3

10 8 7
                                    

Selamat datang di bagian ketiga dari cerita I Will Take You to Another World ^~^

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Selamat datang di bagian ketiga dari cerita I Will Take You to Another World ^~^

Happy reading guys :)

***

Huft....

Helaan nafas Heksana yang ntah ke berapa kalinya. Dia lelah setelah berjalan jauh untuk mendekati bangunan tersebut.

Penasaran atau istilah kerennya adalah kepo. Temannya sih Kipop. Oke abaikan.

Rasa penasaran bisa membuat seseorang terluka. That's true! Contohnya nih saat kalian penasaran sama seseorang yang sedang kalian taksir. Eh! Ternyata dia sudah punya tunangan boro-boro kata pacar. Abikan lagi.

Melihat apa yang dikatakan oleh wanita paruh baya tersebut membuat rasa penasaran timbul di diri Heksana. Dia merasa bahwa ada sesuatu yang menarik dirinya untuk datang ke bangunan megah itu. Namun dia tak tau kenapa. Apalagi selain rasa penasaran yang muncul, rasa familiar seakan terus menghantui pikiran dirinya. Padahal kalian sudah pasti tau bahwa Heksana baru tiba di negeri antah berantah ini. Ditambah asal usul dari cermin usang itu.

Heksana berhenti berjalan dan menarik nafasnya dalam-dalam. "Ini kapan sampainya sih? Capek bener. Perasaan dari pasar tadi lumayan dekat deh. Tipuan mata kali, ya." gerutunya dengan wajah tertekuk.

Melihat ada sebuah pohon besar dengan akar-akar yang timbul atau istilah ilmiahnya adalah akar banir.

Senderan keknya enak, begitulah yang ada di pikiran Heksana melihat akar tersebut.

Angin sepoi-sepoi dan ditambah tubuh yang lelah membuat kedua kelopak mata Heksana memberat. Seakan-akan ada yang menduduki bagian kelopak mata miliknya. Dan tak lama setelahnya, dia tertidur.

Tidur di daerah yang bahkan bisa disebut hutan tak lantas membuat Heksana takut untuk tidur. Dia tipe yang tidur bisa dalam —bentuk, cara, dan sebagainya gimana aja. Berdiri bisa tidur atau di atas kloset duduk juga bisa. Kantuk menyerang, tidur tanpa berperang. Motto hidup perkantukan Heksana.

Tanpa disadari oleh Heksana, ada seseorang yang berada di bagian atas pohon tersebut. Dengan posisi yang sama, tidur sambil senderan di pohon. Bedanya di akar dan batang.

Keduanya terlelap tanpa menyadari satu sama lain. Namun tiba-tiba, kedua kelopak mata seseorang yang berada di atas Heksana terbuka lebar-lebar. Lalu mengendus udara. Seperti mencium bau —badan— yang harum. Masih mengendus udara, mecari asal semerbak aroma tersebut. Lalu pandangannya jatuh kepada seorang perempuan yang berada dibawahnya.

Menghilang. Seseorang yang ada di atas sana, kita sebut saja Pandus —pria suka mengendus menghilang. Lalu muncul tepat di depan perempuan itu yang kita sebut namanya sedari tadi —Heksana.

Sekarang pria itu mengendus tubuh Heksana dengan rakus. Seakan-akan kekurangan oksigen. Tidak tau apa yang ada dipikiran pria itu.

Heksana merasa terganggu dengan endusan yang sudah beberapa menit dia rasakan. Bau badan. Heksana takut bau badannya lah yang menguar. Tapi dia merasa aneh. Dia berada di hutan ini sendirian. Bahkan sedari tadi dia tak merasakan adanya tanda-tanda kehidupan di hutan ini.

Lalu, siapa yang ada di depannya ini yang sedari tadi mengendus dirinya? Pertanyaan itu yang terlintas di benaknya.

Takut sih. Namun Heksana memaksakan diri untuk tetap melihat siapa orang gila yang mengendus dirinya. Dan betapa terkejutnya dia melihat mantan berada di depan wajah. Eum. Maaf. Ini lebih seram dari mantan yang memilih bersama teman baikmu. Seorang pria yang sangat tampan, postur tubuh yang umm... tolong kalian bayangkan melihat aktor Hollywood. Memakai baju ala bangsawan? Dia ragu dengan pemikiran anehnya. At least, pakaiannya emang seperti pakaian bangsawan yang pernah dia tonton di film sejarah —Film buatan luar—.

Di setiap kelebihan, pasti ada kekurangan. Begitu juga dengan pria dihadapannya ini.

Pria tersebut memiliki dua taring yang runcing. Apa jangan-jangan manusia harimau seperti di sinetron yang ditonton oleh mamanya? Tidak mungkin. Mari berpikiran positif bahwa itu adalah vampir.

Saling pandang tanpa seorang dari mereka mengalihkan pandangannya. Uh berasa lagi lihat MV lagu India. Demi dewa. Abaikan nenek ntapasyahh.

Heksana adalah orang yang pertama kali sadar dari situasi awkward.
"HEH!" Hardik Heksana sambil menjauhkan wajah pria di depannya.

"Siapa Lo? Nape tuh gigi runcing amat? Gingsul, ya?" Heksana memberondongi banyak pertanyaan untuk pria tersebut. Namun dia tidak mendapat jawaban, malah pria itu mendekatkan wajahnya ke arah leher mulus Heksana.

Dia lupa bahwa mungkin saja pria tersebut tidak tau bahasa dirinya.

Sontak Heksana mendorong pria itu. Ya, kali dibiarkan saja. Nanti dia terpesona payah urusan. Niat mau cari bangunan megah. Eh malah berbuat yang dapat berbuah. Oke kotor sekali pemikirannya.

Pria tersebut seakan sudah kembali kesadarannya. Dan, pergi tanpa pamit. Seperti gebetan yang meninggalkan saat sedang sayang-sayangnya. Hiks.

Heksana mengangkat kedua bahu acuh. Lalu teringat kembali akan tujuannya. Mendatangi bangunan megah.

Bicara tentang bangunan megah, apa sih yang membuat Heksana nekat datang setelah membaca tulisan wanita paruh baya tersebut?

****

Vote dan komentar dong, qaqa ^°^

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Vote dan komentar dong, qaqa^

I Will Take You To Another WorldWhere stories live. Discover now