ANGKASA || 08

479 105 20
                                    

• • •

"Kalau cewek nungguin cowok yang gak tau kepastiannya itu lama. Jadi lebih baik di ungkapin."

• • •

Sekarang jam menunjukan pukul 12:01 wib.

Angkasa masih berada di kediaman Geisha, Geisha yang melarangnya untuk tak pergi. Karena tak enak menolak Angkasa hanya menurutinya.

Waktunya untuk makan siang, Nia sudah menyiapkan beberapa makanan, pastinya ada ayam rica-rica kesukaan Geisha.

Mata Geisha langsung berbinar melihat makanan kesukaannya itu ada di depannya saat ini.

"Jangan lupa baca doa," ujar Nia.

Semua mulai makan, Geisha langsung menyantap ayam rica-ricanya.

"Pelan-pelan, Gei," ujar Angkasa pada Geisha yang sedang makan dengan lahap. Takut ayam rica-ricanya di ambil.

Geisha menoleh ke arah Angkasa dan menampilkan cengirannya. "Iya, kak."

"Kasa, kok kamu mau aja nurutin anak om ini?" Tanya Herman di selah makanannya.

"Papa jangan gitu nanyanya," tak terima Geisha karena Herman menanyakan hal yang membuatnya terpencil.

"Anak om kan manja, masih kekanak-kanakan, nakal, keras kepala, gak bisa di atur, mau seenaknya sendiri, belum dewasa," lanjut Herman.

Angkasa harus menjawab apa?

"Gak pa-pa om, Kasa suka Geisha," jawab Angkasa kikuk.

"Aaaaa kak Kasa... Makin cinta deh. Saranghae," ujar Geisha sembari membentuk love di jarinya.

"Liat ni anak kamu, gak tau malu ngatain cinta di depan orang tuanya," ujar Herman pada Nia.

"Anak kamu juga, pa," sahut Nia.

"Ma, pa. Menurut Geisha ni ya, gak pa-pa cewek ngungkapin cinta duluan, bahkan di depan orang tua itu nambah bagus." Jelas Geisha.

"Karena kalau cewek nungguin cowok yang gak tau kepastiannya itu lama. Jadi lebih baik di ungkapin, ya kan kak Kasa," lanjut Geisha, menoleh ke arah Angkasa lalu menarik turunkan alisnya.

"Ya kalau untuk orang yang gengsian terima nasib kalau cowoknya gak peka-peka," gumam Geisha.

Setalah selesai makan, Herman pamit untuk ke kantor dan Nia pergi untuk arisan.

Tinggal Geisha dan Angkasa yang berada di rumah.

"Kak Kasa, bosan main yok," ajak Geisha. Heh! Main apa nih?

Angkasa mengangkat satu alisnya, kenapa ucapan Geisha membuatnya ambigu. "Mau main apa, Gei?" tanya Angkasa.

"Keluar aja yok, atau gak ke tempat kak Kasa mau ketemu sama bulan," usul Geisha.

"Eh-eh tapi kita jalan-jalan dulu ya kak, ke mall ya atau gak ke taman, emm ke danau aja, ke pantai atau ke zoo?"

"Gei, lo kan sakit, nanti aja keluarnya istirahat," ujar Angkasa.

"Geisha sehat kok kak nih-nih." Geisha memutar-mutar tubuhnya.

"Tapi, Gei-"

"Kak ayoklah, Geisha gak pa-pa kok," ucap Geisha.

"Udah sehat. Nih ya kak nanti tetangga liat kita di dalam rumah cuman berdua, nanti timbul fitnah loh. Lebih baik kita keluar ya ya," lanjut Geisha. Ya, mereka cuman berdua, bibi Asri-pengurus rumah pergi untuk membeli beberapa keperluan.

"Oke-oke," ucap Angkasa pasrah.

Geisha tersenyum senang. "Geisha ganti baju dulu ya kak," ucapnya lalu berlari menunju kamarnya.

"Kebiasaan."

• • •

Di sinilah Geisha dan Angkasa, mereka berada di zoo yang terletak di kota Semarang.

Geisha yang mengusulkan untuk pergi ke zoo dan Angkasa hanya menurutinya.

"Kak kita kasih makan rusa dulu ya," ujar Geisha. Angkasa mengangguk.

Di tangan kirinya Geisha memegang keranjang yang berisikan banyak sayuran. Di tangan kanannya ia memegang wortel untuk di kasih ke rusa.

Sesampainya di kandang rusa, Geisha langsung memberi mereka makan.

"Hai rusa," sapa Geisha.

"Makan yang banyak ya, sehat-sehat terus, jangan sampe sakit, oke."

"Kakak mau ngasih makan rusanya juga?" Tawar Geisha.

Angkasa mengangguk, Mengambil satu wortel di keranjang yang di bawa Geisha.

Rusa perlahan memakan wortel yang berada di tangan Angkasa sampai habis.

Geisha tersenyum memandangi wajah Angkasa yang juga tersenyum melihat rusa yang memakan wortelnya dengan lahap.

"Kak, kita ketempat lain yok," ajak Geisha mengandeng lengan Angkasa.

Mereka pergi ke kandang kelinci.

"Aaaa lucunya."

Geisha mengendong satu kelinci. "Kak kasa liat di lucu kan?" Angkasa mengangguk.

"Lucuan siapa? Geisha atau kelincinya?" Tanya Geisha.

"Lo."

Geisha tersenyum. "Pastinya dong."

"Kak foto yok." Geisha mengeluarkan handphonenya.

Mengajak Angkasa berfoto. Beberapa kali jebret akhirnya Geisha mendapatkan foto yang memuaskanya.

Geisha mengasih handphonenya ke Angkasa. "Kak fotoin dong," pinta Geisha dengan cengiran.

Angkasa menerima handphone Geisha. Lalu mengfoto Geisha beberapa kali bersama kelinci.

Setelah sesi foto selesai. Geisha memberi makan dan bermain dengan beberapa kelinci.

Angkasa tersenyum gemas. Ia mengeluarkan handphonenya lalu mengfoto Geisha secara diam-diam.

Sesekali Geisha tertawa membuat Angkasa semakin gemas dengannya. Banyak sudah foto yang Angkasa dapat.

"Kak kita ke tempat lain lagi yok," ajak Geisha.

Angkasa langsung menyimpan handphonenya di saku celana. Lalu mengikuti Geisha yang sudah berjalan terlebih dahulu.

"Kak lama ih jalannya," protes Geisha pasalnya Angkasa berjalan di belakangnya.

Geisha mendekat ke Angkasa lalu mengandeng lengannya. "Biar gak ilang."

"Ayok kak, kita ke kandang harimau ya!"

• • •

TBC.

Follow akun IG :

1. @chikatrva
2. @wp.chocomint
3. @angkasagnptr
4. @geishafradhsti_
5. @_dimasatyaggra
6. @alex.xanderrio
7. @iam_brian.n
8. @edoogntg

• • •

GEI;KASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang