ANGKASA || 01

1K 163 79
                                    

• • •

Jika kita ingin mendekati seseorang, langkah pertama yang harus di ambil adalah modus.

• • •

"Ma, adek berangkat sekolah dulu ya," pamit seorang gadis pada mamanya, Nia.

Geisha Fara Adhisti. Gadis yang memiliki paras cantik dengan rambut panjang yang sengaja di urai serta lesung di pipinya, menambah kesan manis ketika ia tersenyum.

Geisha hidup dan besar bersama kedua orang tuanya, Nia dan Herman. Serta abangnya, Galang.

"Di mana Abang? Bareng Abangkan berangkatnya?" tanya Nia.

"Iya, mamaku. Abang udah nunggu di depan kok."

Gadis itu menyalami Nia. "Hati-hati."

"Iya, Ma. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

• • •

"HELLO EPRIBADIHHHH.... MISS ME GAK??" teriak Geisha setibanya ia di depan kelasnya. 11 IPA 3.

Geisha berjalan perlahan bak seorang ratu kerajaan, dengan tangan yang melambai-lambai seolah menyapa semua yang orang yang ada di ruang kelas itu. Mereka yang sudah terbiasa dengan sifat sekertaris kelasnya itu hanya memutar bola mata malas.

Geisha menghampiri seseorang yang duduk di dekat jendela kelas. "HALLO, NISA," sapanya.

"Kebiasaan loh! Suka teriak-teriak," sahut Anisa Putri Auliya yang kerap di sapa Nisa itu, kesal.

"Jangan marah-marah nanti cepat tua, Nis!"

"Gue gak marah, kesel aja."

"Iya in dah, biar sahabat gue yang satu ini gak marah-marah, jadi gue harus ngalah gitukan?" Geisha tersenyum ledek ke arah Nisa.

"Gak jelas lo, Gei."

"Iya. Emang gak jelas gara-gara kak Angkasa." Gadis ini mulai tersenyum gila membayangkan seseorang yang ia sebut Angkasa tadi. Membayangkan wajah tampan Angkasa membuatnya semakin tergila-gila.

Anisa yang melihat tingkah laku Geisha yang kian hari kian gila, bergidik ngeri. "Bener-bener gila. Bukan sahabat gue," ucapnya.

Geisha berdecak kesal. "Masih waras kali gue," sahutnya tak terima dengan apa yang di katakan oleh sahabatnya itu. Ia tidak gila! Ya namanya juga orang yang sedang jatuh cinta.

"Tuh-tuh, kak Angkasa lewat depan kelas." Anisa menujuk seseorang yang bernama Angkasa itu dari dalam kelas.

 Mendengar itu Geisha segera bangkit dari duduknya. "Oh.. Pujaan hati gue." Ia berlari mendekati pujaan hatinya, katanya.

"Hai.. Kak Angkasa," sapa Geisha manis. Ck! Giliran dengan pujaan hati saja manis bicaranya.

Angkasa menghentikan langkahnya. "Ya?" sahutnya.

Angkasa Geano Putra, memiliki mata bak elang, rahang yang tegas, wajah yang datar tapi terkesan cool, badan yang menjulang tinggi dengan alis yang tebal. Ia terlihat sangat sempurna, sungguh pahatan Tuhan yang sempurna.

Angkasa tak sendiri melainkan ia bersama teman-temannya. Dimas Satya Anggara, Rio Alexander, dan juga Brian Novandra .

Geisha tersenyum manis. "Kakak mau ke mana?" tanyanya.

"Mau ke kelas cantik." Bukan, bukan Angkasa yang menjawab melainkan Alex, si kantong kresek.

Mendengar bukan Angkasa yang menjawab melainkan Alex, Geisha menatap tajam Alex tak suka. "Gak nanya sama lo!"

GEI;KASA [END]Where stories live. Discover now