Chapter 24 - One Step Closer

1K 115 24
                                    

Credit pic on wm

Baca sampai kelar yaaa!!

Don't Forget to Vote!!

Sebelumnya...

Jisoo kembali di kantornya dengan tergesa karena hari ini akan ada event pelepasan dirinya ke kantor yang baru.

"Bos darimana aja sih lama banget?" tanya Seulgi.

"Jangan panggil gue bos.. Gue bentar lagi udah bukan bos lo lagi.."

"Tapi bagi gue lo tetep bos gue Jis.. Sedih juga udah belasan tahun kerja sama lo, eh lo sekarang harus pindah tempat kerja." Ucap Seulgi sendu. Jisoo tersenyum tipis.

"Jadi lo ga seneng Seul, Jisoo jadi CEO?" Tanya Hanbin yang baru saja menghampiri kedua temannya.

"Bukan gue ga senang Bin.. Cuma gua sedih aja tiap hari kerja sama Jisoo ntar tiba-tiba gue harus kerja tanpa dia. Apalagi gue harus megang jabatan yang dulu Jisso pegang."

Jisoo menepuk pundak Seulgi.
"Udah saatnya lo berkembang Seul.. Masa udah belasan tahun jabatan lo itu-itu aja cuma assisten gue. Sekarang kan lo gantiin posisi gue, lo bakal punya assisten Seul. Dan lo tenang aja karena gue juga bakal bantu-bantu lo. Gue masih jadi analis keuangan cuma mungkin waktu gue ga seinsten dulu."

"Cariin gue assisten cewek dong! Gue ga mau tahu pokoknya lo harus nyariin gue assisten cewek." Ucap Seulgi seraya memanyunkan bibirnya.

Sontak Jisoo mengayunkan tangannya di depan muka Seulgi lantas mendorong pelan bibir Seulgi dengan telunjuknya.

"Enak aja lo!! Gue ga mau ya kalo sampe sepupu gue diduain sama lo!"

"Ngga diduain kok.. Kan gue butuh vitamin mata Jis, dengan adanya assisten cewek muda nanti otomatis asupan vitamin gue terjamin."

"Vitamin mata vitamin mata!! Ga ada vitamin mata! Enak aja lo! Lo keseringan main sama Hanbin jadi ketularan genitnya ya Lo!" Cerca Jisoo.

Hanbin hanya mampu terkekeh melihat perdebatan Jisoo dan Seulgi.

"Pak.. Maaf acara sudah akan dimulai." Ucap Seorang wanita yang juga seorang staff di perusahaan Jisoo dan Hanbin.

"Oke.. Kalau gitu kami akan segera masuk!" Ucap Jisoo.

Jisoo, Hanbin, dan Seulgi pun memasuki ruang meeting bersama.

Jisoo keluar dari ruang meeting setelah acara selesai. Dia mengambil handphonenya dan mengetikkan satu nama yang akan dia hubungi. Jennie.

Jisoo menempelkan telepon ke telinganya. Setelah menunggu telepon itu diangkat oleh Jennie.

"Hallo Jennie, Saya tagih jawaban kamu tadi pagi."

"Saya tidak merasa memberikan janji apalagi berhutang ke mas, ngapain kamu tagih-tagih?" Ucap Jennie dengan 'sewot'nya.

Jisoo menghela nafas kesal lantas mengusap keningnya.

"Saya cinta sama kamu Jennie.. Saya mau melanjutkan hubungan kita ke jenjang yang lebih serius lagi! Dan saya butuh jawaban kamu sekarang juga! Sebelum saya ada dinas di luar kota 1 bulan, bulan depan!"

"Duh.. Tapi saya ga bisa..." Ucap Jennie.

Jisoo menghela nafas kecewa. Penolakan dia terima dari Jennie.

"Ya sudah, mungkin kita memang tidak ditakdirkan bersama. Makasih atas waktunya selama ini. Selamat sore." Ucap Jisoo lesu. Jisoo hendak menjauhkan teleponnya dari telinga, untuk menutupnya, namun urung saat mendengar suara Jennie.

My Step Mother's My Ex (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang