CVC 6. Persaingan

423 30 1
                                    

Nenek Tapasha itu nenek jahat di sinetron Uttaran 😭 kalau kalian ada yang gak tau. cek aja di youtube. Wkwkwkwk
Lanjut ke cerita.
***
Di sela pameran, Cassandra pergi ke toilet atrium yang dilengkapi panel wastafel dan cermin sepanjang dinding. Cassandra membersihkan percikan jus di wajahnya menggunakan tisu basah lalu merapikan mekapnya dengan spons bedak. Wajahnya masih mengeras karena marah pada Aaron serta sikap congkaknya. Ada seseorang masuk ke toliet membuat Cassandra berusaha bersikap sesantai mungkin. Ternyata orang itu Rosalinda, manajernya. Wanita jelita itu langsung mengomelinya. "Apa yang telah kau perbuat di depan sana tadi, Cassie? Kau akan meruntuhkan imejmu, klien, dan segalanya. Aaron Sebastian bukan orang sembarangan. Ia sangat kaya dan terkenal. Jika ia berkomentar tidak baik tentangmu, habislah kita."

Cassandra terperangah, berkacak pinggang pada perempuan yang berusia 30 tahunan itu. "Pria itu berusaha merayuku. Ia melecehkanku dan mengancamku. Aku tidak akan tunduk pada orang semacam itu. Ketampanannya seolah- oleh memperbolehkannya melakukan apa saja pada setiap wanita yang ditemuinya. Pria semacam itu adalah tipe manusia terburuk yang pernah ada di muka bumi."

Rosalinda bersedekap jengah. "Yah, setidaknya kau tidak perlu menunjukkan ketidak sukaanmu secara terang-terangan. Orang seperti itu memang beredar di industri seni dan kaum jetset, kita tidak bisa menghindarinya. Tahanlah emosimu sedikit demi kelancaran penggalangan dana dan pamor keartisanmu."

Cassandra berdeceh, menumpu kedua tangan di permukaan panel. "Aku terjun ke bidang ini untuk berkarya, bukan untuk jadi pendamping pria hi.dung be.lang," gerutunya.

"Ia bukan pria hi.dung be.lang menurutku. Ia hanya pria yang sangat menarik," gumam Rosalinda seraya mengerling menerawang. Cassandra mendesis jijik padanya. Berpikir jangan- jangan Rosalinda pernah tidur dengan Aaron.

Rosalinda memicing matanya menyelidik Cassandra yang dari awal pertemuan sangat sinis pada Aaron. "Kenapa kau sangat membencinya? Apa kalian pernah terlibat hubungan satu malam? Apa kalian pernah saling cinta atau pernah kenal sebelumnya? Banyak lelaki mendekatimu, bahkan yang tua- tua keladi, tetapi kau tidak terlalu mempermasalahkannya. Kenapa hanya Aaron?"

"Karena tidak ada dari mereka yang terang- terangan seperti Aaron. Aku tidak pernah merayunya atau pun ingin jadi teman kencannya. Ia menjadikanku buruannya. Pria itu harus sadar diri bahwa ia tidak bisa seenak jidatnya memperlakukan wanita."

Rosalinda mendesah lalu menggeleng pasrah. "Entahlah, Cassie, ia bukan seleramu aku bisa mengerti itu, tetapi jika ingin mempertahankan kerja sama dengan sponsor kita saat ini, kau harus tahan menghadapi Aaron karena ia baru saja mengontak sponsor kita. Jika kau tidak bekerja menurut arahannya, ia akan menuntutmu dan sponsor karena telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan diikuti kekerasan fisik padanya."

Cassandra terperangah. "Apa?? Aku melakukan apa?"

"Ini, lihat ini!" Rosalinda memperlihatkan layar ponselnya yang menayangkan video singkat saat Cassandra menyiram wajah Aaron dengan jus. "Kejadian ini sudah viral, Cassie. Kau lihat komentar warganet soal ini. Lihat! Lihat! Tidak ada satu pun yang membenarkan tindakanmu. Fans Aaron terlalu banyak barbar dibanding fans-mu. Bahkan sebagian besar pengikutmu adalah fanatik Aaron. Mereka mengikutimu karena Aaron mengikutimu. Sekarang setelah tersebar kau memblokir Aaron, lihat yang terjadi." Rosalinda memperlihatkan beranda instagram Cassandra yang jumlah pengikutnya menurun drastis dari sebelumnya.

Cassandra terbelalak lalu buru -buru memeriksa akun di ponselnya sendiri dan terhenyak melihat kondisi akunnya sama dengan di ponsel Rosalinda. Ia telah kehilangan 100 ribu pengikut hanya dalam kurun waktu 1 jam setelah video tersebut viral dan tampaknya akan terus bertambah.

Cassandra meletakkan ponselnya, memandangi layar di mana terihat angka pengikutnya berkurang satu per satu setiap detik. Kedua tangan terkepal gemetaran dan wajah pucat pasi. Apa ia ketakutan karena melihat kehancuran kariernya? Ataukah ketakutan membayangkan ancaman pria itu jadi nyata? Pria itu telah menjebaknya. Kurang ajar! Wajah Cassandra tidak lagi menunjukkan rasa takut. Bagaimanapun caranya, ia tidak akan tunduk pada Aaron Sebastian.

Cassandra VS Cassanova (END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora