~ Part 34 ~ [ Ketakutan dan keresahan hati Y/n ]

418 45 0
                                    


Vote dulu ya sebelum baca.





Y/n pun menghentikan kunyahannya dan menoleh pada Jungkook yang bersandar di bahunya sambil menangis tanpa suara itu.

Air mata Jungkook menetes membasahi bahu Y/n. Y/n pun mengambil keripiknya dan memberikannya pada Jungkook dengan ingin menyuapinya.

"Makanlah." ucap Y/n dengan pelannya.

Jungkook pun menatap Y/n. Begitu pula Y/n.

"Aku ada disini untuk membuatmu bahagia. Apapun yang membuatmu bahagia sekalipun itu menyakiti hatiku, aku siap menerimanya. Karena ini adalah janji yang sudah kupegang teguh di hatiku. Berhentilah menangis dan ayo makan keripik ini." ucap Y/n sambil kembali ingin menyuapi Jungkook.

Namun Jungkook menyentuh tangan Y/n yang memegang keripik itu dan menurunkannya.

"Chagiya. Aku gak pernah menghianatimu. Aku yakin jika semua ini rencana Jiyeon untuk memisahkan kamu denganku." ucap Jungkook dengan pelannya sambil menatap Y/n.

Y/n pun menundukkan pandangannya.

"Kumohon percayalah. Aku ingin kita kembali seperti dulu. Jiyeon hanyalah benalu di dalam rumah tangga kita." ucap Jungkook bersamaan dengan air matanya yang mengalir di pipinya.

"Lalu.... Tiga malam itu." Y/n berbicara begitu pelannya dan ia pun mulai bercerita,

"Malam itu, kamu bersamanya di kamar. Di satu ranjang dan tanpa busana. Hanya selimut yang menutupi tubuh kalian."

Pelan dan begitu pelan. Y/n berbicara dengan air matanya yang mulai menetes. Sambil tersenyum tipis, Y/n melanjutkan perkataannya,

"Jujur, hatiku hancur. Tapi aku sadar diri. Aku gak bisa kasih kamu seorang anak."

Y/n pun memegang tangan Jungkook dan mengelusnya sambil berkata dengan berusaha untuk tersenyum.

"Aku gak bakal ninggalin kamu. Aku udah janji kan? Untuk selalu bersamamu disaat sedih dan bahagia. Dan disaat kamu bahagiapun aku akan selalu ada disamping kamu. Itu janjiku. Jika aku tak bisa memberimu kebahagiaan yang lengkap, kamu bisa untuk mencari kebahagiaan dari wanita lain. Karena aku, aku gak bisa kasih kebahagiaan yang lengkap padamu. Jiyeon..."

Ucapan pelan Y/n itu terhenti saat Jungkook menyentuh bibirnya menggunakan jari telunjuknya.

"Ingin rasanya ku berlari dan membawamu pergi dari sini. Ayo pergi dari sini dan cari kebahagiaan kita sendiri." ajak Jungkook sambil menggenggam tangan Y/n dengan eratnya.

"Tapi, kita gak mungkin selamanya hidup berdua. Kita butuh anak untuk merawat kita di hari tua nanti. Aku tahu, hatimu menginginkan seorang anak. Tapi entah kenapa, kamu malah menyembunyikannya dariku." ucap Y/n sambil menyentuh dada Jungkook.

"Cinta. Cintaku terlalu besar padamu. Aku gak bisa menghianati pernikahan ini. Jikapun Tuhan menghendaki kita untuk hidup berdua selamanya, aku rela. Asal aku hidup berdua denganmu. Bukan dengan wanita lain." ucap Jungkook dengan air matanya yang menetes semakin deras.

Jungkook pun mengelus pipi Y/n sambil berkata kembali,

"Perjuangan kita untuk bersama itu berat. Tujuh tahun bukanlah waktu yang sebentar. Setiap hari hatiku hancur. Rasanya aku ingin mati. Tapi jika aku mati, aku takkan bertemu denganmu. Karena aku masih berharap kamu masih ada di dunia ini. Dan ketika aku sudah bisa hidup bersamamu, aku gak mungkin nyia-nyiain semua ini. Tuhan, memberimu untukku agar aku bisa membahagiakan hidupmu. Maafkan aku, aku belum bisa membuatmu bahagia. Aku membiarkan benalu itu tumbuh dengan sempurna di rumah ini. Aku janji, aku akan membuatnya mengakui omongan palsunya. Aku janji. Kumohon maafin aku."

Janji Peri S² || The Perfect Husband || END ||Kde žijí příběhy. Začni objevovat