six

133 40 3
                                    

Leo sedang berjalan santai di lorong sekolah menuju kelasnya, waktu menunjukkan pukul 06.43, lorong sekolah masih sepi. Kalo di SMA Leo yang dulu, pukul 06.30 saja sudah banyak yang berangkat.

Di gerbang sekolah

"Halo, Bu Krystal. Ada keperluan apa ya kesini?" sapa salah satu satpam yang menjaga gerbang sekolah.

"Saya ada keperluan sama Bu Emma" jawab Krystal masih didalam mobilnya

Gerbang pun dibuka, mobil Krystal berjalan masuk ke halaman sekolah menuju tempat parkir dan turun dari mobil.

Krystal berjalan cepat di lorong SMA Bina Bangsa lewat belakang untuk menemui Bu Emma di ruang BK. Tetapi, di saat ia berjalan, dia berpapasan dengan siswa  bername tag Aleo Bakhits S.

Krystal tidak bisa menahan mulutnya untuk tidak berbicara dengan Leo. Namun, apalah daya akhirnya Krystal bertanya kepada Leo.

"Murid baru?" tanya Krystal yang membuat langkah Leo terhenti.

"Iya Bu" Leo tersenyum tipis yang terlihat tidak tersenyum sambil menundukkan kepalanya. Tapi, Krystal bisa melihat senyum di bibir Leo. Krystal pun membalas senyumnya.

"Jangan panggil Bu, saya masih muda. Betah-betah ya di sini"

"Oh... iya... dikirain guru"

Krystal tersenyum lalu tertawa kecil, "kenalin mamanya Lea, Krystal" Krystal mengulurkan tangannya dibalas uluran tangan Leo, "saya Leo, tante"

"Kenal Lea kan?"

"Kenal tan. Yaudah saya ke kelas dulu ya" Leo langsung berjalan ke kelas tanpa menunggu tanggapan dari Krystal, karena sebenarnya Leo itu agak risih sama orang yang baru kenal.

Krystal membalikkan badan dan memperhatikan Leo sampai badan Leo tidak terlihat karena sudah masuk kelas. Krystal lanjut berjalan menuju ruangan Bu Emma.

Tok.. Tok..

Seseorang yang berada di ruangan itu pun menoleh ke pintu yang sudah terbuka. Dilihatnya Krystal.

Krystal lalu berjalan dan duduk di kursi yang sudah disiapkan "Selamat pagi. Saya dengar ada murid baru, boleh minta data tentang anak itu?"

Krystal dan Emma sudah dekat. Jadi seperti Emma itu adalah asistennya Krystal. Krystal juga mempunyai hubungan dengan SMA Bina Bangsa. Jadi setiap guru yang melihatnya pasti menunduk hormat.

"Boleh, sebentar Bu" Emma mencari data yang berisi tentang Leo, mengambilnya, lalu memberikan pada Krystal.

Krystal mengambil data tersebut lalu menelitinya.

Biodata Siswa

Nama : Aleo Bakhits Sen
Tempat, tanggal lahir : Shanghai, 22 November 2003

Tinggi badan : 178 cm
Berat badan : 58 kg
Golongan darah : A
Nama Ibu : Jennie Sen
Nama Ayah : Tidak Diketahui

***

"Le, ntar siang lu pulang sama siapa?" James bertanya sambil menunjukkan gigi rapihnya di bangku kantin bersama Rivi dan Haekal juga. Entah dari kapan Lea, James, Rivi dan Haekal bisa bersatu.

"Sama Leo"

"HAH?! GUA GA SALAH DENGER LE?! SAMA LEO?!" Rivi yang sedang memakan nasi goreng tersedak dan teriak histeris

"Biasa aja Vi, ga usah lebay"

"Minum nih Vi" Haekal mengambil air mineral yang belum diminum punyanya, membukakan tutup botolnya lalu memberikkan kepada Rivi. "Pelan-pelan" sambil membantu Rivi menegukkan airnya.

Oh my god, apa ini? Haekal ternyata orangnya tuh sweet banget:(

James yang melihatnya merasa iri dan, "lu ga mau kaya Rivi Le?"

"males" Lea langsung beranjak dari bangkunya dan berjalan menuju warung Bi Ani, disitu terdapat cireng yang sangat enak. Dibuntuti oleh James yang juga ikut-ikut beli cireng padahal cuma mau deket-deket Lea.

"Beli cireng juga?" entah apa yang merasuki Lea, mengapa Lea bertanya seperti menggunakan nada yang lembut, yang membuat jantung James berdetak lebih kencang dari biasanya.

Tapi, James ga boleh langsung lemah dong. Harus tetap terlihat masih keren.

"Iya. Kenapa nanya?"

"Ga pa-pa"

Mereka masih mengantri karena antriannya sangat-sangat panjang. Lea yang tidak tahan mengantri pun akhirnya nenyerobot dan pastinya antrian di depan Lea pasti ngomel-ngomel tetapi tidak digubris oleh Lea.

"Bi, cireng tujuh ribuan dua. Cepetan ya Bi"

"Oke neng"

James tidak bisa menyerobot. Karena dia menyerobot apa kata orang nanti? Yang ada namanya jadi tidak baik.

Tidak lama kemudian, setelah pesanan Lea sudah selesai, Lea menghampiri James dan menarik tangan James sampai di tempat duduk dimana Rivi dan Haekal berada.

Lea mengulurkan salah satu cireng yang tadi dibeli dan memberikannya pada James, "Nih cireng tujuh ribu"

"Diganti ga nih duitnya?"

"Terserah"

Selang beberapa menit setelah mengobrol-mengobrol sedikit, akhirnya Bel tanda waktu istirahat selesai berbunyi. Mereka berempat meninggalkan kantin dan berjalan menuju kelas.

Di lorong sekolah pada saat mereka berjalan menuju kelas, mereka dilihati dari cara jalan, seberapa dekat jarak antara James–Lea dan Haekal–Rivi. Dijadikan gosip hangat dikalangan murid-murid lainnya. Nasib orang cakep ya begini.

***

.

bersambung

.

CWhere stories live. Discover now