CVC 13. Konstipasi eh ... konspirasi

264 21 1
                                    

Tiba di depan gedung Golden Empire. Cassandra membuka pintu mobil dan turun. "Tidak usah repot- repot. Aku bisa sendiri," ujarnya pada Gabriel yang hendak turun membukakan pintu. "Maaf sudah merepotkanmu," lanjut Cassandra seraya membungkuk melongok ke dalam mobil. Sebelum menutup pintu, Cassandra merogoh tasnya, kebiasaan saat naik taksi online. Cassandra tersadar lalu mengambil sebutir permen kemasan yang ditemukannya dalam tas. "Uhm, ini ada permen pelega tenggorokan. Biasanya bisa membantu napas terasa segar." Cassandra menyodorkan sebiji permen gambar kapal layar pada Gabriel.

Rahang Gabriel mengeras, merasa waswas jangan- jangan mulutnya bau. Cassandra tersenyum malas- malasan. "Maksudku rasa dinginnya akan melegakan pernapasan. Kau akan merasa lebih berenergi."

"Oh, ya?" Gabriel menerima permen itu. "Terima kasih," ujarnya lalu segera membuka bungkus dan memakan permennya agar dilihat Cassandra langsung.

Gadis itu tertawa kecil. "Aku yang berterima kasih. Selamat tinggal!" Cassandra menutup pintu mobil, lalu melangkah hendak masuk gedung.

Gabriel menurunkan kaca mobil dan meneriakinya. "Kenapa selamat tinggal?" tanyanya.

Cassandra berdiri menghadap ke arahnya, lalu balas berteriak. "Aku tidak mau berurusan dengan kalian lagi. Ulah kalian membuatku muak." Lalu ia berbalik lagi dan masuk ke gedung.

Gabriel menghela napas dalam sebentar dan rongga dadanya terasa sejuk oleh bahan mentol dan licorice dalam permen. Gabriel menaikkan kaca mobil dan mengemudikannya meninggalkan kawasan apartemen tersebut. Menggeleng kecil, mendesah takjub. Agaknya ada gadis yang tidak takluk pada pesona Aaron dan itu hebat sekali.

Cassandra tiba di apartemennya dan meongan bersemangat para kucing menyambutnya. "Hai, sayang. Kangen ya? Maaf meninggalkan kalian seharian." Kedua kucing itu berlari ke kakinya, segera digendongnya sambil dicium- cium. Ia berjalan membawa kucing itu sampai ke ruang tengah.

"Mommy mau mandi dulu, ya?" ujar Cassandra lalu menurunkan Moses dan Anais. Ia pun ke kamarnya dan mandi sekalian membersihkan semua permak di wajahnya. Ia kembali menjadi dirinya yang bersahaja. Berpakaian sederhana dan tanpa riasan. Yang dikenal sebagai Elliana.

Kopi masih memberi efek segar padanya sehingga Elliana makan dulu. Ia membuat nasi instan dan memakannya dengan ceplokan telur setengah matang serta lembaran rumput laut. Menyalakan smart televisi dan menonton film di chanel berlangganan. Toh besok ia tidak perlu bekerja lagi. Ia akan selonjoran seharian di rumah, tidak mandi dan gosok gigi. Hidup damai menikmati 1 miliar upah melukis dari Aaron sambil menunggu orderan lain dan membuat rencana bisnis apa yang akan dilakukannya.

Dengan 1 miliar ia akan punya modal untuk memulai bisnis kosmetik homemade dan menjualnya online. Ia juga bisa mengajak beberapa teman sebagai karyawan. Ia akan mempatenkan produknya dan menjual dalam skala kecil untuk permulaan.

Di saat Cassandra Elliana sedang membuat rencana ke depan kehidupannya, Aaron Sebastian sedang meregang kesakitan menjalani proses perubahan wujudnya. Di ranjang yang berantakan, bantal dan guling terlempar ke sudut ruangan. Jubah satinnya tersibak tidak karuan, Tubuh seksinya berkedut- kedut dan ototnya membesar. Aaron berteriak senyaring- nyaringnya. "Cassandra Elliana sialaaaan!" Lalu ia jatuh pingsan.

Pagi jam 6 tepat alarm bangun tidurnya berbunyi, tetapi Aaron yang sudah kembali pada wujud aslinya yaitu Novan, merangkak susah payah ke nakas dan mematikan alarm tersebut. Kepala dan seluruh tubuhnya sakit seperti habis olah raga berat tanpa pemanasan lalu tubuh kram. Ia tidur lagi karena tidak punya tenaga untuk membuka mata.

Gabriel datang ke apartemen Aaron pagi itu karena tahu pasti apa yang dialami sobatnya. Penampilannya rapi dan segar seperti biasa. Ia tahu passcode pintu Aaron sehingga ia memasuki apartemen seperti memasuki rumahnya sendiri. Rumah itu sunyi senyap. Ruangan sedikit berantakan bekas pekerjaan Cassandra. Lukisan "Tragically Handsome" tetap pada posisi sebelumnya di ruang tengah. Gabriel berhenti sebentar memandangi lukisan itu. Wajah dan tubuh Aaron dilukiskan sangat detail dan kerutan serta warnanya sangat akurat. Gabriel sampai bergidik ngeri seakan ia menemukan jasad Aaron dalam keadaan seperti di lukisan. Satu-satunya karya Cassandra Elliana yang pernah dilihatnya tidak bernuansa manis dan romantis.

Cassandra VS Cassanova (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang