Biasakan klik bintang sebelum membaca, dukungan kalian adalah penyemangatku.

Terima kasih...

🍂🍂🍂

“Hei! Kau sakit?”

“Aku sakit? Yang benar saja.” Jawab Kevin dengan nada sombongnya.

“Bodoh! Kau pikir kita baru berteman kemarin hah? Kau tidak bisa membohongiku Kevin Allansyah.” Ucap Rezain dengan ketus.

Kevin hanya tertawa kecil mendengar omelan dari sahabatnya itu.

Ia memilih mendudukkan diri di sebelahnya dan menyenderkan kepalanya di pundak Rezain.

“YAK! Apa-apaan ka—“

“Eca, aku mencintainya.” Rezain menghela napas pelan, matanya melirik pada Kevin.

Terlihat jelas bahwa ia sangat kelelahan menghadapi hidupnya ini.

Walaupun Rezain sendiri tidak tahu masalah apa yang sedang dihadapi sahabatnya.

“Sudah berapa kali aku bilang katakan padanya.”

Kevin menggelengkan kepalanya, sungguh ia takut untuk mengatakannya.

“Kenapa tidak?”

“Aku takut akan merusak kebahagiaannya.”

“Lalu hatimu? Kau biarkan terluka, begitu?”  Tanya Rezain yang tidak mengerti jalan pikir sahabatnya ini.

Kevin memejamkan matanya, rasa sesak di dadanya tiba-tiba hadir dan matanya mulai memanas.

Ingin rasanya ia menangis, namun ia terlalu gengsi untuk memperlihatkan sisi lemahnya.

“Tak apa, asalkan dia bahagia.” Lirihnya pelan, bahkan terdengar seperti bisikan.

Tak ada yang berbicara lagi setelahnya, keadaan menjadi hening.

Hanya ada helaan napas dari keduanya yang terdengar begitu jelas.


🍂To Be Continue 🍂


Pendek banget, tapi sengaja hehe

[1] THE TRUTH UNTOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang