Chapter 5 - Dissension

969 117 4
                                    

Baca sampai kelar yaa..  Meskipun ga ngevote tapi baca sampai kelar itu buat gue sudah termasuk cara apresiasi buat penulis, yang udah berusaha gimana caranya supaya tulisannya menarik. Thank you! 

Maaf kalo ada typo..

=========

Kala mentari mulai tenggelam menuju persinggahannya. Langit cerah kini berganti dengan gurat jingga. Menandakan malam akan segera datang. Tampak siluet dua orang pria dibawah langit senja di jalanan kecil kampus ternama, derapnya begitu santai. Diselingi canda tawa Lukas dan Bambam menghabiskan waktu hingga senja tiba. 

"Bam, misal gue pergi lama gue titip Oca ya.. Soalnya cuma lo yang bisa gue percaya." tiba-tiba Lukas berucap sembari menepuk pundak Bambam.

"Lo mau pergi kemana emang?" tanya Bambam.

"Ga tau... Cuma gue ngerasa aja kalo gue bakal pergi." ucap Lukas polos.

"Hah, jangan ngaco deh. Udah ah yu cabut," ucap Bambam merangkul pundak Lukas untuk berjalan menuju parkiran. 

"Jalan duluan aja Bam, ntar gue di belakang lo." ucap Lukas sebelum masuk ke mobilnya. Bambam menggangguk, ia segera masuk ke mobil dan menjalankan mobilnya, tak lama Lukas mengikuti.

Setelah keluar dari area kampus, laju mobil Lukas sedikit tertinggal dari Bambam karena jalanan yang begitu padat sehingga Lukas tidak bisa mengejar mobil Bambam yang sudah jauh didepan, meskipun Lukas telah mempercepat laju mobilnya. Tak kehabisan akal Lukas pun membelok arah di jalan kecil agar terhindar dari kemacetan. Tak lupa Lukas menghubungi Bambam, Lukas menyalakan car kit handsfreenya agar tetap aman bertelepon saat berkemudi. Mengabarkan Bambam bahwa dia berbelok jalan.

Saat masih tersambung dengan telepon Bambam, tiba-tiba dua sepeda motor menghalanginya. Lukas pun berhenti, salah satu dari mereka seorang pria bertubuh kurus tidak terlalu tinggi datang menghampiri mobil Lukas, mengetok pintu Lukas. 

"KELUAR LO!!" Bentak orang itu,  Lukas terhenyak menatap orang tersebut. "Keluar lo atau gue pecahin kaca lo!!" Ucap orang itu dengan mengeluarkan kunci inggris dari belakang punggungnya, dan mengangkat mengarahkan ke kaca Lukas. 

'Kas ada apa? kok ada orang teriak.. lo ga papa kan kas? kas.. jawab kas..'  tanya Bambam yang tadi sempat mendengar suara orang yang menggedor jendela mobil Lukas, sedang Lukas hanya terdiam dan menatap orang tersebut dengan tatapan tajam. 

"Gimana nih dia kekeh ga mau keluar, kita pecahin kacanya apa gimana?" tanya orang tersebut yang tampak berdiskusi dengan ketiga temannya yang juga memakai sky mask sama sepertinya, dan saat orang itu lengah Lukas mengambil kesempatan untuk membuka pintu mobilnya dan tepat mengenai orang tersebut hingga membuatnya jatuh. 

Lukas memberikan satu pukulan tepat disudut bibirnya, namun orang tersebut mampu bangkit dan menyerang Lukas, Lukas mampu menghindar, dan memberikan tendangan mengenai pinggang orang tersebut. Saat Lukas hendak menyerang kembali salah satu teman orang tersebut mendatangi Lukas untuk menyerangnya namun dengan sigap Lukas menghindari serangan itu dan mendorong orang tersebut hingga badannya membentur bumper mobilnya, dan Lukas bersiap menghadapi 2 orang lainnya. Dengan kemampuan taekwondo yang dia pelajari dari sang papi, Lukas mampu mengalahkan dua orang itu, dengan beberapa kali tendangan dua orang itu jatuh bersimpuh di aspal. 

Lukas mengatur nafasnya hingga dia melupakan orang pertama yang dia pukul tadi sudah berdiri di belakangnya. Orang itu mengayunkan kunci inggris yang lumayan besar ke punggung Lukas, Lukas yang tanpa ada persiapan melawan akhirnya pun jatuh bersimpuh ke aspal.

My Step Mother's My Ex (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang