CVC 7. Insiden Berdarah

360 34 4
                                    

Aaron semringah mendengar pengakuan Yosephina. Wanita cantik dan cerdas selalu membuatnya terpesona karena biasanya mereka ga.nas di ranjang. Tidak menangis kesakitan lalu minta tanggung jawab. Rasanya akan menyenangkan jika malam ini ia mentraktir Yosephina makan malam di kamar hotel. "Bagus sekali, Yosephina. Kau memang layak menjadi kepala bagian pemasaran," puji Aaron. Yosephina mengerling membalasnya.

"Tu- tunggu sebentar!" Sebuah suara gugup menginterupsi tiba- tiba. Yosephina mendelik tajam pada Elliana, sedangkan Aaron menatap wanita itu sebelah mata.

"Ya, ada apa?" tanya Aaron datar.

Menahan marah, Elli bersuara tegas. "Itu tadi ... ide pikiran saya yang saya kembangkan. Apa yang disampaikan Ibu Yosephina adalah murni kerja saya sendiri."

Yosephina menampiknya. "Apa yang kau bicarakan, Elliana? Bukankah kita mendiskusikannya sebelum ke sini tadi? Kamu itu anak buah saya, kamu bekerja sesuai instruksi saya."

Para anggota rapat yang mengantuk jadi segar bugar menyaksikan perdebatan sengit dua wanita itu.

Elliana menatap tepat ke dalam mata Yosephina supaya tahu ia bersungguh- sungguh. "Tetapi Anda menolaknya! Ibu bilang rancangan saya hanya akan membuang- buang uang perusahaan."

"Kapan aku bilang begitu? Elliana, kamu jangan coba- coba merusak presentasi saya karena kamu ada dendam sama saya, ya!" ancam Yosephina. "Saya tahu kamu mengincar posisi saya! "

Elliana tergamam tidak menyangka atasannya menekan ia sedemikian rupa sampai- sampai membuat isu yang tidak pernah ada. "Ibu Yosephina, Ibu memfitnah saya. Saya memang butuh promosi tapi saya tidak akan menjatuhkan orang untuk mendapatkannya," tukas Elliana.

Aaron tersengih senang sambil mangut-mangut menonton perdebatan itu, seperti adegan Nenek Tapasha menghasut orang-orang agar membenci Iccha. Ya, ia suka sekali menonton sinetron. Dulu, pelampiasannya sebelum bisa bergaul sebagai Aaron.

Gabriel menyenggol tangan Aaron dan bicara dengan suara direndahkan padanya. "Aaron, ini sudah di luar konteks rapat kali ini. Kita masih banyak yang harus dibahas selanjutnya."

Aaron berdecak, lalu memilih menuruti saran penyampai wahyunya. Daripada waktu terbuang percuma. Ia ada janji dengan Yayasan Eveready untuk membahas Cassandra Elliana yang satunya. Aaron memunculkan wibawanya sebagai CEO. "Hentikan, kalian berdua! Kalian berdua adalah karyawan Novantis. Kalian digaji perusahaan. Apa yang kalian kerjakan dan hasilkan adalah milik perusahaan. Tidak usah diperdebatkan lagi mau ide siapa dan riset siapa. Jika kalian tidak bisa bekerja sama, maka kalian akan dikeluarkan dari proyek ini. Mengerti?"

"Mengerti, Pak!" sahut Yosephina, lalu ia duduk tenang di kursinya, sedangkan Elliana berdiri tegap menatap tajam pada Aaron. "Bukankah saya berhak untuk berbicara di rapat ini?" sergah Elliana. "Saya merasa telah diperlakukan tidak adil."

Aaron tercengang. "Adil? Kau bicara soal keadilan? Dengar Cassandra ... eh, mmm," sedikit tersendat karena sosok Cassandra Elliana di hadapannya sedikit mengecewakan, "ini perusahaan, bukan pengadilan. Jadi tutup mulutmu dan kembali bekerja."

Elliana geram dan ingin menggebrak meja, tetapi gumaman peserta rapat lainnya mendengung merasa terganggu. Elliana mengatup mulutnya rapat-rapat lalu duduk kembali ke kursinya.
Di bawah meja, ponselnya menerima pesan masuk dari Yosephina, mengingatkan kalau ia masih ingin bekerja, maka ia lebih baik diam dan menuruti apa kata atasan.

Rapat dilanjutkan membahas hal lainnya hingga 2 jam ke depan. Setelah rapat dibubarkan, Yosephina mengiringi Aaron masuk ke dalam lift karena ajakan Aaron untuk berduaan. Yosephina membawa map berkas konsep foundation milik Elliana. Elliana yang melihat hal itu tidak tinggal diam. Ia menyusul kedua orang itu sekalian untuk berbicara tertutup dengan mereka.

Cassandra VS Cassanova (END)Kde žijí příběhy. Začni objevovat