[Aku sedang berusaha mendapatkan pembayaran dari Bapak Aaron. Kami dalam hubungan rahasia. Bisa kau atur seolah-olah aku pergi ke Paris seorang diri? Aku tidak bisa dihubungi selama beberapa hari.]

Tidak lama dapat balasan dari Rosalinda. [Humm, hihihi (◔‿◔).... Jadi, akhirnya kau menyerah padanya, Cassandra? Hehehhe, jangan khawatir, akan aku atur semuanya. Selamat bersenang-senang bersama Bapak Aaron.( ˘ ³˘)♥]

Elliana cemberut jijik membaca pesan itu, tetapi ia tidak meralatnya. Dengan begitu, ia berharap Aaron dan Gabriel tidak akan mencurigai Cassandra. Elliana mematikan nomor Cassandra. Kecemasan Elliana bertambah. Ia semakin banyak membuat kebohongan dan takut bingung cara menyelesaikannya. Namun, jika ia memegang rahasia Aaron atau Novan, setidaknya urusan dengan pria ini menjadi lebih mudah.

Satpam datang mengemudikan mobil wagon untuk Gabriel. Gabriel mengambil alih mobil tersebut. "Terima kasih. Maaf merepotkan kalian," ucapnya.

Dua satpam itu bersungut hormat padanya. "Ada lagi yang bisa kami bantu, Pak?"

"Tidak, tidak. Sudah cukup. Silakan lanjutkan pekerjaan kalian."

"Siap, Pak!" Dua pria itu melanjutkan patroli mereka.

Gabriel menyetir mobil ke dekat gudang tempat Elliana dan Novan berada. Ia turun dari mobil, membukakan pintu penumpang, lalu ke gudang dan membuka pintunya. Elliana mendengkus kesal padanya, tetapi ia tidak ada waktu meladeni gadis itu. Ia menarik Novan. "Bantu aku," katanya dan gadis itu masih ringan tangan membantunya.

Setelah Novan sudah dalam mobil, Gabriel mendesak Elliana masuk juga. "Kau ikut dengan kami!" gerutunya. Ia menatap tajam dan memepet Elliana ke badan mobil. "Ada beberapa hal yang harus kita luruskan bersama."

Elliana mengikuti arahan Gabriel meskipun tidak menyukainya. Gabriel menyetir, sementara Elliana duduk di sebelah Novan dan tubuh pria itu sangat lemas sehingga kepalanya malah berbaring di pangkuan Elliana. Elliana meringis kesal, tubuh terjengkit dan bermuka masam. Gabriel mengamati dari cermin pantul.

"Kau tampak sangat jijik padanya. Apa karena Aaron yang tampan sekarang berganti pria gemuk dan menjijikkan?"

"Aku membencinya bukan karena penampilannya, Bapak Gabriel, tetapi karena apa yang telah dilakukannya padaku. Pria ini meru.sak dirinya sendiri dengan kelakuannya. Entah bagi orang, aku pribadi tidak menyukainya."

Gabriel tidak bersuara lagi.ia lanjut fokus mengemudi.

Jam 04.30 mereka tiba di apartemen Aaron atau yang sekarang adalah Novan.

"Huffhh ...." Mereka berhasil membaringkan Novan di ranjangnya, lalu keduanya mengembus napas lega bersamaan.

Elliana memutar- mutar pundak kirinya. "Sialan! Pria ini sangat berat. Bahuku langsung pegal," keluhnya.

Gabriel membenahi posisi tidur Novan, pakaian robeknya, lalu menyelimutinya. Novan mendengkur keras tanda tidur lelap. Gabriel menyalakan lampu tidur kamar itu.

Elliana berdiri memandangi Novan dan bergumam lagi. "Pria ini ... benarkah ia orang yang sama? Bagaimana ia bisa berubah sedrastis ini dan apakah ia akan kembali menjadi Aaron?"

Gabriel tidak menjawabnya. Tanpa sepatah kata pun, ia menarik Elliana keluar kamar dan menutup pintu rapat- rapat.

Di luar kamar, ia segera mencerca Elliana. "Apa kau sadar yang kau lakukan sangat berbahaya? Jika kami adalah penjahat, kami berdua akan membunuhmu karena memergoki rahasia kami. Dan bagaimana bisa kemunculanmu berbarengan dengan janji temu Cassandra Elliana pelukis itu. Kalian saling kenal?"

Dugaan Gabriel membuat perasaan Elliana sedikit lega. "Memiliki nama sama bukan berarti kami saling kenal. Maaf saja, aku sudah lelah dibanding- bandingkan dengan Cassandra Elliana yang artis. Bapak Aaron sudah merendahkanku karena penampilanku, lalu Anda ingin melakukannya juga? Aku memang menunggu- nunggu kemunculan kalian. Jika kebetulan kalian malah bertemu Cassandra Elliana yang je.lek, maka anggap saja kalian belum beruntung. Mau coba lagi?" tantang Elliana sambil mengayun tongkat golf di tangannya.

Mungkin semuanya memang kebetulan. Sama seperti ketika ia diberitahu ibunya telah mengatur kencan dengan gadis bernama Cassandra Elliana, secara otomatis otaknya langsung memikirkan si artis. Gabriel tidak membahas Cassandra lagi pada gadis itu. Ia lebih memikirkan nasib Aaron di kemudian hari. "Jangan katakan pada siapa pun soal Aaron dan perubahan wujudnya. Ia mengalami kelainan itu karena efek obat eksperimen."

Elliana membalas dengan sindiran. "Jadi, perilaku me.sumnya juga dari efek obat itu? Jika ya, maka Bapak Aaron bisa membuat para lelaki biasa atau di bawah rata-rata menjadi laki-laki idaman setiap perempuan. Selain sangat tampan —menurut yang saya dengar— ia hebat di ranjang."

Gabriel manyun sambil mengangkat bahu dan menelengkan kepala. Soal itu ia tidak perlu menjelaskan. Cassandra tiba-tiba menyodok kecil da.danya dengan pegangan tongkat golf. Gabriel mendeliknya. Gadis itu menudingnya. "Anda sendiri ... bagaimana? Apakah ini wujud asli Anda ataukah hasil eksperimen juga? Jika ya, maka Anda adalah hasil rekayasa yang sempurna. Menurut saya."

Itu pernyataan yang aneh, tetapi membuat Gabriel semringah tersipu sendiri. Ya Tuhan ... kenapa seleranya soal perempuan aneh sekali? Melihat tangan Elliana memutar tongkat golf lalu memukul- mukulkan ke telapak tangannya, Gabriel berharap tuan muda-nya lah yang diperlakukan demikian oleh kedua tangan indah itu.

***

Bersambung ....

Cassandra VS Cassanova (END)Where stories live. Discover now