Cessa menoleh karena namanya disebut.
"udah baikan pak, karena hari panas makanya darahnya agak banyak keluar" kata cessa.
Key yang menunduk bernapas lega kiranya dirinya setelah ini pasti kena serangan santi lagi.
Senja menoleh kearah steven yang menoleh kearah lain itu, wanita itu menghela napas.
"KAMU APAIN LAGI MORA!!!" teriakan itu sontak membuat seluruh orang disana menoleh. Santi berjalan cepat dibelakangnya juga ada bima.
Key menelan ludah, saat sudah mendekat tak tinggal diam tangan mama nya itu mendarat mulus dipipi nya hingga tertoleh kesamping.
Semua orang disana terkejut,
"NGGAK PUAS YA SUDAH BUAT MORA MASUK UGD!!!" bentak santi, key yang masih menelan mentah tamparan santi mendongak.
"nggaa... K bukan key pelaku nya maa" lirihnya pelan.
Wanita bersurai hitam itu mendorong tubuh key hingga terjatuh.
Key meringis merasakan pantatnya mendarat keras kelantai.
"Anak najisss.....!!!" tajam santi.
Senja berusaha melerai dengan mendekat memegang tangan santi.
"sudah buk ini kita bicarakan baik baik, sebaiknya ibu lihat kondisi mora terlebih dahulu." ucapnya sambil menarik tangan santi. Santi yang terbakar emosi mengangguk dan mereka masuk kedalam ruangan berbau obat itu. Bima dan pak hasan juga mengikuti di belakang.
Cessa juga masuk setelah menatap tajam key yang masih terduduk sambil memegang kepalanya,
Steven yang sedari tadi diam kini menatap key yang tampak kesusahan berdiri. Cowok itu dapat melihat kaki yang bergetar hebat gadis didepannya.
Cowok bermata elang itu juga tak menyangka ternyata selama ini orangtua key pilih kasih. Yang hanya menyayangi mora terlihat dari cara santi memperlakukan key seperti itu.
Steven mendekat kearah gadis yang sedang kesusahan itu,
Ia memegang tangan key yang tampak menggapai gapai kedepan mencari pegangan. Key mendongak mendapati steven yang sudah ada didepannya.
Key menyingkirkan tangan steven yang melingkar dipinggang rampingnya.
"gue bisa sendiri" ucapnya mengibas tangan kekar itu.
Key melangkah lagi, steven yang tak tinggal diam langsung melingkarkan lagi tangannya.
"diam, gue nggak suka dibantah!!" ucapnya dingin, key hanya menghela napas pasrah saat tubuhnya yang ringkih itu ditopang mesra steven.
______________
"makasih" ucapan itu yang keluar dari mulut key setelah steven mendudukannya di pinggir lapangan basket yang agak sepi.
"hmmm" steven ikut duduk disebelah key.
Ia menoleh kearah key yang menatap depan sambil meneguk air mineral botol yang diberikannya tadi.
Steven terenyuh akan kenyataan yang menimpa gadis di sampingnya.
"kita pacaran sekarang"
Byurr.....
Key menyemburkan air yang ada di mulutnya karena kaget atas ucapan steven barusan.
"apa" kagetnya refleks menoleh kearah steven yang tampak santai masih menatap nya dengan mata itu.
"kita pacaran sekarang" ucapnya lagi, key melongoh tak percaya. Ada apa dengan cowok didepannya ini, Apakah ia sedang berhalusinasi karena hari yang sedang panas.
Key menumpahkan sedikit air ditangannya, lalu memercikannya kewajah steven. Tindakan bodoh memang, Steven mendelik mengusap wajahnya.
"lo sadar kan?" tanya key bodoh.
Steven mengangguk.
Key yang masih tak percaya refleks berdiri. Ia tak menyangka beberapa waktu lalu cowok ini sempat kecewa dengannya, sekarang disini dihadapannya tanpa ba bi bu langsung berucap hal yang ehhhhh. Entahlahh....
"mulai besok gue jemput " steven lalu meraih tangan key untuk duduk kembali.
"jadi kita pacaran?" tanya key lagi, ia kini seperti domba bongoh yang tampak bodoh. Steven mengangguk lalu tersenyum.
Jantung gadis itu terasa meloncat dari tempatnya, merasa sangat senang atau gimana. Gadis itu tidak siap akan perilaku tiba tiba cowok di hadapannya sekarang.
Jauh dibelakang mereka yang sedang berdua itu, glen menggepalkan jemarinya hingga memutih.
"nggak puas loo!!" deliknya tajam lalu dengan cepat ia meninggalkan tempat itu.
_________________
Tinky diam dikamarnya sambil meringkuk.
"nggak usah sekolah, lagian kamu juga nggak pintar pintar amat kan" Tinky mendelik tajam.
"Berhenti saja, Cari kerja diluar" ucap seorang pria parubaya yang tampak berewok itu setengah berteriak.
Tinky mengangkat wajahnya.
"gue sekolah juga bukan lo yang biayain!!" delik tinky lagi, Pria parubaya itu menghela napas.
"sekarang kamu juga berani melawan ya!!"
Tinky menggenggam sprei di hadapannya, ia berangkat lalu keluar dari kamarnya yang terbuat dari semen lusuh itu.
"mau kemana kamu!!" tajam pria itu lagi.
Tinky mengambil tas selempangnya,
Berbalik menatap tak kalah tajam pada pria dibelakangnya.
"kerja" ucapnya tajam bermaksud menyinggung.
"Puass! "
Gadis berambut pendek dengan lesung yang menghiasi pipinya itu membuka pedal pintu, Lalu menutupnya dengan kuat.
Ia beranjak mengambil sepeda nya yang terparkir disamping rumah sederhana dan apa adanya itu.
Tinky mendorong sepeda tak berniat menaikinya, Gadis itu berjalan melewati gang gang sempit yang ada didekat rumahnya.
Ia menghela napas pelan.
"kerja lagi yah?" tinky menoleh mendapati vino sudah ada disampingnya dengan senyum sumringah, gadis itu tak terkejut karena vino sudah sering datang tiba tiba Dihadapannya.
Ia mengangguk lesu.
"nanti malam ada kerjaan nggak?" tanya vino yang masih memakai seragam itu.
"nggak ada tuh" jawab tinky, vino melebarkan senyumnya.
"kalau gitu bisa dong keluar bentar ama gue" ucap vino.
"nggak...!!" bantah tinky cepat.
Vino menurunkan senyum nya.
"kenapa?" tanya nya sedih sambil menghentikan langkahnya.
"kalau nggak yah nggak!!" tinky mempercepat langkah meninggalkan vino yang masih terpaku ditempat.
Vino kembali melangkah mengejar tinky didepannya, cowok itu menghadang tinky dan berlutut. Tinky mengernyitkan dahinya melihat tingkah gila vino.
"kali ini aja yah, boleh yah yah" kata vino memohon. Tinky menatap jengah cowok gila dihadapannya.
"iyah iyah" jawabnya malas. Ia melenggang melewati vino yang masih berlutut itu sembari mendorong sepedanya. Vino menggepalkan jarinya dengan kuat dan tersenyum lebar.
"yesss" teriaknya. Ia sangat senang. Ia lalu menyusul tinky lagi.
______________
Δ hy readers✋
Terus baca l'm fine ya
Dan juga tolong share ke teman teman kalian, mungkin mereka akan suka dengan cerita ini.
See you next part 🙌
Ungkapkan satu kata untuk part ini.
Tinggalkan jejak vote mu
Follow me.
KAMU SEDANG MEMBACA
l'm Fine :) [ON GOING]
Fiksi RemajaMemandang dunia itu sebenarnya menyenangkan bila tak tau apa yang ada di dalamnya.. Berharap kebahagiaan akan terpancar disana Berharap semua akan baik baik saja Berharap dunia akan berperilaku baik Itu pandangan ku, seorang AMANDA KEYLI AUREL, Gad...
part 16:)
Mulai dari awal
![l'm Fine :) [ON GOING]](https://img.wattpad.com/cover/256051848-64-k344650.jpg)