CVC 15. Tom and Jerry

174 23 0
                                    

Money is the anthem of success ....

Kalimat sakti itu adalah pengingat Cassandra Elliana untuk tidak jatuh dalam jebakan cinta sang Cassanova. Pria itu hanya akan menjadikannya sampah jika sudah mendapatkan keinginannya. Membulatkan tekadnya melawan wangi Aaron yang sangat dekat membuai hidungnya, hormon feromon yang menyesap ke dalam otaknya, Elliana kikuk berucap, "Anda bercanda, Bapak Aaron?"

Pria itu tertawa kecil, jarinya menyusuri rahang halus Elliana seraya menjawabnya, "Aku tidak bercanda. Aku serius. Sangat serius. Coba pikirkan, kapan lagi gadis sepertimu bisa mendapat kesempatan tidur dengan pria tampan dan memuaskanmu di ranjang?"

"Me-memangnya saya gadis seperti apa?"

Sorot mata Aaron meruncing. "Tampangmu je.lek dan bertahun- tahun jomlowati yang putus asa. Apa kau pernah punya hubungan romantis dengan seseorang? Aku berani bertaruh kau tidak pernah."

"Jadi ... hanya tampang saya yang Bapak permasalahkan? Apa Bapak pernah berpikir keseriusan saya menggarap formula dan desain kosmetik itu?"

"Ah, jangan bahas itu lagi, Elliana. Dari penampilanmu saja sudah jelas terlihat kau tidak tahu apa- apa soal kecantikan."

Rahang Elliana mengeras, ia beringsut menjaga jarak dari Aaron, tetapi pria itu mengungkungnya di kursi dan mengangkat dagunya. Aaron bisa melihat kegetiran penuh asa di sorot netra hitam gadis itu. "Aku bersedia menurunkan standarku agar kau bisa bersamaku. Biar aku menciummu seperti seorang kekasih yang tidak pernah kau miliki." Lalu ia menyesap bibir Elliana.

Elliana terkesiap, tetapi isapan bibir Aaron semakin kuat, membuat sekujur tubuhnya membeku. Aaron semakin menekan tubuhnya di kursi itu, semakin menguasainya dan mengetahui kelemahannya. Tidak ada seorang pun yang bisa menolak pesona seorang Cassanova.

Rahang pria itu melahapnya dengan hasrat memburu. Tubuh yang membeku, meleleh seketika. Ciuman dari pria impiannya, tetapi bukan atas rasa cinta, melainkan penghinaan dan pelecehan. Elliana merasakan nyeri dalam rongga dadanya. Air matanya menetes tidak terkendali.

Money is the anthem of success ....

Akal sehat Elliana menyadarkannya. Oh, ya. Jangan lupakan lagu kebangsaan itu! Jangan lepaskan impianmu untuk sukses. Manisnya cinta adalah jebakan orang yang ingin menghancurkanmu. Dipikir lagi, Aaron nyaris tidak punya pesona apa pun kecuali ketampanannya. Lawan, Elliana, atau kau tidak akan pernah mencapai apa pun dalam hidupmu! Wajah pria di lembaran uang lebih tampan daripada wajah Aaron Sebastian.

Mengerahkan kekuatannya, Elliana menyeruduk selang.kangan Aaron dengan lutut.

Bukkk! Batang keras dan sepasang biji bergelantungan milik Aaron seakan terpecah belah.

"Aaargh!" Aaron mengerang keras, terkungkal dan meringkuk di lantai sambil memegangi Tuan Muda-nya. "Fu.ck!!" maki Aaron. Wajahnya merah ungu dan urat- urat rahang berkedut- kedut. "Perempuan bede.bah!"

"Itu karena telah melecehkanku!" bentak Elliana. Ia berdiri tegap di depan Aaron. Menghapus jejak bibir pira itu dari bibirnya. Lalu kedua tangan terkepal gemetaran menahan marah. Karena sudah terlanjur, Elliana menambahkan sebuah tendangan yang bersarang di perut Aaron.

Bukk!

"Dan ini karena telah menghinaku! Tampangku mungkin memang tidak masuk standarmu, tetapi setidaknya aku masih punya moral untuk dipertahankan." Elliana lalu melangkah tegas meninggalkan Aaron.

Namun pria itu meneriakinya dengan suara parau. "Moral, katamu? Biar aku beli moralmu dengan uang. Kau seharusnya berterima kasih aku membuka kesempatan kau bergaul denganku. Kau hanya tikus yang seliweran di tempat miskin dan kotor, berusaha menjadi kaya sedangkan kau tidak punya apa- apa."

Cassandra VS Cassanova (END)Where stories live. Discover now