5/6

31.3K 2.9K 170
                                    

Grace sudah dipindahkan keruang rawat inap VVIP,disampingnya masih sama seperti di UGD,kevin ingin berbicara dengan abangnya tapi ia merasa abangnya hanya acuh dan ia tidak akan pernah melepaskan genggaman tangan dia ingin meminta izin kepada kevan,karna dia ingin menuju lobby untuk menjemput orangtuanya disana.

"Bang gw kebawah dulu"ucap kevin

"Hmm"sahut kevan masih dengan menggenggam tangan adiknya bahkan dia tidak bertanya untuk apa dirinya kebawah dan kevan juga tidak melihat lawan bicaranya ia hanya melihat kearah wajah grace yang pucat.

Huftt

Membuang nafas kasar.kevin akhirnya kebawah untuk menemui orangtuanya memang ruang rawat grace ada di lantai 3 oleh sebab itu kevin ingin menemui kedua orangtuanya dilobby,mereka juga belum tau siapa yang masuk rumah sakit.

Menunggu beberapa menit akhirnya kedua orangtuanya datang dengan begitu terburu-buru apalagi wajah yang panik dan cemas.

"Kevin siapa yang masuk rumah sakit"tanya mommy memegang lengan kevin.

"Mommy sama dady ikut aku"ajak kevin tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan momy-nya.

Akhirnya mereka berjalan menuju lantai atas ditemani dengan kesunyian,kevin yang takut ingin memberitahu orangtuanya dan kedua orangtuanya yang harus menduga-duga siapa yang masuk rumah sakit.

Lift berhenti di lantai tiga,berjalan kedepan dan belok kanan menuju ruangan yang adiknya tempati.dan tertera dipintu ruang mawar nomor 19.

Pintu terbuka dan terlihat di mata kedua orangtuanya bahwa anak mereka,putri mereka yang mereka sayangin tengah berbaring dengan alat bantu pernafasan di hidungnya,kepala yang dililit perban dan infus serta caira merah yang sama seperti infus mereka yakini itu adalah darah.

Deg

Mereka mematung melihat keadaan putrinya,bahkan mereka tak percaya apakah benar itu putrinya atau bukan,kalian bayangkan saja Minggu lalu dia baru saja sadar dari komanya dan sekarang putrinya itu masuk rumah sakit lagi.

"Putriku"teriak mommy karin berlari kearah brankar grace dan memeluknya erat seakan takut kehilangan disertai dengan tangisan.

Sedangkan Daddy leo masih diambang pintu,memejamkan matanya yang memerah karna memendam tangisannya dan mengepalkan tangan apalagi mendengar suara tangisan istri tercintanya.setelah tenang ia membuka mata dan menatap tajam kearah dua putranya yang sayangnya merekalah yang selalu menjadi bahaya untuk putrinya.

Daddy leo berjalan menghampiri istri dan anaknya,mengusap pelan rambut anaknya.tak terasa setetes air mata jatuh begitu saja tanpa diduga.

"Hey princess,bangun yuk disini ada mommy sama dady loh gak mau nyambut kita nih"ucap dady leo dengan suara seraknya.

Sedangkan kevan dan kevin?mereka hanya melihat kearah orang tuanya dengan pandangan senduh,mereka juga enggan untuk membuka suara.

"Apa yang terjadi dengan putriku? apakah kalian tidak bisa menjaganya"tanya dady leo menatap tajam putra kembarnya

"Ma-af dad"ucap kevan menunduk kepala

"Dady bertanya bukan meminta kalian untuk meminta maaf"ujar dady leo

"Taman rumah sakit"ucap dady leo dan beranjak keluar dari ruang rawat inap putrinya diikuti dengan putra kembarnya.sedangkan momy karin ia tidak terlalu memperhatikan suami dan putranya yang ia perhatikan adalah kelopak mata anaknya yang tertutup dan wajahnya yang pucat.

Setelah sampai ditaman rumah sakit kevan pun menceritakan kejadian yang dialami oleh mereka.dan itu membuat sang dady marah.

Bugh...

Transmigration BadGirl{SEGERA TERBIT}Where stories live. Discover now